BAGIAN 51 WARISAN IBLIS

119 1 0
                                    

Hayati dan Karma memandangi indahnya pemandangan gunung Semeru ketika diterpa cahaya matahari yang terbenam. Lembayung senja melukiskan suatu panorama indah di langit ketika awan putih membentuk pola yang indah.

Secara tak sadar, Hayati memegang tangan Karma. Ia menangis terharu ketika melihat keindahan pemandangan itu.

"Kamu kenapa nangis?" tanya Karma.

"Aku cuman terharu liat pemandangan ini" jawab Hayati.

"Kamu punya kenangan indah sama gunung ya? Dulu kamu sering mendaki gunung bareng temen temen mu" sahut Karma.

"Lho kenapa kamu tau?" Hayati kaget.

"Aku tau segala tentangmu Hayati, bahkan sejak kamu lahir sampe sekarang, aku udah baca semua memori mu, jadi aku tau segalanya tentang kami bahkan rahasia yang ada dalam dirimu"

"Sialan kamu!! Itu pelanggaran privasi dong!!"

"Ya mau gimana lagi! Itu semua udah otomatis"

"Hmmmmm...kurang ajar!"

"Kami tenang aja Hayati, aku gak akan nyebarin ke siapa siapa, aku jaga rahasiamu"

"Aku gak percaya sama kamu!"

"Terserah kamu deh Ti, mau percaya atau engga"

Karma kembali memeluk Hayati dari belakang. Dia juga mengendus leher dan mengusap bokongnya. Hayati merasa terganggu dengan aksi Karma yang penuh dengan hasrat.

"Apaan sih! Kamu grepe grepein pantatku? Pake nyiumin leher lag! Kamu mau aku sange?" bentak Hayati.

"Kali kamu sange, aku siap kok melayani kamu, anggap aja kamu lagi mimpi"

"Aku gak mau bersetubuh sama orang lain kecuali Asnawi, karena jiwa dan ragaku miliknya"

"Haha...lagi lagi kamu naif Hayati!!"

"Biarin bweeeeek!!"

"Yaudah kalo gitu, kamu mau apa sekarang?"

"Entahlah! Aku pengen ke gunung Semeru"

"Apaaaaaah!! Gampang dong! Kita tinggal terbang ke puncak"

"Gak mau ah, aku pengennya mendaki dari bawah, apa kamu bisa menemaniku?"

"Bisa...kalo gitu kita harus nyiapin peralatan"

Karma dengan kemampuan sihirnya, mengubah pakaian yang dipakainya dan Hayati menjadi pakaian untuk mendaki gunung. Dia juga memunculkan berbagai perlengkapan mendaki gunung di hadapan Hayati, lengkap dengan tas ransel. Hayati sangat terkesima dengan aksi Karma. Ia langsung menggendong ransel besar itu.

"Apa kamu senang Hayati?"

"Ya, aku seneng banget Karma, makasih ya"

"Syukur deh kalo kamu seneng"

Tiba tiba Hayati memeluk erat Karma, ia juga mencium kedua pipinya. Sontak, Karma pun kaget dan membantu.

"Kenapa kamu lakuin itu?" tanya Karma yang masih shock.

"Bukannya kamu suka minta dipeluk? Nah itu aku kasih kamu pelukan" jawab Hayati santai.

"Tapi...tapi...tapi...kamu ngasih aku ciuman di pipi?"

"Anggap aja itu bonus, tadi kan kamu juga nyiumin leherku terius"

"Iya juga yah"

"Yuk ah pergi sekarang!" ajak Hayati.

Mereka pergi meninggalkan istana Puncak Hamerang menuju gunung Semeru. Hayati memandangi aula besar istana itu. Ia teringat akan kejadian yang menimpanya dua tahun yang lalu.

Pacarku Hidup KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang