❥09. Bring It

1.9K 274 86
                                    

Kencan?

Otak Jihoon berputar memikirkan, apa hal yang dia lakukan saat ini termasuk kencan? Haha! Rasanya Jihoon ingin menertawakan dirinya sendiri, yang mengira ini adalah kencan pertamanya bersama Soonyoung. Padahal mereka berdua pergi bersama, hanya untuk mendaftar lomba.

Helaian rambut hitam Soonyoung tertiup angin. Mata Jihoon tak pernah lepas, dari pemuda yang tengah duduk di kursi taman. Pemuda yang sedang menjilat eskrim coklat; orang yang duduk di sampingnya. Sudut bibir Jihoon melengkung ke atas, bisakah waktu berjalan lebih lambat saat ini?

Satu rahasia yang dia sembunyikan dari sejak SMA adalah; dia jatuh cinta pada seorang Kwon Soonyoung. Saat pertama kali bertemu, awalnya Jihoon merasa risi dan tak suka pada pemuda bermata sipit itu. Soonyoung orangnya berisik, selain berisik dia juga gila akan sesuatu yang berbau harimau. Jelas saja, Jihoon langsung ilfeel saat itu juga.

Beberapa hari mengenal Soonyoung. Membuat Jihoon muak. Pemuda itu selalu saja menempelinya, untuk sekadar menggoda atau menyapa dengan cara yang terbilang unik. Soonyoung akan memasang pose harimau, kemudian berkata, " Horanghae~" .

Namun, bukan sifat jenaka dan anehnya ini, yang membuat Jihoon jatuh hati. Melainkan sifat serius Soonyoung. Siapa sangka? Soonyoung mempunyai sifat serius yang hampir membuat Jihoon menabrak kaca.

"Lo kenapa telat latihan?" tanya Soonyoung pada Jihoon.

Hilang sudah semua sifat aneh dan jenaka Soonyoung. Pemuda bermata sipit itu, duduk di kursi, dengan kaki yang bersilang. Tangannya mengetuk-ngetuk meja, menunggu jawaban si gadis bertubuh mungil.

Entah kenapa, Jihoon mendadak gugup. Dia tak pernah melakukan kesalahan seperti ini. Ini kali pertama, dan dia langsung mendapatkan tatapan sinis dari Soonyoung.

"Gue ... gue ... telat bangun," ujar Jihoon terbata-bata. Dalam hati Jihoon merutuki para temannya, yang kemarin mengajaknya menonton film sampai larut malam.

Soonyoung beranjak dari duduknya. Dia berjalan pelan, memutari sekitar Jihoon.
"Lo itu ketua ekskul padus. Harusnya lo kasih contoh yang baik buat anggota. Bukan malah nyontohin yang salah kayak gini."

Jihoon menunduk, tangannya meremas rok yang dia pakai. Baru mengaku,"Gue salah, gue minta maaf!"

Soonyoung berdecak,"Ck, lo pikir dengan minta maaf, waktu yang lo buang secara percuma, bakal balik lagi hng? Nggak Lee Jihoon."

Mata Jihoon berkaca-kaca. Soonyoung tampak seperti kakak-kakak ospek tegas yang galak. "Lo udah buang-buang waktu. Padahal waktu kita gak banyak. Dan formasi semua anggota masih ancur!" hardik Soonyoung.

Terjadi keheningan beberapa saat. Jihoon terisak, ingin menangis. Bulir-bulir air mata mulai tergenang di matanya. Jihoon menangis bukan karena ditegur. Dia menangis karena melakukan kesalahan yang tak pernah dia lakukan sebelumnya. Terlebih lagi, hari ini adalah hari terakhir mereka berlatih. Jihoon jadi teringat jika tarian sederhana anggota organisasinya masih belum sempurna. Berbanding terbalik dengan anggota Soonyoung yang cepat belajar.

Mendengar isakan Jihoon, tak membuat Soonyoung luluh. Bagi Soonyoung, tugasnya menjadi ketua adalah hal yang paling penting. Soonyoung mau, semua anggota disiplin, mengikuti arahannya tanpa membantah. Tentunya, Soonyoung menegur Jihoon, untuk membuat gadis bertubuh mungil itu kapok.

"Awas kalo lo, sampai ngulangin hal kayak gini lagi. Gue pastiin, jabatan lo gue copot sekalian," ancam Soonyoung.

Pemuda sipit itu, lalu memanggil anggota lain untuk berlatih. Dia meninggalkan Jihoon yang terisak, Jihoon berjanji dia tak kan pernah melakukan kesalahan seperti ini lagi. Selain malu, harga diri Jihoon juga terluka. Dia dimarahi oleh orang yang dia pikir, hanya bisa bercanda saja.

🌼CHAN COMBLANG |Svt Gs|[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang