Bagian Satu

12.5K 1.3K 8
                                    

Aku tahu ada yang baca cerita ini, so I hope you will enjoy with my stories.

Happy Reading! 🌮🌮🌮



Another World: Another Antagonist Figure
Bagian 1 - Figuran Memasuki Panggung Sandiwara

Cowok berkaus basket yang menempel ketat di tubuhnya, sedang menyiram kepalanya dengan air dingin di pinggir lapangan. Seperti male main character pada umumnya, Arsenio menarik perhatian seluruh siswi di sekitar lapangan. Banyak siswi yang menjerit histeris saat Arsenio mengusap dahi dengan kausnya hingga menunjukkan perut ratanya yang membentuk kotakan. Ah, bahkan ada yang sampai mimisan di tempatnya.

Kerumunan siswi yang memuja Arsenio dan kawanannya langsung terbelah ketika seorang siswi lain, siswi yang mencolok karena rambut ombrenya mendekati Arsenio. Siapa yang tidak mengenal seorang Rinai Miravelda? Cewek yang memiliki julukan penyihir itu terkenal seantero sekolah. Apalagi setelah gosip bahwa Aera merupakan adik satu ayahnya, namanya semakin menjadi sorotan.

"Arsen," panggil Rinai setelah sampai di depan Arsenio.

Cewek itu mengulurkan handuk kecil dan air mineral pada Arsenio. Menunggu cowok itu mengambilnya. Sayang hingga bermenit-menit kemudian, tidak ada tanggapan dari Arsenio.

Semua mata bisa melihat bagaimana tatapan datar Arsenio pada Rinai. Cowok itu melengos, mengabaikan Rinai dan mulai meninggalkan lapangan. Tidak berhenti sampai di sana, Arsenio malah menghentikan langkahnya di depan Aera. Menatap Aera sedikit lebih teduh, kemudian mengambil handuk dan air mineral dari tangan cewek itu.

"Buat gue kan?" Tanya Arsenio basa basi.

Sudah tidak perlu ditanyakan lagi. Memang untuk siapa siswi-siswi di SMA Airlangga menyiapkan handuk dan air mineral saat Arsenio dan teman-temannya sedang berlatih basket di lapangan?

Aera menunduk malu saat Arsenio terang-terangan menatapnya. Cewek itu tersenyum tipis sembari menyelipkan rambutnya ke belakang telinga. Bertingkah manis di depan Arsenio setelah cowok itu mengabaikan kakak tirinya. Jujur saja, di sudut hatinya dia bahagia. Perjuangan Rinai untuk mendapatkan Arsenio tidak mendapatkan hasil apapun. Memang itu harapan Aera. Dia tidak bisa melepaskan Arsenio saat hanya cowok itu yang bisa melindunginya dari perundungan Rinai.

Bruk

Aera terhuyung saat seseorang menabraknya dari belakang. Cewek itu jatuh di dalam pelukan Arsenio dan mereka berakhir adu tatapan. Arsenio menggeram dan membantu Aera berdiri di atas kakinya sendiri. Setelah memastikan Aera berdiri tegap, Arsenio menatap tajam siswi yang menabrak Aera. Keningnya berkerut, dia tidak mengenal siswi tersebut.

"Ini tempat umum, lo gak bisa lari-lari di sini." tegur Arsenio pada siswi berponi tipis itu.

"Ups, sorry. Gue sengaja. Ah, maksud gue gak sengaja." ucap cewek itu memberikan tatapan sayu pada Arsenio. Kemudian menghampiri Karrel yang membuka mulutnya, ingin bertanya.

"Buat lo," ujarnya pada Karrel, memberikan handuk, air mineral, dan roti gandum.

Sementara itu, Karrel menatap kembarannya bingung. Setan apa yang merasuki Syakira hingga menjadi baik kepadanya? Tapi tak urung dia menerima pemberian Syakira. Setelah memberikan barang bawaannya pada Karrel, Syakira berniat meninggalkan kerumunan.

"Tunggu," ucap Arsenio mencekal lengan Syakira.

"Apa?"

Another World: Another Antagonist FigureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang