Vanka terjatuh di atas tubuh Abi. Jika Abi tidak segera menarik Vanka, mungkin Vanka sudah tertembak.
"Thank you, Abi," ucap Vanka tepat di depan wajah Abi yang di balas anggukan dari sang empu. Kemudian ia bangkit.
"Sialan," geram Vanka saat meilhat Bagas, anak buahnya terkena tembakan di bagian perut.
"Aldo! Antar Bagas ke rumah sakit cepat!" tegas Vanka pada Aldo bawahannya.
Aldo yang masih bergelut dengan musuh menoleh kearah Vanka. Aldo melumpuhkan 2 muauh sekaligus. Kemudian berlari kearah Vanka yang sedang membantu Bagas yang terlihat pucat.
"Baik, Mis," patuh Aldo kemudian membantu Bagas bangkit.
"Nanti gue nyusul," ucap Vanka di angguki Aldo. Kemudian ia menembak para suruhan Garel.
"Kurang ajar lo! Beraninya nyentuh Abi!" pekik Vanka naik pitam saat melihat anak buah Garel membogem Abi hingga audut bibirnya berdarah.
Bughk!
Bughk!
Bughk!"Anak kecil sialan!" geram orang itu saat Vanka membogemnya tampa ampun.
"Jangan panggil gue anak kecil, Paman!" sombong Vanka tersenyum miring menatap remeh orang tersebut.
"Bangun, Bi," Vanka membantu Abi bangkit.
Kemudian Vanka kembali dengan aksinya. Tampa ampun ia membogem para lawannya yang berbadan besar.
"Mundur!" teriak salah satu suruhan Garel.
Kemudian orang berbadan besar berpakaian serba hitam itu pergi.
Terlihat beberapa anak buah Vanka hendak mengejar mereka para berbadan besar itu.
"Jangan di kejar!" pekik Vanka.
"Tapi, Mis?" bantah Ridho salah satu anak buah Vanka.
Arya yang di samping Ridho menyenggol lenganmya keras, "Lo mau kena amukan dari Bu Bos," peringat Arya yang di balas gelengan dari Aldo.
"Kalian balik pulang, " ucap Vanka di angguki yang lain.
"Baik, Mis. Kalo begitu kami pamit," pamit Arya mewakili yang lain di balas anggukan Vanka.
Nana, Vanka dan Abi kini berada di dalam lift menuju lobby hotel.
"Lo gak papa, Bi? Pasti sakit ya?" ucap Vanka tampak khawatir.
Abi terkekeh seraya mengacak gemas rambut Vanka, "Gue gak papa, gini aja mah kecil, kagak sakit. Secarakan gue lelaki jantan, lelaki sejati, lelaki-" belum sempat Abi mengucapkan kata sombongnya Vanka sudah memotong pembicaraannya.
"Asoy mana asoy, mau muntah gue," sarkas Vanka menatap Abi sinis.
Abi terkekeh melihat wajah kesal Vanka. "Gue gak papa, beneran deh, kita jenguk Bagas di rumah sakit."
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Vanka (END)
Teen FictionSEQUEL UDAH DI UP! __ Semula hidup Vanka terasa damai dan sempurna di sayangi orang-orang disekitarnya. Dan perlahan sebuah kebenaran mulai terungkap. Kenyataan bahwa dirinya bukan anak kandung dari orang tuanya, yg ternyata memiliki orang tua ka...