Met pagi dan maaf baru bisa apdet
Seoul
Aku sedang berada di dapur, memasak untuk suami tercintaku. Ya, aku dan Jungkook tinggal bersama dalam beberapa hari ini setelah honeymoon. Mereka masih dalam rangka bulan madu. Meskipun Jungkook sudah kembali pada rutinitas kantornya. Dia adalah pemegang kendali perusahaan properti ternama di Korea.
Jadi, menjadi istri seorang Jeon Jungkook bukan perkara yang mudah. Selain harus ditinggal lebih lama, istri Jungkook wajib memiliki pesona dan looks 'orang kaya'. Heol, Jungkook harus berada di sekitar orang-orang berkelas.
"Kau sedang apa hmm?" Jungkook mengagetkanku.
Pria kekar itu sudah memakai pakaian kantornya. Lalu merangkul pinggangku dari belakang. Sungguh adegan romantic, seperti yang biasa tersaji di drama-drama Korea.
"Uhum, aku sedang membuatkan kamu sandwich. Tapi aku memanggang dulu rotinya," ucapku yang sibuk menata roti diatas piring.
Jungkook lalu membalikkan tubuhku tiba-tiba. Meski terkejut, pun aku tersenyum melihat penampilan suamiku yang sangat mempesona pagi ini.
"Aku menyisakan ini," ucap Jungkook sambil memberikan sebuah dasi. Aku pun tersenyum dan mengambilnya dari tangan suamiku itu.
Mengalungkan dasi dengan sigap, melilitkan simpul dengan rapi. Tanpa meladeni pandangannya yang terus menatap pergerakan wajahku, aku menyadarinya dari sudut mataku.
"Baby, kau manis sekali.." puji Jungkook padaku.
"Kau juga sangat tampan," jawabku sambil merapikan jas dan membelai dada bidangnya itu. Kalian tahu, suamiku itu memiliki dada yang kekar.
"Biarkan aku menciummu," ucap Jungkook yang akhirnya langsung meraup bibirku. Kami pun saling melumat penuh kelembutan.
"Aku sangat mencintaimu.."
"Begitupun aku," aku lalu tersenyum. Melepaskan diri dari pelukan Jungkook dan kembali ke roti sandwich.
"Duduklah, sarapanmu sudah siap,"
Jungkook lalu menuruti apa yang aku katakan. Dia duduk berseberangan denganku.
Di depannya terdapat roti sandwich kesukaannya. Aku tata begitu indah, sesuai dengan seleranya yang kutahu.
"Kenapa hanya dilihat?"
"Roti ini terlalu cantik, aku jadi tidak tega merusaknya.."
Jujur saja, itu ku anggap sebagai pujian. Lalu aku memutuskan untuk memotongnya dengan garpu dan pisau, untuknya.
"Aku akan marah jika buatanku tidak kau makan. Kau bisa sakit jika tidak sarapan," aku kini sudah menyodorkan potongan roti ke hadapannya.
Jungkook lalu membuka mulutnya, melahap apa yang ada di depan matanya.
"Bilang saja mau aku suapi, dasar penipu ulung," ucapku mengoloknya tapi tetap saja memotongkan dan memberikan padanya.
Jungkook hanya mengedikkan bahunya.
"Sayang, hari ini aku tidak makan siang di rumah ya. Nanti ada klien besar, mungkin setelah meeting, kami akan makan siang.."
"Tidak masalah, sayang. Yang paling penting kamu makan. Aku akan menelpon sekretarismu, memastikan agar kamu tidak lupa makan.."
"Kau memiliki nomor ponsel sekretarisku?" Jungkook mengernyitkan keningnya.
"Uhum, bahkan aku sebentar lagi tahu nomor telepon bodyguard mu,"
"Wow, istriku sangat telaten.."
Lagi-lagi aku anggap itu pujian dan bukan sarkastik, lalu kembali menyuapi bayi besarku ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Oneshoot / Cerita Pendek Kookmin
FanfictionJungkook seme Jimin uke ⚠️ BxB (Yaoi) ⚠️ Kookmin Area ⚠️ Slow Update ⚠️ Mature ⚠️ Belum cukup umur JANGAN BACA (nekat, jangan salahin lapak gue 😒) 📝 Apr 2021 Bahasa baku / non baku / tergantung mood 🐣