tiga belas (rafka)

445 78 3
                                    

sesuai dengan rencana kemarin, arkha, rafka dan meera kini telah bersiap dengan perlengkapan dan makanan yg akan mereka bawa ke villa milik keluarganya.

sebenarnya, mereka bertiga bisa saja menyuruh penjaga untuk menyiapkan semuanya, tapi karena tak ingin terlalu merepotkan dan ada beberapa barang yg khusus harus mereka beli, jadi mereka lebih memilih untuk berbelanja sendiri.

"bang, kalea emang boleh?" tanya meera, memasukkan tas miliknya ke mobil yg akan mereka gunakan.

"bolehlah! masa ga boleh tep gw ajak,"

"yaa sapa tau lu nekat gituuu,"

"gw emang nekat dekk kalo masalah lain. kalo berurusan sama kalea, udah, gw ga berani!"

"abang bucin banget ternyata," sindir meera.

"eh iyaa, ziko ikut,"

"terus?"

"yaa gapapa. gw cuma mau kasih tau aja," ucap rafka sok polos.

"yaa kan emang dia pasti ikut bang kalo dia bisa! secara lu berdua tuh udah kayak madu sama beruang!"

"njirrr ga gitu juga analognya!"

meera terkekeh. dia mengambil duduk dikaki tangga teras depan, menunggu yg lain untuk datang.

"ya bee!" ucap rafka mengangkat panggilan diponselnya. "ya, okee! siap! otw sekarang!"

"abang jemput kalea dulu ya!" ucap rafka masuk kedalam mobil dan membawanya pergi.

"ehhhhhh barang adek disana semua!!" ucap meera reflek.

belum ada perjanjian pasti sih berapa mobil yg akan mereka bawa. yg jelas teman arkha dan rafka akan membawa dua mobil.

______________

rafka yg ternyata mendadak diminta menjemput kalea di rumah kini telah memarkirkan mobilnya didepan pagar rumah. mematikan mesin dan turun dari mobil.

terlihat pada kursi di teras depan, terdapat vyos yg kebetulan ikut tengah duduk di kursi teras dengan koper didepaannya.

vyos diajak karena orang tua kalea belum 100% yakin melepaskan anaknya untuk liburan bersama pacarnya, rafka. dan vyos juga bertugas untuk menjaga kalea agak tidak nakal.

memang, kedua orang tua kalea mengenal baik rafka. beberapa kali mereka sempat bertemu dan makan malam bersama. tapi yg namanya orang tua, tetap orang tua. khawatir anak gadisnya pergi dengan laki-laki.

"udah?" tanya rafka, melihat kedua perempuan yg telah siap dengan koper mereka masing-masing.

"udah!" ucap vyos.

"udah bear!"

"mama papa ada?" tanya rafka, melihat ke dalam rumah.

"ada. mau ketemu?"

rafka mengangguk.

"sumpah ya, meskipun lu berandal di sekolah. tapi sopan santun lu, juarak!!!" puji vyos.

rafka yg mendengar perkataan vyos tak menimpalinya. karena dirinya memang dibesarkan oleh kedua orang tua dengan sopan santun dan tata krama nomor satu.

iqbaal pernah bilang, nakal boleh, tapi tak boleh melupakan tata krama dan sopan santun. terlebih lagi kepada orang yg lebih tua.

setelah mereka bertiga berpamitan dengan mama kalea, kini ketiganya langsung menuju rumah rafka. dimana yg lain telah menunggu.

"ziko ikut?" tanya vyos ketika rafka memarkirkan mobilnya.

"jelas lah! mana mungkin dia melewatkan kesempatan kayak begini,"

dua lelaki, satu perempuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang