Leo adalah polisi yang bertanggungjawab. Ia sosok yang paling sering dibuli karena tubuhnya yang paling tidak memumpuni diantara semua anggota kepolisian. Sering disindir sebagai 'Polisi Wanita' karena hanya setinggi minimal rekrutmen Polwan. Ejekan lainnya berputar soal 'orang dalam' yang dimiliki Leo sehingga walaupun postur tubuhnya tidak sesuai, ia masih bisa lolos menjadi bintara.
Karenanya, ia tidak ditempatkan di bagian Pengamanan maupun Lalu Lintas, melainkan Intel. Rekomendasi itu diberikan oleh seorang perwira bernama Bernard yang tidak lain adalah ayah angkatnya. Bernard meyakinkan semua atasannya bahwa merekrut Leo tidak akan merugikan, malah menguntungkan. Leo memiliki mata yang bagus, insting terbaik, dan kelincahan yang jauh lebih baik daripada polisi bertubuh ideal yang mengejeknya. Posisi Intel dinilai cocok karena tidak akan ada yang menyangka pemuda bertubuh pendek itu adalah seorang polisi.
Ejekannya perlahan memudar sejak pihak Reskrim maupun Opsnal Narkoba berhasil meringkus pelaku kejahatan dengan informasi yang valid dan sempurna. Berkat informasi dari Leo, mereka bisa melakukan operasi tangkap tangan sehingga lebih memudahkan pekerjaan. Di bulan kelimanya menjadi polisi, ia telah menuai banyak pujian. Ejekan tentang tubuh hanya dilayangkan oleh teman terdekatnya untuk bahan candaan dan tidak ada unsur menyakiti di sana.
Semua terasa baik-baik saja, hingga di bulan keenamnya, Leo harus berurusan di peradilan atas kasus pembunuhan. Ia diganjar hukuman 2 tahun penjara dan denda sejumlah uang. Hukuman itu membuatnya vakum dari dunia kepolisian. Atas amnesti yang diberikan, ia diterima kembali di kepolisian dengan beberapa persyaratan ketat.
Dan operasi N-157 adalah kasus pertama yang harus ia hadapi setelah sekian lama. Namun, sebelum operasi ini dicanangkan, ia secara pribadi telah lebih dulu menyusup ke dalam perusahaan konstruksi dan menyamar sebagai pekerja andal di sana. Ia melakukan penelitian lebih dalam untuk mencari seseorang yang penting dalam hidupnya.
Yaitu sang adik. Theo.
Sempat kehilangan jejak selama 2 tahun, Leo memilih mengejarnya dengan intens. Ia mempelajari kartel sekunder dan kemungkinan sang adik berada. Salah satu yang membuatnya tertarik adalah kartel Doppleganger. Atas suatu alasan, ia memutuskan fokus pada pengejaran Doppleganger yang berkecimpung dalam urusan produksi. Logikanya, mereka memerlukan bangunan dalam waktu dekat untuk meningkatkan produksi ganja internal.
Leo yang biasa adalah orang yang tenang. Ia tidak pernah bersikap gila dalam misi. Tidak hingga ia kehilangan Bernard yang tidak kembali dalam beberapa jam. Hal yang membuat pikirannya berkabut dan menarik kerah belakang Aswin semakin kuat. "Dimana Pak Bernard? DIMANA KAU LUKAI AYAHKU?!"
Semua orang di ruangan terhenyak. Terlalu banyak informasi baru yang mengejutkan.
Untuk sesaat, Aswin menyesali tindakannya. Nada yang digunakan Leo begitu tinggi, keras, dan mengancam. Aura yang dikeluarkan membuat seluruh sendinya menggigil. Leo terlihat seperti singa terluka yang ingin membalaskan dendam pada orang yang melukainya.
Namun, penyesalan itu tidak bertahan lama. Aswin tersenyum seperti biasa. "Aku tidak tahu, Leo. Apakah ia jatuh ke jurang atau selamat. Aku tidak ada hubungannya."
Leo terlihat nyaris kehilangan kendali. Emosinya menggelegak hingga membuatnya nyaris menekan pelatuk. Semua adalah respons alamiah seorang anak yang tidak ingin kehilangan sang ayah―ayah angkatnya. Ia membutuhkan waktu dua detik untuk menarik napas dan berujar tenang.
"Aku bersusah payah menjadi polisi, mendapatkan kepercayaan semua orang. Sementara kau di sini membuat citra polisi rusak karena bekerjasama dengan komplotan penyebar narkoba," kata Leo sembari menekankan senjatanya pada belakang kepala Aswin. Kunciannya sangat keras sehingga polisi yang berpangkat lebih tinggi darinya itu tidak bisa bergerak. Perlahan ia menunduk, ikut membisikkan sesuatu kepada Aswin. "Seperti apapun motivasimu untuk menyebrang dari sumpahmu sebagai penegak keadilan, intinya kau telah berkhianat."
KAMU SEDANG MEMBACA
IN Series 5: Cincin
Mistero / Thriller[COMPLETED!] Final IN Series! "Hanya tentang kepercayaan... Memasangkanmu cincin atau melepaskanmu bebas bertarung melawan kematian." Dilema yang akan dihadapi Fery; yakni ia yang harus melawan gemelut Organisasi Sayap Merah; bersamaan dengan Vira...