Alissa sudah diperbolehkan pulang oleh dokter setelah kondisinya benar-benar sudah pulih. Alissa tidak sabar ingin pulang dan tidur di kasur kamarnya lagi. Ia memerhatikan Alvian yang sedang melipat bajunya dan memasukannya ke dalam tas besar. Alissa mengulurkan tangan, "Mau roti?" tawar Alissa
Alvian mengangguk dan menggigit sedikit roti yang ada di tangan Alissa. Alissa tersenyum dan mencubit pipi suaminya, "Cia sehat 'kan, Mas?" Alissa teringat akan kucing peliharaannya di rumah.
"Sehat, Sa. Makin gemuk aja tuh anak."
"Asikkk! Gak sabar buat gendong dia. Aku kangen banget." jerit Alissa setelah menelan roti di tangannya. Alvian terkekeh pelan dan langsung memakaikan sandal di kedua kaki Alissa.
Setelah itu ia berjalan mendekati kursi roda di sudut ruangan. Ia mendorong kursi roda tersebut dan membantu Alissa untuk duduk, "Aku masih bisa jalan kok, Mas."
"Tetep aja. Sementara kamu harus pakai kursi roda dulu."
❄❄❄
"CIAAAAAA!!!!"
Cia yang sedang bermain di dalam kandang pun menoleh ke sumber suara. Ia mengeong saat melihat Alissa sedang membuka pintu kandang. Alissa tidak sabar ingin menggendong kucing kesayangannya,
"Ululululu akhirnya Mama bisa gendong kamu lagi." ujar Alissa pada Cia. Alvian yang melihat itu hanya bisa geleng-geleng kepala sambil menaruh kursi roda ke dalam kamar.
"Si gemes oh si gemes." Alissa mengangkat-angkat tubuh kucing itu lalu kembali menggendongnya dengan gemas. Alissa tersenyum dan mengelus kepala Cia,
"Kamu baik-baik aja 'kan selama Mama gak ada? Papa selalu kasih makan tepat waktu 'kan?" tanya Alissa menatap kedua bola mata hijau kucing itu. Alvian menuruni anak tangga sambil menjawab,
"Dia selalu Mas kasih makan, yang."
Alissa menoleh ke sumber suara, ia melihat Alvian sedang membuka kulkas dan menuangkan air untuk minum. Setelah itu Alvian duduk di sebelah Alissa, tangannya terulur untuk memeluk tubuh mungil wanita yang sudah lama ia rindukan itu. Selama lima bulan ini ia menahan kerinduannya pada Alissa. Maka saat ini, ia tuntaskan rasa rindunya dengan cara memeluk dan mencium seluruh bagian wajah Alissa.
Wanita itu langsung menaruh Cia dibawah saat Alvian tiba-tiba mencium dan melumat bibirnya dengan lembut. Alvian memejamkan mata, dan Alissa ikut memejamkan mata seraya mengalungkan tangannya pada leher Alvian untuk menikmati ciuman itu.
❄❄❄
Alissa mengeluarkan beberapa pakaian yang baru selesai dikeringkan di mesin cuci dan menaruhnya di ember besar. Ia berinisiatif untuk mengangkat ember tersebut, menahan rasa sakit yang ada di kakinya karena belum sepenuhnya sembuh total. Ia tidak ingin memanggil Alvian untuk membantunya mengangkat ember ke lantai atas karena ia melihat Alvian sedang sibuk mengurus pekerjaan di ruang kerjanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVISA 2 [ HIATUS! ]
Romance• Sad romance • Alvian dan Alissa sudah menikah. Mereka kira, pernikahan mereka akan berjalan mulus tanpa suatu masalah apapun. Tapi ternyata, perkiraan mereka salah. Cobaan selalu datang silih berganti menghampiri mereka berdua. Apakah Alvian dan...