Chapter 17 ( Past Tragedy )

79 9 0
                                    






...

Gadis itu berjalan pelan menyusuri trotoar. Pandangannya nampak memandang kebawah, sepasang matanya mengikuti gerak kakinya yang melangkah bergantian, kiri dan kanan. Dia terlihat memikirkan sesuatu sedari tadi.

Bruuk

" aww kalau jalan liat liat dong !! " gumam Rose kesal. Gadis berambut pirang itu membeku melihat siapa orang yang dia tabrak itu. " kau yang menabrakku kenapa kau yang marah?? " gumam Pria yang berpakaian ala Dokter tersebut. " hey Park Jimin !! " gadis itu meninggikan suaranya. " apa? " sahut Jimin datar. " apa yang kau katakan pada Lee Yeon !! " sahut Rose lagi. " Lee Yeon?? " Jimin terlihat  kebingungan.

" Ayahku bernama.. Lee Yeonhae, dia menyelamatkam anak laki laki dari seorang dokter disana... kalau tidak salah namanya... "

Jimin menatap Rose masih dengan tatapan bingungnya sementara Rose terlihat gelagapan karna dia tidak sengaja menyebutkan nama asli Kim Taehyung. " Lee Yeon.. Lee Yeonhae... " Jimin bergumam pelan. " Yeon apa?? "

" apa itu nama asli Kim Taehyung?? " tanya Jimin pada Rose. " iyaa itu namaku... " suara itu terdengar tidak jauh dari belakang Rose. Taehyung berjalan pelan mendekati kedua orang tersebut. " dengar ya !! Aku dan Dokter bodoh inu tidak punya hubungan apa apa " sewot Rose lalu menabrak Jimin dan pergi menjauh dari tempat itu. Kedua pria itu berdiri terdiam dan masih berusaha mencerna tingkah laku gadis yang tadi berada di hadapan mereka.

○○○

" Dokter Park Jimin !! " panggilan itu terdengar nyaring dari ujung koridor rumah sakit. Suara yang terdengar agak berat. Dokter bernama Jimin itu menoleh mendapatkan Detektif berbahu lebar itu sedang berdiri diujung koridor rumah sakit. " ada apa? " pria itu menjawab datar.

Detektif itu melangkah mendekati Jimin yang berdiri didepan pintu ruangan kerjanya. Saat keduanya saling berhadapan, tidak ada suara sama sekali mereka hanya bertatapan. Jimin dengan dengan tatapan bingungnya sedangkan Seokjin dengan tatapan seriusnya. Itu berlangsung kurang lebih semenit. " apa maksud perkataanmu beberapa hari yang lalu ?? " Seokjin membuka suara. Pria berpakaian Dokter itu mengangkat salah satu alisnya. " apa? " sekali lagi dia mengatakan hal yang sama dengan ekspresi yang juga sama. " soal Jisoo... apa yang kau tentang dia ?? " Seokjin mulai berbicara pada intinya. " Aku tidak tau apa maksudmu " gumam Jimin lalu tangannya meraih gagang pintu dan membukanya. " jawab aku !! " bentak Seokjin. Pria bermarga Park itu mengalihkan pandangannya menatap pria yang lebih tinggi darinya itu dengan seksama.

°°°

" apa yang kau lakukan disana ?! " anak laki laki itu berteriak dari kejauhan saat melihat ada anak perempuan dengan gunting ditangannya mencoba membuka pintu diruangan ICU. anak perempuan itu seketika mematung dan tak bisa berbicara apa apa.

Anak laki laki berkulit putih tersebut berlari menghampiri anak perempuan berambut hitam itu lalu menarik tangan anak itu hingga menjauh dari ruangan tersebut. " lepasin !! Kamu ngapain sih !! " anak itu meronta melepaskan genggaman tangan anak laki laki itu. " seharusnya aku yang tanya kamu ngapain bawa gunting ke ruangan itu ?? Kamu siapa ?? " anak laki laki itu bertanya penasaran. " apa pentingnya kau tau aku siapa?? " bentak anak perempuan itu. " aku akan menghabisi dua saudara itu !! Kenapa ?! Kau mau melaporkanku ke polisi ?? " anak perempuan itu mencoba untuk berlari kembali ke ruang ICU. Anak laki laki itu dengan gercap menarik tangan gadis kecil tersebut dengan kasar hingga gadis yang berusia 10 tahun itu tersentak lalu terjatuh. " aaaww !! " ringisnya.

" polisi tidak akan menangkap anak kecil sepertimu, tapi kau akan masuk ke rumah sakit jiwa karna tindakanmu " gumam anak itu ikut berjongkok mensejajarkan tingginya dengan gadis kecil tersebut. " aku tidak peduli !! " bentak gadis itu kemudian berdiri lagi, tapi saat mencoba melarikan diri dia kembali terlajut karna sepertinya kaki nya terkilir dan menciptakan rasa yang cukup sakit.

The Case | Blackbangtan ( complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang