ALVISA 2 - D u a P u l u h S e m b i l a n 🍃

2.4K 256 49
                                    

Hari dan bulan pun berganti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari dan bulan pun berganti. Sudah lima bulan sejak kecelakaan itu dan dokter menyatakan Alissa koma, sampai sekarang Alissa belum juga sadar. Alvian merasa sedih sekaligus terpukul melihat kondisi Alissa. Alvian tidak pernah membayangkan bahwa istrinya akan mengalami kejadian seperti ini.

Setiap harinya, Alvian selalu menemani Alissa di rumah sakit. Setiap selesai sholat, ia juga tak lupa berdoa. Berdoa agar Alissa bisa sadar dan secepatnya pulih. Alvian sesekali membacakan ayat-ayat suci Al-Quran setiap menemani Alissa. Alvian bercerita apa saja, meskipun ia tahu wanita itu takkan pernah meresponnya. Tapi ia percaya kalau Alissa pasti mendengar apa yang ia ucapkan.

Banyak yang kaget sekaligus sedih saat mendengar kabar bahwa Alissa kecelakaan hingga dinyatakan koma. Apalagi saat mengetahui Adel meninggal dan sebelumnya telah menculik Alissa, mereka tidak menyangka bahwa Adel berbuat sejahat itu hanya karena ingin merebut Alvian kembali. Kedua orang tua Alvian dan Bella pernah mengunjungi Alissa, mereka sama seperti yang lain, mereka ingin Alissa secepatnya sadar dan pulih seperti sedia kala.

"Alissa istriku yang cantik, ayo bangun. Mas kangen banget lihat senyuman kamu, tawa kamu, manjanya kamu." ujar Alvian sembari menahan rasa sakit dibalik senyumannya.

"Nanti kamu kalau bangun, Mas bakal turutin apa yang kamu mau! Mas bakal jajanin kamu, masakin kamu, atau apapun pasti Mas turutin!" lanjutnya dengan tangan yang masih setia menggenggam jemari mungil Alissa.

"Mas kangen banget mau peluk kamu, cium kamu, terus tidur sambil peluk kamu. Buruan bangun ya!"

Alvian berdecak sebal, ia hampir gila. Alissa belum sadar membuat dirinya frustasi bukan main. Ia menggeram kesal sambil mengepalkan sebelah tangannya,

"Alissa bangun! Mas marah pokoknya kalau gak bangun-bangun juga! Kamu pikir enak apa lihat kamu tidur terus kayak gini?! Ayo bangun! Argh!" Alvian menutup wajahnya, ia tak dapat menahan air mata yang sudah sedari tadi ia tahan. Air matanya kembali meluruh tanpa permisi.

❄❄❄


Alvian pulang ke rumah untuk mengambil beberapa pakaian untuk dibawanya ke rumah sakit. Pakaian kotornya kemarin ia masukan dulu di mesin cuci, entah kapan ia akan mencucinya. Ia sedang tidak bersemangat untuk melakukan ini itu.

Setelah menaruh beberapa pakaian ke dalam tas besar, ia bergegas untuk menyapu dan mengepel agar rumahnya tetap terlihat bersih. Ia tersenyum memandangi Cia yang sedang tertidur di atas sofa. Ia mengambilnya, lalu menggendongnya dengan gemas.

"Mama kamu tuh belum bangun-bangun juga, Cia. Papa gila jadinya 'kan. Bayangin aja, udah lima bulan koma." adu Alvian pada Cia yang masih tidur di gendongannya. Kucing betina itu perlahan membuka mata, mengeong pada Alvian,

"Iya, Cia. Mamamu belum bangun. Papa kangen sumpah!"

"Eh, udah makan belum? Bentar ya Papa ambilin dulu." Alvian menaruh Cia kembali di sofa. Ia beranjak dan berjalan menuju lemari khusus yang berisi makanan  untuk Cia. Ia mengambil satu sachet makanan dan memasukan makanan dari daging dan campuran ikan tersebut di tempat makan milik Cia. Cia langsung memakannya dengan lahap,

ALVISA 2 [ HIATUS! ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang