Awal

72 8 2
                                    

Maaf klo banyak typo atau ejaan yg gak sesuai ya.. maklum masih belajar 🙏🙏🙏




"Eomma.... Appa... Lihat aku mendapat panggilan kerja" teriak pria manis itu dengan riang sambil mencari keberadaan orangtuanya.

"Pelan-pelan sayang perhatian langkah mu nak" dengan lembut sang ibu memperingati.

Maklum saja, pria manis itu sangat ceroboh dan sering sekali terluka Karenanya.

"Eomma, appa mana? Lihat lah aku dapat panggilan kerja.. wwaaahhhhhh aku tak menyangka akhirnya".

Anak itu tak tau ada raut sedih di air muka ibu nya. Bukan karena tak suka jika anaknya mendapat pekerjaan, tapi itu lebih pada rasa tidak rela jika harus berpisah dengan anak semata wayangnya.

Anak manis itu Kim Taehyung, anak dari Kim Ji-hyun dan Kim Won Bin. Mereka saat ini tinggal di Daegu dengan kehidupan sederhana sebagai petani stoberi.

Taehyung ingin membantu perekonomian keluarga. Dia sekarang akan bekerja di Seoul berkat bantuan sahabatnya Park Jimin.

"Taetae......"panggil ibunya lirih.

"Eomma.... Kumohon jangan begini. Kita sudah membahas ini. Dan sebelum aku kirim lamaran ke agensi tempat Jimin bekerja pun kita sudah sepakat. Taetae janji akan sering pulang, dan kalau sudah punya tempat tinggal sendiri akan membawa eomma juga appa untuk tinggal bersama ku. Eotte??" Bujuk Taehyung lembut pada ibunya

Mendengar itu ibunya pun menangis, Taehyung yang tak ingin ibunya seperti ini akhirnya memeluknya erat.

"Eomma ingin aku tetap tinggal, maka aku akan tinggal. Aku tak ingin pergi dengan eomma yang seperti ini" sambil berucap pelan, Taehyung ikut menitikkan air mata.

"Pergilah... Eomma tau itu adalah kesempatan yang baik untukmu, maafkan eomma sayang" setelah berkata begitu ibu Taehyung menciumi seluruh wajah sang anak lalu kembali memeluknya erat.

Mereka tak sadar jika sang ayah dari tadi memperhatikan dan sedikit menitikkan air mata. Jujur Won Bin pun sedikit tak rela, tapi dia tak ingin anaknya kecewa, karena dia tau tak mungkin selamanya anak tercintanya bisa terus bersama. Taehyung harus punya pengalaman yang lebih luas, tidak terus-menerus tinggal di desa, Taehyung harus berkembang dan bersosialisasi dengan dunia yang lebih luas. Dan yang paling penting Taehyung harus bahagia. Itu harapan sang ayah untuk anak tercintanya.





_____________*****____________






"Ingat makan teratur, jangan begadang, dan istirahat yang cukup, baju hangat mu, vitamin juga, jangan lupa telepon eomma juga appa, terus kabari keadaan mu pada eomma. Ingat makan yang teratur, istira--"

"Eomma..... Aku akan lakukan semuanya, semuanya tanpa terkecuali"
"Eomma juga jaga kesehatan, appa jangan terlalu lelah"

Taehyung memeluk erat kedua orangtuanya. Taehyung jadi tak tega melihat mereka bersedih. Tapi semua yang Taehyung lakukan juga untuk kebahagiaan mereka nantinya.

Taehyung kini ada dalam kereta yang membawanya ke Seoul. Dia mulai mencatat apa saja yang harus dilakukan sesampainya disana. Dia tak ingin mengecewakan Jimin yang telah membantunya.

Sudah Sekitar 2jam lebih akhirnya Taehyung sampai, dia mulai mencari keberadaan sahabatnya, sesaat sebelumnya dia sudah berkirim pesan, Taehyung memutuskan untuk menunggu sambil duduk didekat pintu keluar.

Tak lama pesan masuk ke handphone Taehyung mengabarkan jika Jimin akan sedikit terlambat dan menyuruhnya untuk makan terlebih dahulu. Taehyung pun akhirnya memutuskan untuk mencari tempat makan, lagipula ini sudah lewat dari jam makan siang dan dia sudah sedikit lapar.

Dia memilih memakan ramen yang tersedia di toserba dekat stasiun. Setelah menyelesaikan makannya Taehyung ingin kembali mengabari Jimin lokasi saat ini, Dia mengeluarkan HP nya lalu mulai mengetik pesan singkat. Taehyung lupa memperhatikan langkahnya,,,

Bruk
Srekk
Dugh..

"Aaaww" Taehyung berteriak

Taehyung menabrak seseorang yang sedang berjalan didepannya, ketika pria itu ingin menarik Taehyung yang hampir jatuh kebelakang mungkin karena terlalu kuat akhirnya Taehyung kembali menabrak dada bidang itu dan berujung mereka yang jatuh bersama dengan Taehyung yang berada di atas pria itu.

'cantik, manis, bulu matanya lentik, hidungnya mancung dengan sedikit titik di ujungnya, bibir itu pun tak kalah indah' ucap pria tadi dalam hati mengagumi wajah Taehyung dengan mata terus terpejam.

"Ekhem" pria itu memutuskan untuk menyadarkan Taehyung yang tak bergerak sama sekali.
"EKHEM!!" ulangnya lebih keras. Jujur saja dia ingin lebih lama menikmati wajah pria manis di atasnya, tapi tidak di tempat umum seperti ini, saat semua mata memandangnya dan tak sedikit dari mereka tersenyum dan mulai berbisik-bisik.

Taehyung mulai membuka matanya dan melirik sekitarnya, saat mata Taehyung bertatapan dengan mata pria itu tanpa sadar dia berucap "waahh tampannya". Lama Taehyung memandang wajah pria itu hingga si pria mendorong Taehyung kesamping dan jatuh terguling. Pria manis itu mengaduh kesakitan lantaran tubuhnya yang menyentuh lantai agk sedikit keras karena dorongan pria itu yang lumayan bertenaga.

Pria tadi langsung memakai masker dan mengambil topinya yang tadi sempat terjatuh, lalu buru-buru pergi meninggalkan Taehyung yang masih dalam keadaan yang sama tanpa ada niat menolongnya.

Dengan kesal Taehyung berdiri dan merapihkan baju juga barang bawaannya sambil terus menggerutu.

"Sial baru satu jam aku sampai di Seoul suda6 seperti ini, apa orang kota tidak di ajarkan sopan santun. Dasar tidak beradab, percuma punya wajah tampan tapi tak berbudi membiarkan aku jatuh dan pergi begitu saja. Apa aku kurang manis, atau aku menyeramkan.. aiishh brengsek"




_____________*****_____________





"Maafkan aku Taetae.... Tadi ada sedikit masalah, salah satu model dari agensi ku kabur di tengah pemotretan. Jadi Aku harus membantu mencarinya."

Taehyung dan Jimin adalah sahabat dari kecil, mereka bertemu di taman kanak-kanak sampai sekolah menengah. Saat lulus Jimin harus pindah ke Busan, tapi komunikasi di antara mereka tetap terjaga. Kadang Taehyung pergi ke Busan dan menginap di rumah Jimin, begitupun sebaliknya.

Hingga dua tahun lalu Jimin bekerja di Seoul sebagai makeup artist dan sekarang ingin mengajak Taehyung untuk bekerja ditempat yang sama. Karena mereka bercita-cita untuk sukses bersama.

"Aku tidak marah, hanya sedikit kesal saja"

"Itu sama saja Taetae ku sayang"

"Beda Jiminie.." sambil mencebikkan bibir bawah nya Taehyung protes pada Jimin.

'aahhh ternyata dia belum berubah' ucap Jimin dalam hati.

"Iya..... Iya... Sekarang sini ku peluk, aku rindu bocah tengil yang mengaku dirinya cantik ini"

"Yaakkk!!! Itu fakta" balas Taehyung sambil memainkan rambut belakangnya.

"Ya ya ya... Ayo kita makan malam dulu, setelah itu istirahat karena Besok kau mulai bekerja. Kita harus berangkat lebih awal"

"Waaahh aku tak sabar untuk besok.. kajja"

Jimin hanya tersenyum manis melihat Taehyung yang menurutnya sangat lucu dan menggemaskan.

Setelah makan dan membersihkan diri mereka bersiap untuk tidur, dan sedikit berbincang sebelum benar-benar tertidur. Taehyung bercerita bagaimana dia berangkat dengan ibu yang terus menerus menangis, dan kejadian saat dia bertabrakan dengan pria tampan tapi menyebalkan. Jimin hanya setia mendengarkan dengan serius sampai akhirnya Taehyung tertidur lebih dulu, dan tak lama Jimin pun ikut larut dalam tidurnya.





TBC




Segitu aja dulu.. liat respon klo bagus baru lanjut lagi..
PD bgt ada yg baca🤣🤣🤣🤣

Maaf belum bisa bikin part panjang-panjang...

💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang