CHAPTER 2 🦋 : GOT IT

2K 239 8
                                    

Seperti biasa Chris selalu mengawasi semua kariawannya. Termasuk Minho, dari sejak pertama bekerja pria itu terus mengawasinya.

"Apa? Dia berhenti?" Mendengar itu semua mata tertuju pada pemilik perusahaan itu.

"Biarkan saja, aku tidak membutuhkannya lagi" Dia lalu menutup panggilannya dan pergi dengan wajah marah dari sana.

Minho menoleh ke kanan dan ke kiri, semua orang nampak biasa saja.

"Kau takut?" Tanya seorang pria padanya. Minho mengangguk ragu, pria itu lalu mendekat ke arah si manis.

"Tuan Bang memang begitu, dia sangat tegas dan disiplin kau jangan takut" bisiknya di telinga Minho. Minho menghembuskan napas panjang, lalu dia mengangguk.

"Apa yang terjadi tadi?" Tanya Minho pada pria itu.

"Aku dengar sekretarisnya mengundurkan diri secara mendadak" jelas pria itu. Minho lalu mengoh dan kembali bekerja.

Apapun yang terjadi di sana, Minho pasti mengabarkannya pada Changbin. Sampai pada suatu saat saat Chris mengawasi para pegawai dia berjalan ke tempat Minho.

"Ini sudah dikerjakan?" Tanya Chris sambil menunjuk ke arah berkas yang menumpuk di samping Minho. Dengan wajah polos nya pria itu mengangguk.

"Kau sangat cepat, aku suka model kariawan seperti mu" ujar Chris sambil menatap layar laptop milik pria itu. Minho tersenyum tipis saat mendengar pujian itu, sejujurnya Minho sudah biasa mengerjakannya.

"Kau ingin naik jabatan?" Tanya pria itu tiba-tiba. Hal itu membuat semua orang yang ada di sana terkejut.

"Tapi aku baru bekerja di sini Tuan" jelas Minho.

"Tapi kinerja mu sangat bagus, aku ingin kau menjadi sekretaris ku mulai besok" kata pria itu. Semua orang berbisik-bisik, mereka tidak terima Minho diberikan jawaban itu.

"Siapa yang menyuruh kalian berbisik?" Tanya pria itu dengan tegas.

"Bereskan barang mu, lalu pindah ke ruangan ku" setelah mengatakan itu Chris pergi dari sana.

🦋🦋🦋

Minho menganga melihat ruangan kerja itu, benar-benar mewah. Pantas saja Changbin benar-benar iri dengan pria itu.

"Tempat mu di sana" ujar Chris menunjuk ke arah sudut ruangan itu. Minho mengangguk lalu berjalan ke sana.

Baru setengah hari di sana, Minho sudah banyak sekali diberikan tugas oleh pria itu. Dua kali lipat sibuknya daripada saat dia menjadi sekretaris Changbin.

"Jangan sampai salah, harus teliti" ujar pria itu pada Minho. Pria manis itu sebenarnya sudah sangat kesal, tapi saat ini dia tengah menjalankan misi.

"Ini rancangan ku, aku sangat ingin mendapatkan investasi itu" Chris memberikan rancangannya pada Minho. Pria manis itu sempat membacanya sekilas, jujur saja sangat brilliant.

"Buatkan aku power pointnya, jam dua harus sudah selesai. Aku akan keluar sebentar" pria itu kemudian pergi dari sana. Melihat kesempatan itu, Minho langsung mengambil laptopnya, dia ternyata sudah mendapatkan sistem dari perusaan itu. Jadi dengan mudah dia mematikan semua cctv di segala ruangan.

Minho memang sengaja tidak mencantumkan keterampilan merentasnya itu pada CVnya. Dia tak ingin identitasnya sebagai mata-mata terbongkar dengan cepat.

Selamat CCTV mati, dia langsung memotret ide milik Chan dan langsung mengirimkannya pada Changbin. Setelah itu dia kembali menghidupkan CCTV yang ada di sana.

"Aku benar-benar hebat" batin pria itu sambil melanjutkan pekerjaannya.

🦋🦋🦋

Minho menatap Changbin dari kejauhan, biasanya dia yang akan bersama pria itu saat rapat. Namun sekarang berbeda, dia bersama Chris saingan perusaan pria itu.

"Ternyata kau masih punya nyali Tuan Seo" ujar pria Bang itu sambil menghidupkan rokoknya. Changbin menatapnya sambil tersenyum miring.

"Kita lihat saja siapa yang akan mendapatkannya" ujar Changbin. Setelah beberapa menit menunggu sang investor datang ke sana.

