Lee Su-ho menjalani kehidupan barunya yang penuh rasa sakit.. Ketika sang suami meninggalkan Su-ho disebuah negara ,Su-ho bertemu dengan seorang dokter muda yang berasal dari China..
Waktu berlalu ,akhirnya dokter muda tersebut meminta Su-ho untuk m...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Han Seojun ,seorang pria kaya raya yang gemar memelihara sex slave.. Seojun selalu mendapatkan apa yang dia inginkan dengan cara apapun..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lee Su-ho ,anak dari seorang pria tua miskin dan mempunyai banyak hutang.. Untuk membebaskan ayahnya dari jeratan hutang ,Lee Su-ho harus rela di jual di sebuah rumah bordil..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sung Dong-il ,appa Su-ho yang gemar berjudi dan berhutang kesana kemari dengan jumlah yang sangat besar.
Epilog
Lee Su-ho tidak tau mengapa setelah kepergian eomma nya ,sang appa menjadi berubah dan sering bersikap kasar padanya. Sung Dong-il ,appa Lee Su-ho memutuskan keluar dari pekerjaannya di sebuah perusahaan dan menggantungkan hidupnya kepada Su-ho.
Su-ho yang baru menempuh sekolah menengah atas pun terpaksa berhenti dari sekolahnya dan mencari pekerjaan serabutan.
Hingga suatu hari ,Sung Dong-il membawa Su-ho ke sebuah rumah bordil dan menjualnya seharga 5 juta won.
"Wae ,appa ?! Kenapa appa tega melakukan ini padaku ?!" Ucap Su-ho sebelum appanya meninggalkan dirinya.
Sejak saat itulah ,Su-ho mulai melayani semua tamu yang datang untuk membayar layanannya.
Dunia Su-ho dan semua mimpinya seakan hancur dan runtuh. Su-ho harus rela mengikhlaskan dirinya di hujam beberapa batang penis hingga terkadang ia sudah tidak bisa merasakan sakit pada tubuhnya.
Dan tibalah hari dimana seorang pengusaha kaya raya mendatanginya. "I will buy it.." Itulah percakapan yang Su-ho dengar sebelum akhirnya sebuah kain menutup kedua matanya.
Su-ho berfikir kehidupannya akan berubah menjadi lebih baik setelah pergi meninggalkan rumah bordil ,namun disini Su-ho mengalami babak baru di hidupnya.
Sebuah rasa sakit yang belum pernah Su-ho rasakan sebelumnya. Rasa ingin mati yang begitu besar ,padahal dulu Su-ho sangat takut akan kematian.
