CELESTIAL II

18 1 0
                                    

     Langit malam yang indah dengan tabir awan yang disinari cahaya bulan sabit bak di drama Cinderella.

     "Siapa itu" ucap pakde dengan langkah yang curiga menghampiriku.

     Rasa takut ku tak terbendung lagi hingga aku tersimpuh jatuh di depan pintu dengan keringat dan air mata yang bercucuran. Pakde dengan penasaran nya menelusuri asal suara dengan mengepalkan dengan rasa penasaran. Detak jantungku semakin kencang seirama dengan langkah kaki pakde. Seiring dengan detakan jam tangan terdengar juga suara kenop       pintu yang sedang dibtarik. Dan......

     Teret tet teret tet..... seketika kenop pintu tadi yang tertari kembali seperti sedia kala.

     "Halo...ada apa?..(suara orang yang samar samar)....kenapa bisa terjadi hal tersebut?" Percakapan pakde dengan seseorang yang tak ku ketahui siapa.

     "Ingat ya....awas aja kamu laporin ini ke polisi, kamu sudah tau akibat nya" ucap pakde mengancam bude.

     Entah keberuntungan apa yang datang padaku. Aku pun tak menyia-nyiakannya dan lang sing turun menuju kamar Prass.

     "Kamu dati mana aja?.....lama bener" tanay Prass.

     " Prass aku pulang duluan ya...aku takut ayah khawatir" ucap ku sambil ngos-ngosan dan penuh keringat.

     " Trus ini gamana?....kan belom selesai" ucapnya pada ku.

     "Kamu selesaiin aja sendiri ya...aku amu pulang" ucap ku yang langsung lari ke luar.

     Aku pun langsung pulang kerumah dan turun. Disini detak jantung ku kembali berdetak kencang. Saat ku mau keluar dari rumah nya prass, ada papanya Prass di belakang ku.

     "Eh Seyn udah mau pulang aja....tumben pulang nya cepat" ucap papanya Prass sambil memegang pundak ku.

     "I-iya pakde ... Seyn takut nanti ayah khawatir klo pulangnya telat" ucapku sambil bersalaman walaupun aku nggak tau apakah pakde mendengar detak jantung ku.

     Aku pun langsung mengambil sepeda ku dan pulang.

     Setibanya di rumah, aku pun langsung lari ke kamar ibu dan memeluknya sambil menangis.

     " Adek...kamu kenapa?" Tanya ibu penasaran sambil menyeka air mata ku.

     "Kamu dijahatin Prass?" Tanya ibu lagi.

     Aku pun tak menjawab pertanyaan ibu dan tetap memeluknya.

     "Yaudah klo nggak ada apa apa, tidur gih besok sekolah Lo....nanti tekat" perintah ibu.

     Aku pun langsung masuk ke kamar ku tanpa sedikitpun penjelasan kepada ibu karena aku takut.

     Sangat sulit untuk ku tidur malam ini. Rasa takut yang terus menerus muncul. Hati ku gelisah dengan hal yang telah terjadi.

     Ditengah malam aku pun tak kunjung mengantuk dan hal itu membuat ku lapar. Aku pun memutuskan untuk mengambil beberapa ayam yang masih tersisa di ruang makan. Dengan langka yang panjang dengan posisi kaki menyinjit, akhirnya sampai juga di ruang makan. Tak lupa ku bawa segelas susu coklat panas.

SAKURA SPRINGWhere stories live. Discover now