"Kenapa kau tidak bunuh aku saja?" Teriak Minho. Chris lalu menamparnya, menurutnya Minho sangat kurang ajar saat itu.
"Aku lebih suka melihat mu tersiksa sebelum mati, jadi kau tenang saja. Nanti jika aku sudah puas bermain-main dengan mu aku akan segera membunuh mu" kata pria itu lalu dia membuka ikatan cambuk itu dan langsung mencambuk tubuh pria itu.
Minho menutup matanya mencoba menahan sakit saat benda itu mengenai kulitnya.
"Bertahanlah demi keluarga mu, jika kau mati mereka juga akan mati" pria Bang itu tersenyum mengatakan itu.
Napas Minho terengah-engah saat itu, jujur saja dia benar-benar lemah dan kesakitan. Chris lalu mendekat ke arahnya.
"Kalau dilihat-lihat ternyata tubuh mu bagus juga" ujar pria Bang itu sambil membelai leher pria itu. Minho berusaha membuang muka. Dia benar-benar benci pria itu.
"Jika aku menyewakan mu dengan para mafia, mungkin aku akan untung besar" Kata pria itu. Minho kemudian menggeleng, sudah cukup dia disiksa saja, jangan dilecehkan.
"Ahhh" Desahan itu keluar saat Chris meremas juniornya. Dia sengaja meremahnya dengan penuh seksual agar Minho terpancing.
"Desahan mu saja sangat manis, pasti mereka mau membayar mahal" Minho benar-benar emosi mendengarnya, dia lalu mencoba memberontak.
"Aku tahu aku salah dengan mematai perusahaan mu. Tapi tolong jangan lakukan ini pada ku" Minho mengatakan itu dengan mengumpulkan keberanian.
"Hai! Kau kira aku tidak rugi karena mu, asal kau tahu kerugian ku sama dengan harga perusaan ayah mu" Pria itu kembali menampar pria itu. Minho hanya bisa diam saja sekarang.
"Tidurlah sepuasnnya malam ini, besok kau akan sangat sibuk bekerja" ujar Chris sambil memasukan Minho kembali ke kamar itu dan membuang tubuhnya secara asal ke kasur.
🦋🦋🦋
Minho terkejut saat merasakan dinginnya benda cair yang mengenai wajahnya. Mata pria itu terbuka perlahan. Wajah dingin itu menatap dirinya saat ini.
"Cepat bangun!" Perintah pria Bang itu. Dia lalu langsung menarik tangan Minho dan menyeretnya menuju ke luar kamar.
"Sakit" ringis pria manis itu, Chris mencengkramnya dengan sangat kuat. Akhirnya mereka sampai di lantai satu. Minho tak melihat siapapun di sana, biasanya pasti ada pelayan yang akan datang jika Chris turun.
"Aku sudah memecat semua pelayan, jadi kau yang menggantikan tugas mereka mengerjakan pekerjaan rumah. Buatlah diri mu berguna di sini" Ujar pria Bang itu. Minho menganga, bagaimana bisa dia mengurus rumah sebesar itu sendirian.
"Lakukan dengan benar" Kata Chris lalu dia kembali naik ke atas.
Tamparan mengenai pipi pria manis itu sampai tubuhnya terjatuh ke lantai kamar mandi.
"Kau ingin membunuh ku dengan memberikan ku air panas ini?" Chris mencengkram leher baju Minho.
"Tapi aku sudah cek tadi, airnya sudah hangat dan pas" Pria manis itu mencoba membela diri, karena memang benar tadi dia sudah mengecek airnya.
Pria Bang itu menarik Minho lalu membawanya ke bathub yang sudah diisi air hangat. Dia memasukan kepala pria itu ke dalamnya, hal itu membuat Minho memberontak karena kehabisan napas.
"Benar-benar tidak berguna" gumam Chris. Sampai saat Minho melepas pria itu melepaskannya.
Pria manis itu mencoba menghirup udara sebanyaknya. Chris lalu menjongkok dan menatap wajah milik Minho.
"Jangan macam-macam dengan ku" kata Chris lalu terlihat senyuman miring dari bibir tebalnya itu. Dia sangat puas melihat Minho menderita seperti itu.
🦋🦋🦋
Chris membuat peraturan baru di rumah itu sekarang. Minho harus sudah tidur jam 9 malam. Saat sudah menyelesaikan pekerjaan rumahnya, pria itu hanya bisa menurut dan masuk ke kamarnya malam itu. Dia tidak mau mendapat siksaan lagi dari pria itu.
Saat Minho mematikan lampu, dia mendengar suara gaduh dari luar sana. Terdengar suara wanita yang tertawa.
"Siapa itu?" Tanya pria itu. Dia lalu mencoba mendekat ke arah pintu. Tapi dia sadar jam saat itu sudah menunjukan pukul sembilan lebih. Jika dia keluar takut Chris akan marah.
Minho benar-benar tidak bisa tidur karena kamar Chris yang berada di sampingnya sangat berisik.
"Ahhh"
Suara itu dapat Minho dengan dengan jelas.
"Apa dia membawa wanita kemari?" Gumam pria itu sambil menutup telinganya dengan bantal.
"Biarkan, itu lebih baik daripada dia tak menyentuh ku lagi" gumam Minho.
Seperti biasanya Minho bangun di pagi hari. Dia mulai dengan memasak lalu membersihkan rumah. Saat pria itu menyapu di lantai dua. Dia merasa bahwa pintu kamar Chris tidak terkunci dan bahkan tidak tertutup rapat, biasanya itu menandakan bahwa pria itu tidak ada di sana.
Minho dengan santai membuka pintu itu untuk membersihkannya, namun dia terkejut saat Chris tengah bermain dengan seorang wanita. Mereka sama sekali tidak mengenakan pakaian, hal itu membuat Minho refleks menutup mata lalu kembali menutup pintu. Dan pergi dari sana.
Pria itu langsung berlari dari sana, entah apa yang akan terjadi padanya nanti karena melihat pemandangan tadi.
"Bukankah dia istri mu?" Tanya wanita itu saat Chris melihat Minho di depan pintu.
"Sudah lupakan dia, pria itu tidak penting" Ujar Chris lalu kembali melanjutkannya.
Minho merasakan seseorang berjalan ke arah dapur saat ini. Dadanya menjadi berdetak semakin kencang. Pikiran buruk mulai melintas di kepalanya.
Dan benar saja pria itu menarik rambut Minho dari belakang membuatnya meringis kesakitan.
"Aku sudah pernah katakan jangan masuk ke kamar ku jika kau tidak meminta izin" kata Chris sambil menarik lagi rambut pria itu.
"Maaf aku tidak bermaksud, aku hanya ingin membersihkannya. Aku tidak akan mengulanginya lagi" ujar Minho sambil meringis. Lalu pria Bang itu melepaskan rambut Minho.
Sebulan Minho sudah di sana, sejak saat dia melihat Chris bermain dengan wanita itu. Pria Bang itu kini membawa beberapa wanita yang lain ke sana dan bermain tiap malam dengan orang yang berbeda.
"Aku merindukan Changbin" ujar pria manis itu, dia saat ini tengah menatap layar ponselnya yang sudah mati.
Sebuah itu dia tak pernah keluar dari sana, karena setiap minggu ada yang membawa bahan makanan di sana jadi Minho tidak perlu membelinya keluar.
Sebenarnya sangat membosankan, tapi lebih baik jika dia dan keluarga selamat.
Minho keheranan melihat wanita yang berbeda tiap malam ke sana bersama suaminya itu. Dia tak tahu jika Chris saat kuat dan tidak mudah puas. Namun masih untung dia tak menjadi korban keganasan pria itu.
"Apa yang kau lakukan malam-malam begini?" Suara itu membuat Minho terkejut. Padahal dia sudah mengendap-ngendap dari lantai atas ke dapur agar Chris tidak tahu.
"Aku aku ingin minum air" jawab Minho terbata-bata. Dia sangat takut menatap pria itu langsung.
"Jika kau kabur" Pria itu mendekat ke arah Minho. Membuat Minho mundur beberapa langkah.
"Tidak aku tidak akan kabur, aku akan menurut pada mu" Minho menunduk mengatakan itu.
"Bagus" Chris mengelus rambut pria itu. Minho yang sudah memejamkan matanya kini pelan-pelan membukanya. Pria itu berbalik dari sana lalu pergi. Sangat aneh bagi Minho, biasanya dia mencari-mencari kesalahan Minho agar bisa menghukumnya tapi malam ini benar-benar berbeda.
"Jangan bawa wanita lagi berbahya" Minho menutup mulutnya setelah mengatakan itu. Entah kenapa dia berkata seperti itu. Chris berbalik dan menatap pria itu.
"Aku memakai pengaman, tidak perlu ikut campur" ujar pria Bang itu lalu dia meninggalkan Minho di sana.
TBC
Jangan lupa vote dan komen ya
KAMU SEDANG MEMBACA
KISS ME ! || BANGINHO✔
FanfictionNote: Sebelum baca wajib follow akun author BANGINHO FANFICTION Minho melakukan penghianatan yang tidak dapat diampuni oleh seorang Christopher Bang. Membuatnya mendapatkan penyiksaan di setiap harinya. "Tolong ampunilah aku" - Minho. WARNING ⚠️ -B...