bagian 19

885 130 30
                                    

Vote dan Komentar kalian di tunguuuuuu

[Anathema]

Levi memandang keadaan squadnya yang sedang bersantai, selepas mempersiapkan semua hal yang di butuhkan untuk menguji kekuatan titan Eren, Levi memerintahkan semua anggotanya untuk menunggu kedatangan Hanji.

Wanita gila itu mengamuk kemarin agar bisa ikut dari awal untuk pengujian Eren hari ini.

Levi menyeruput teh di tangannya pelan, dengan kaki bertumpu matanya mengelilingi keadaan belakang markas. Karena wilayah yang di isolasi khusus untuk pengujian, tidak ada satupun prajurit yang terlihat disini.

"Heichou," Levi melirik salah satu prajurit squad Mike yang tiba-tiba datang.

"Apa?"

"Danchou meminta berkas untuk ekspedisi yang tersisa,"

Levi meletakan cangkirnya keras, alis tebal itu kenapa tidak mengambil berkasnya sendiri. Sudahlah Levi mengerjakannya hingga tengah malam.

"Katakan pada Erwin aku akan mengantarkannya," ucap Levi.

Setelah kepergian prajurit utusan Erwin, Levi lantas memanggil wakilnya.

"Eld, tunggulah disini sampai Hanji datang." perintah Levi.

"Heichou mau kemana? perlu aku bantu?" Levi memandang Petra yang tiba-tiba bangkit dengan malas. Wanita ini sungguh menjadi benalu bagi kehidupannya saat pernikahan mereka di rencanakan.

Padahal Petra bukan gadis pengganggu sebelumnya, tapi sekarang wanita ini benar-benar menjengkelkan.

"Tunggulah disini," kata Levi tegas, lalu pergi meninggalkan squadnya dan Petra yang masih menatap sedih punggungnya.

Persetan dengan Petra yang akan sakit hati, Levi sudah terlalu muak karena selalu di ikuti.

Langkahnya yang tegas dan lebar terdengar sedikit menggema di lorong markas yang Levi lewati. Matanya yang selalu tajam terfokus ke arah depan, tidak memperdulikan para prajurit yang menyapa dan memberinya salam.

Sesampainya di depan kamar, Levi mematung saat pintu kamarnya tidak terkunci, menandakan bahwa teman sekamarnya masih berada di dalam.

Setelah masuk ke dalam kamar hal yang pertama Levi lihat adalah gundukan besar di atas kasur.

Tangannya mengepal kesal, wanita mana sebenarnya yang semalas ini, hari padahal sudah siang.

"Oi babi, bangun!" kata Levi kasar.

Setelah beberapa hari baru kali ini sepertinya Levi membuka suara lagi pada Y/n, setelah pertengkaran kecil itu bahkan gadis ini tak pernah berbicara lagi padanya.

Sambil mengambil berkas yang di butuhkan Erwin di atas meja kerja, Levi terus mengamati teman sekamarnya yang hanya meringkuk.

"Ini sudah siang," Levi berkata lagi, namun Y/n masih tetap bertahan pada posisinya.

Mencoba tidak perduli Levi mengedikan bahu dan berjalan keluar.

"Heichou~"

Levi berbalik ketika telinganya mendengar lirihan dari wanita di atas ranjang yang sedari tadi diam.

"Apa?"

Tidak ada jawaban sama sekali setelah perkataan Levi.

Wanita itu kenapa sebenarnya?

"Hiks~Sakit sekali Heichou"

Levi mengerutkan dahi tak mengerti, wanita itu terlihat baik-baik saja semalam. Kenapa bisa tiba-tiba sakit?

Anathema [Levi Ackerman] (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang