(start write 2020. Revisi never ending)
Jungkook duduk di balkon apartment dormnya . suasana malam itu sedikit menyejukkan, dan sepertinya hujan akan turun . Pemuda bermata Bambi itu seolah menikmati langit malam tanpa bintang , biasanya saat merenung pikirannya memang sedang kacau , tapi kali ini seperti sedang ingin menikmati saja. Dadanya seolah bergejolak apalagi mengingat kejadian tadi pagi.
Jungkook juga tidak sadar dorongan dari mana hingga membuat dia mencium pemuda cantik itu . Seperti tersihir mata yang indah, senyum menawan ,lekuk bibir yang luar biasa membangkitkan hasrat. Jungkook sadar dia tersedot pesona seorang pemuda bernama Park Jimin .
Jungkook sendiri tidak pernah mempermasalahkan orientasi sexualnya , dia bahkan tau semua member juga memiliki orientasi sex yang berbeda. Namjoon dan Seokjin yang gay , yoongi yang bi, Hoseok yang stright Tapi entah mengapa sekarang berubah haluan, awalnya Jungkook pikir dirinya adalah stright namun semenjak kejadian hampir sial menabrak kakek yang katanya hendak potong rambut entah rambut apanya?. Jungkook tidak bisa tidur , dia sadar wanita tak menarik lagi, dia hanya akan jadi gay untuk pemuda manis tersebut .
Hidung mancungnya menarik nafas meski dingin dia masih enggan beranjak . "Coklat hangat?".
Seokjin menaruh satu cangkir untuk Jungkook Lalu dia masih memegang cangkir lainnya . Pemuda tinggi itu duduk di samping sofa Jungkook .
Suasana tenang di sana di dukung dengan design yang aesthetic , meski di balkon Seokjin menambah kesan nyaman dan hangat di apartment mereka. Beberapa lampu pendukung tak terlalu gelap membantu mereka tidak kesulitan untuk membaca di malam hari .
Jungkook menutup buku yang sedang di bacanya kemudian meraih cangkir dari atas meja .Sedangkan member tertua itu duduk disampingnya dengan hati hati.
"Jungkook -ah".
Seokjin berbicara pelan setelah menyesap coklat hangatnya . Dia tau panggilannya meski tidak mendapat respon balik pemuda di hadapannya sudah siap dengan apa yang akan di katakan selanjutnya. "kau. Jatuh cinta pada Park Jimin?".
Pertanyaan Seokjin sukses membuat maknae terhenyak, kelereng kelamnya mengedar seolah berharap tidak ada yang mendengar.
"Hyung". Katanya pelan .
Seokjin tersenyum singkat lalu menaruh cangkir nya di atas meja. matanya menatap Jungkook yang juga melihatnya. Lengan panjang pemuda itu dia lipat di depan dada .
"Benarkan?". Tak dapat jawaban justru Seokjin terkekeh, "kalau tidak, mengapa kau menciumnya tadi pagi?".
ah jadi itu satu rahasia , seokjin sudah bangun lebih dulu sebelum jimin mengetuk pintu, namun saat melihat pemandangan tadi pagi seokjin berlari masuk kedalam kamar nya lagi.
"I.itu ". Jungkook terbata , Seokjin tampak tak percaya Jungkook di hadapannya bisa gugup .
Belum sempat Jungkook kembali berbicara , Seokjin sudah mendahului. "tidak bagus menikung dari belakang dan curang , cobalah sportif dan melakukan persaingan sama seperti mereka".
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beautiful Asisten✅(Jikook)
FanficBagaimana rasanya menangis tanpa suara? Jimin mampu bertahan sampai akhir bersama luka hati yang masih terpendam . Dia tidak berniat menyembuhkan luka itu , sampai pada akhirnya Jimin yang menyembuhkan luka hati orang lain . Jimin yang lembut dan p...