Sudah tiga hari semenjak kecelakaan yang menimpa Jaemin. Operasi yang di jalankan tiga hari yang lalu berjalan dengan lancar, akan tetapi pemuda manis itu masih terbaring dalam komanya. Membuat Chenle harus bergantian dengan orangtua Jaemin untuk menjaga pemuda itu.
Seperti sore ini, Chenle yang harus segera ke rumah sakit harus terganggu karena Jisung merengek ingin ikut. Ketahuilah keesokan harinya setelah peristiwa di apartemen Chenle, Jisung mengumumkan di penjuru sekolah bahwa Chenle adalah kekasihnya. Awalnya Chenle senang, tapi kemudan ia menyesalinya. Karena secara blak-blakan fans Jisung memusuhinya, membuatnya menjadi pusat perhatian seketika.
"Aku juga mau jenguk Jaemin. Kenapa nggak boleh sih?" jawab Jisung ketika Chenle menolak mentah-mentah keinginannya.
"Bukan gitu, tapi..." Chenle terdiam, bingung ingin memberi alasan apa. Apalagi, Jisung terus menatapnya intens membuatnya ia gugup seketika.
"Ayo deh sebelum sore," ucap Jisung menarik tangan Chenle menuju mobilnya.
***
Sesampainya mereka di kamar inap Jaemin, seperti biasa sudah ada Jeno disana. Ah ya, Chenle lupa memberi tau jika Jeno lah yang sering menjaga Jaemin, sampai-sampai pemuda itu bolos dari sekolahnya.
"Ngapain lo disini?" tanya Jeno yang menatap Jisung yang berdiri di samping Chenle.
"Lah kenapa? Nggak boleh?" tanya balik Jisung. "Terus lo sendiri ngapain disini?"
"Kenapa? Nggak boleh?" ucap Jeno menyerang balik.
Jisung mendengus, lalu langkahnya menuju sofa yang tak jauh darinya dan membaringkan tubuhnya disana.
"Nih Jen buat lo," ucap Chenle menyerahkan mcd yang dibelinya sebelum ke rumah sakit.
"Loh, bukan buat lo?" tanya Jisung menatap Chenle.
Chenle menggeleng, "Gue masih kenyang."
"Kalau tau gitu nggak gue bayar tadi," ucap Jisung menatap Jeno yang dengan lahap memakan burgernya.
"Nggak bakal habis juga duit lo buat beli beginian," komentar Jeno.
Chenle terkekeh melihat perkelahian Jeno dan Jisung. Kemudian kakinya melangkah menuju sofa tempat Jisung berbaring.
"Ji bangun. Gue mau duduk juga," ucap Chenle menepuk kaki Jisung yang panjang. Bahkan kaki pemuda tersebut menjulur keluar melewati batas sofa.
Jisung membangungkan tubuhnya sedikit lalu menatap Chenle, "duduk."
"Gima-"
"Duduk aja," ucap Jisung yang langsung dituriti oleh Chenle.
"Eh!" baru saja Chenle duduk, Jisung telah membaringkan tubuhnya kembali. Chenle yang dasarnya punya titik kegelian pada pahanya langsung menabok pundak Jisung.
"Aduh kenapa di tabok sih," sungut Jisung yang langsung bangun dari rebahannya.
"Geli," jawab Chenle sambil menepuk nepuk pahanya guna menghilangkan kegeliannya.
"Biasain. Gue suka ngelakuin gitu ke pacar-pacar gue dulu," ucap Jisung kembali membaringkan kembali tubuhnya.
Sebisa mungkin Chenle menahannya, membuat kakinya bergerak-gerak kecil.
"Buang aja kepalanya si Jisung Le. Nggak tau diri gitu," ucap Jeno yang telah selesai dengan makannya.
"Bilang aja lo iri. Banyak bacot lo," jawab Jisung yang kini sibuk membuka handphonenya.
"Bukan iri. Gue cuma kasihan sama Lele yang mau-maunya pacaran sama lo."
"Loh kenapa kasihan? Justru Lele beruntung punya pacar kayak gue. Kalau bukan sama gue Lele sama siapa? Jomblo seumur hidup kali," jawab Jisung.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCADE | JICHEN
FanfictionSeason 1 Chenle Albert seorang Agent yang harus menggantikan pekerjaan Guanlin karena paksaan dari Renjun, kekasih Guanlin. Pekerjaan yang baginya cukup mudah, hanya menjaga dari jauh anak lelaki pengusaha terkenal. Tapi, ternyata pekerjaan tak semu...