Selamat idul adha para readers ku <3
Maaf telat hehe.
Happy reading***
Di hari Sabtu yang cerah. Sepasang kekasih halal sedang asik bermalas-malasan di dalam kamar. Sang suami sedang asik mabar di PC miliknya, sedangkan sang istri asik melihat-lihat online shop. Asik melihat barang-barang wanita lebih tepatnya.
Dress-dress selutut yang ada di layar ponselnya ini membuat Jihan ingin sekali memborong semuanya. Ia juga melihat-melihat sneakers putih wanita.
"Yan," panggil Jihan yang hanya dibalas deheman tanpa menoleh dari Julian.
"Ish lihat sini. Aku kan lagi ngomong," rajuk gadis itu yang membuat Julian menghela nafas pasrah. Ia langsung meninggalkan permainannya dan langsung beranjak menghampiri Jihan, bukan hanya menoleh saja pada gadis itu.
"Apa?" tanyanya setelah berhadapan langsung dengan istrinya.
"Ini lho, Yan, bagus-bagus dress sama sneakers-nya." Jihan menunjukkan layar ponselnya pada Julian. Cowok itu menaikkan sebelah alisnya bingung. "Ya terus?"
"Aku pingin. Beliin ya?" pinta Jihan sambil menampilkan puppy eyes-nya.
"Bukannya kamu udah banyak baju ginian?"
Jihan mengerucutkan bibirnya. "Ya kan aku pingin lagi."
"Halah kamu tuh kalo beli di online beginian tuh milihnya lama, plin-plan lagi." Memang benar apa yang dikatakan Julian itu. Pernah satu hari mereka ingin beli baju di online shop untuk ke sebuah acara sekolah. Julian hanya membutuhkan waktu setengah jam saja untuk memilih, sedangkan Jihan hampir satu hari berkutat dengan ponsel untuk memilih satu baju saja. Apa setiap perempuan seperti itu kah? Tapi pernah juga Julian mengajak istrinya itu beli baju di offline shop, dan gadis itu tak sampe setengah jam sudah mendapatkan apa yang menjadi incarannya.
"Ayolah, Yan. Boleh ya? Ini bagus tau, gemes warnanya. Aku juga udah masukin ini ke keranjang." Jihan masih terus usaha untuk membujuk suaminya agar mau membayari belanjanya kali ini.
"Udah diliat ukurannya? Udah diliat komenannya bagus atau nggak? Udah tau jenis bahannya."
Jihan mengerjapkan matanya. "Bentar-bentar." Ia kembali meneliti setiap detail yang disebutkan Julian.
"Komenannya ada yang nggak memuaskan," keluh Jihan 5 menit kemudian setelah mengecek semuanya. "Aku ganti toko lain deh."
Julian mendengus. Benarkan apa yang dia bilang tadi, istrinya ini plin-plan. Ia juga menyesal telah mengusulkan itu yang membuat Jihan malah memilih toko lain dan kemungkinan juga model baju lain. Sudah dapat Julian pastikan hal itu akan semakin lama.
"Terserahmu aja lah. Aku mau ke bawah," pamit Julian yang tanpa menunggu jawaban dari Jihan langsung beranjak begitu saja. Gimana mau menjawab jika gadis itu saja malah merubah posisinya menjadi tengkurap sambil mengotak-atik ponselnya melihat-lihat barang-barang online.
***
Setengah jam sebelum jam makan siang, Jihan memilih turun ke bawah menemui suaminya. Terlihat cowok itu tengah asik bermain kartu remi bersama kembarannya saling berhadapan di ruang keluarga.
Jihan langsung mendudukan pantatnya di sebelah Julian yang ternyata langsung disadari cowok itu.
"Kenapa kesini? Udah selesai tuh nyari belajaanmu itu?" sindirnya tanpa menoleh dan asik dengan permainan kartunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Julian Untuk Jihan [COMPLETED]
Ficção AdolescenteRank #8 julio [2 September 2020] Rank #6 julio [11 September 2020] Rank #5 julio [14 September 2020] Rank #10 takdianggap [19 Oktober 2020] Rank #9 takdianggap [2 November 2020] Rank #4 julio [22 November 2020] Rank #7 takdianggap [1 Januari 2021] R...