"Tuan Seo silahkan dipresentasikan" kata pria itu. Changbin lalu mengisyaratkan sekretaris barunya  untuk menayangkannya.

Chris terkejut saat melihat hasilnya, sangat mirip dengan miliknya. Inverstor benar-benar nyaman mendengarkannya, karena tutur kata pria itu benar-benar ramah. Hal itu membuat Chris menjadi gugup saat menjelaskan presentasinya.

"Wah anda sangat hebat, aku tidak mengira anda akan memikirkan ini" pujian itu Changbin dapatkan.

"Tuan Seo kami akan bekerja sama dengan anda" ujar pria itu pada Changbin. Melihat itu Chris benar-benar kesal lalu dia berjalan keluar dari sana.

Sesampainya di ruangannya Chris langsung mengacak rambutnya frustasi. Padahal dia benar-benar yakin akan mendapatkan investasi itu.

"Kenapa si bodoh Changbin bisa memikirkan ide yang sama, sialan" dia lalu membanting ponselnya ke lantai. Hal itu membuat Minho terkejut, jujur pria itu sangat menyeramkan.

"Ahhh sialan" umpatnya lagi.

Hampir tiga bukan Minho bekerja di sana, dia mendapatkan banyak sekali Rahasia dari perusaan milik pria Bang itu.

Karena informasi yang dia dapatkan di sana, perusaan Changbin maju pesat dalam tiga bulan itu.

Pria manis itu sangat senang melihat Chris saingan kekasihnya menjadi frustasi, karena perusaannya yang semakin turun sekarang.

"Tuan Bang ada yang bisa saya kerjakan lagi?" Tanya Minho berjalan ke arah kursi milik pria itu. Pria Bang itu menggeleng, dia lalu mengisyaratkan Minho untuk pulang.

Saat Minho keluar, Chris memikirkan sesuatu.

"Padahal dia bekerja dengan sangat baik, tapi sejak dia bekerja di sini" Pria itu lalu berusaha menepis pikiran itu.

"Aku harus menyelidikinya" ujar pria itu.

🦋🦋🦋

Minho mengambil kunci yang diberikan oleh pegawai hotel itu. Lalu dia langsung naik ke hotel menggunakan lift. Dia benar-benar sangat merindukan pria itu.

Setelah membuka kunci kamar, dia langsung memeluk pria itu dan mereka berciuaman lama.

"Kau bekerja dengan sangat baik Minho, ayo kita buat pria itu bangkrut secepatnya" ujar Changbin lalu mereka tidur bersama saat itu.

"Dia di hotel bersama Seo Changbin" Mendengar itu Chris langsung mematikan panggilan itu. Senyuman miring itu terlihat di bibirnya, sambil menyeruput anggur itu dia menatap layar CCTV dari laptopnya.

"Sudah ku duga" gumam pria itu lalu dia melempar layar laptopnya dengan botol anggur itu.

Minho sambil merapikan rambut panjangnya berjalan ke arah ruangan kerja Chris. Pria itu terkejut saat pria itu sudah menghadangnya di depan pintu.

"Selamat pagi Tuan Bang" Minho menyapa seperti biasa. Terlihat pria itu tersenyum pada Minho.

"Aku ada rapat mendadak pagi ini, ayo pergi" ujar pria itu pada Minho. Tanpa kecurigaan Minho mengangguk saja.

"Kita akan rapat di sini?" Tanya Minho saat mobil itu berhenti ke pekarangan sebuah rumah besar. Chris menggeleng, lalu dia melepaskan sabuk pengamannya.

"Aku meninggalkan sesuatu yang penting" ujar pria itu lalu keluar dari sana.

"Bantu aku mengambilnya" Pria itu berjalan ke dalam, Minho lalu turun dari sana. Dia pertama kalinya melihat pria itu mengendarai mobilnya sendirian, biasanya saat rapat supir yang akan mengantar mereka.

"Maaf agak berantakan" ujar Chris saat Minho masuk. Minho terkesima melihat rumah itu.

"Kau ingin minum sesuatu Nona Lee Ahh Tuan Lee?" Mendengar itu membuat Minho terkejut, saat dia menoleh sebuah kain membekap mulutnya. Hal itu membuat Minho tidak bisa bernapas. Hanya dengan hitungan detik akhirnya pria itu pingsan.

"Lee Minho kau sudah membuat ku hampir hancur, jadi mulai hari ini penderitaan mu akan segera di mulai" Kata Chris dengan penuh emosi sambil membuang tubuh pria itu ke lantai.


🦋🦋🦋

TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

KISS ME ! || BANGINHO✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang