1.

99 14 8
                                    

"Agh.... dimana aku?" batin seorang bayi berambut pirang.

"sebenarnya apa yang terjadi seingatku aku sedang bertarung dengan iblis bulan atas 2, apa aku sudah mati"

Bayi itu melihat sekeliling dia berada di sebuah ruangan yang besar dan juga asing untuknya.

Ketika dia melihat kesampingnya ada seorang bayi yang mirip sepertinya maka ada dua kemungkinan yang bisa dia ambil, yaitu dia sedang bermimpi atau dia sudah berengkarnasi.

Lalu tiba tiba bayi yang ada disampingnya itu membalikan badannya kearahnya.

Athanasia POV

"Hah bagaimana bisa aku ada di sini seingatku aku minum obat tidur dan tertidur apa aku mati karena overdosis obat tidur."batinku

Ketika aku berbalik aku melihat seorang bayi yang mirip sepertiku.

"oh ya ampun apa dia adikku dia sangat imut ..... Tenang saja kakak pasti akan melindungi mu"

BRAK

"tuan putri" panggi seorang pelayan

Hais kakak ini selalu saja masuk seperti itu memangnya boleh ya mendobrak pintu kamar bayi, dan apa tadi dia bilang tuan putri? Apa kakak itu baru saja menyebut kami tuan putri.

Athanasia POV end

Reader POV

Sekarang kedua bayi itu sedang duduk diatas pangkuan seorang pelayan bernama lilian York.

"penyihir yang ada di menara memiliki kekuatan yang paling kuat di antara para penyihir yang ada."

"Kekuatan penyihir menara bahkan dapat dengan mudah menghancurkan satu kerajaan" sambungnya

"ara~ ara di tempat ini ada penyihir?!" Batin kanae.

"Penyihir.....!, di dunia ini katanya ada penyihir."

"entah kenapa aku berpikir sepertinya ini bukan luar negri biasa! ternyata memang dunia lain!" Sambung athanasia

"waa?" Tiba tiba athanasia menujuk gambar seorang pria yang memiliki surai kuning keemasan tapi wajahnya tidak terlalu kelihatan.

"Wah. tuan putri tau ini siapa" tanya lilian

"Tidak" jawab de alger bersaudara serempak tentu saja dalam hati.

"iya benar. ini ayah tuan putri." jawab lilian

"APA?!...... si brengsek yang membuang anak dan istri sendiri dan sekarang gak tau sedang apa?" batin athanasia marah

sementara kanae terus memperhatikan gambar itu

"Ara~ ara jadi dia ayahku di dunia ini demo, wajahnya tidak kelihatan" batin kanae

lalu dia melirik ke arah sang kakak yang kelihatan marah setelah mendengar ucapan lilian.

"are kenapa dia tiba tiba marah?"batin kanae bingung.

"AUU! UEE. (brekngs*k! Samp*h!)" Batin athanasia kesal sambil memukul gambar sang ayah.

"wah tuan putri pintar ya."puji lilian

Sementara kanae memperhatikan interaksi antara sang kakak dan pembantu itu.

"ara~ ara mereka seperti ibu dan anak saja" batin kanae sambil tersenyum lembut.

tanpa dia sadari dua orang yang ada bersamanya melihatnya tersenyum lembut wajah mereka berdua langsung memerah

"astaga putri kedua sagat manis" batin lilian

"Kya adikku sagat manis dan imut.... Aku pasti akan selalu melindunginya dari raja sialan itu." Batin athanasia dengan tekat yang besar

"Ekh.....apa kedua tuan putri mau melihat gambarnya lagi?"

"dipikir pikir saya belum pernah ya  menyebutkan nama raja pada tuan putri" sambungnya

"Sama sekali gak penasaran! untuk apa kami tau tentang orang jahat ini!" jawab athanasia dalam hati.

"dia adalah ayah tuan putri, raja CLAUDE DE ALGER OBELIA." ucap lilian

Seketika ruangan itu menjadi sunyi.

"HAH?"


















Sampai di sini dulu ya teman teman nanti aku lanjutin lagi

Maaf kalo ada kata kata yang salah ya
atau cerita ini terlalu pendek.

                             BYE.

kanae princess of obeliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang