"M-makasih ya, Yas. Rama udah di ajakin makan disini" ujar Rama pada Yasmin.
"Iye! Makasih juga ye coklatnye!" cetus Yasmin.
Rama tersenyum dan mengangguk. Kemudian dia berjalan menuju motornya. Menyalakan mesin motornya dengan stater kaki. Berkali-kali dia menginjak tuas pada kaki motornya, tetap tak menyala. Menahan malu dihadapan Yasmin.
"Bisa gak si???" tanya Yasmin.
Rama hanya menyengir sambil terus berusaha menginjak tuas motornya.
Yasmin lalu berjalan menghampiri motor tersebut dan menginjak tuas motor Rama. Dalam satu injakan dan kendali gas, motor langsung menyala.
"Yayas hebaaat!" puji Rama.
"Gitu aja gak bisa lo! Malu-maluin! Gimana mau jadi cowok gua lu!" cetus Yasmin.
"Yayas kan bukan motor" ujar Rama. "Pasti beda lah maintenance-nya"
Yasmin seketika memutar bola matanya. "Bacot. Udah sana pulang! Bokap lu nungguin di rumah, bego! Mau ngojol malah lu betak motornye!"
Rama langsung duduk di atas motornya. "Rama pulang dulu. Assalamualaikum"
"Kum salam!" jawab Yasmin. Lalu Rama pun berlalu meninggalkan kediaman rumah Yasmin.
Setelah itu barulah Yasmin tertawa geli cekikikan. Entah mengapa hadirnya Rama barusan malah memberikan sesuatu yang beda untuknya. Yasmin gemas sendiri. Masuk ke dalam rumah dan memburu coklat pemberian Rama tadi. Di makan habis enam bungkus sambil nonton Netflix.
~
Tori keluar dari kamar Ibunya sambil menggendong bayi Tura di tangannya dengan lembut dan berjalan menuju sofa lagi.
Stefan yang duduk di sofa melihat itu langsung berbinar-binar bola matanya. Terenyuh. "Aaaaa sini Tor siniii!!! Gemes bangetttt!"
Tori duduk di sebelah Stefan sambil hati-hati menggendong Tura. Dia terus tersenyum pada Tura.
"Lucu banget siiii! Namanya siapa?"
"Fattura Adriama"
"Panggilannya Tura dong?"
Tori mengangguk.
"Lucu banget iiih. Gemes! Ganteng, pula!" gemas Stefan sambil mengelus pipi Tura.
"Eh, tangan lu kotor itu!"
"Enggaaak! Udah cuci tangan!" jawab Stefan. Lalu seketika Stefan terdiam berpikir, "Eh, tapi kok, marganya Tura beda sama lu, Tor?"
Tori berdecak seketika, "Terus harusnya sama ama marga siapa? Marga lo???"
"Y-ya, enggaaak. Bukannya gitu. Justru gue mikirnya tuh-"
"Udah jangan kebanyakan mikir. Mending sekarang lu pulang"
"Dih, ngusir!"
"Bukannya ngusir. Nanti orang rumah pada nyariin lo!"
"Iya sih. Yaudah kalo gitu gue pamit ya, salam buat Nyokap lo! Jangan lupa juga kue gue!!!"
"Iyeee! Bawel!"
Cup. Stefan mencium pipi kiri Tori dengan cepat, membuat Tori melotot dan mendongak ke arah Stefan. "Main nyosor aja lu! Ada adek gue nih!"
"Gapapa. Kan calon adek ipar!"
"Amit-amit!"
"Dadaaah... dadah Turaaaa! Assalamualaikum" ujar Stefan sambil keluar rumah Tori.
"Walaikum salam! Ati-ati lu!"
"Iyaaa" teriak Stefan dari luar.
Tori tersenyum kecil, geleng-geleng kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
STUCK ON YOU 4 (END 18+)
De TodoWARNING : LGBT STORY HOMOPHOBIC, DILARANG MEMBACA CERITA INI. Aidan, si cowok dingin dan galak, masih di ambang rasa ragu akan jati dirinya yang terasa samar dia rasakan. Dali sendiri tak urung berani untuk mengatakan perasaannya terhadap Aidan yang...