1 ● After war

79 4 2
                                    


Tetes-tetes darah bermunculan
Tampaknya 2 orang anak manusia baru saja kembali dari ajalnya.

Sasuke.

Dia kembali merenungkan perkataan rival a.k.a musuh a.k.a teman seakademinya.
Ia memikirkan bagaimana membuat Naruto, Sakura dan Kakashi kesusahan.

"Aku pikir hanya aku yang menderita di dunia ini, namun mereka bertiga..
Merekalah yang menanggung akibat dari perbuatanku." Batin Lelaki itu

Invasi Pain
Kerusuhan rapat hokage
Pembunuhan Danzo

Tidak untuk yang terakhir itu...
Bagaimana mereka berjalan ke Sasuke yang tengah kalut dalam amarah.
Sasuke tidak mau membayangkan yang terakhir itu.
Tidak juga saat ninja wanita memilih untuk menyelamatkan Karin yang sekarat dibanding membunuhnya.

"Apa yang aku coba perintahkan pada Sakura kepada Karin ??" Sasuke kembali merenung betapa jahatnya Ia tak hanya mengkhianati kepercayaan Karin yang sudah menyelamatkannya. Juga karena Ia sudah memerintahkan tangan suci Sakura untuk membunuh seseorang yang kodratnya adalah WANITA !

"Kalau tidak ada Kakashi..."
Kalimat itu selalu ia ulang-ulang, mengingat betapa beruntungnya Kakashi datang menyelamatkan Sakura darinya.

Ia menengok sedikit pada Sahabat nya yang masih berada di alam lain. Hanya dia seorang yang masih peduli padanya ketika yang lain memalingkan muka. Sesungguhnya sampah seperti dirinya tidak seharusnya dipedulikan.

Sesaat kemudian Naruto tersadar dan Sasuke mengaku kesalahannya. Mereka berdua sudah tidak punya harapan untuk hidup lagi. Dengan kondisi tangan yang sudah terpotong dan wajah yang babak belur, mereka menertawai nasib mereka berdua.

Tak lama datang Sakura melompat dari Bukit, disana terlihat Kakashi yang memperhatikan ketiga muridnya. Sakura datang dengan wajah miris kemudian mulai menyalurkan chakra kepada mereka.

Teringat peristiwa beberapa jam yang lalu saat Sakura mencurahkan perasaannya dan masih menanti Sasuke. Dan bodohnya lagi Ia hanya punya kata kata yang menyakiti hati perempuan itu.

"Terimakasih, Sakura-chan !" Kata Naruto

"Sakura.."

Sasuke berusaha mengeluarkan suaranya.

"Jangan pedulikan aku––"

"Diamlah" dan langsung disanggah oleh Sakura. "Aku sedang berkonsentrasi"

Sasuke melihat Sakura dengan miris. Bagaimana ia masih sekali lagi peduli dengannya walau ia sudah berulang kali menyakitinya.

Selesai penyembuhan, Naruto dan Sasuke melakukan segel bersama untuk melepas jurus tsukoyomi yang menjerat semua shinobi.

"Kakashi sensei, aku akan membawa Naruto. Tolong kau bawa Sasuke ya..." perintah Sakura yang dibalas anggukan oleh Kakashi.

Tolong kau bawa Sasuke ya...

Bawa Sasuke ya..

Sasuke ya...

Kalimat itu berputar-putar di pikiran Sasuke.

Sasuke tertegun. Dalam hatinya ia merasa ada yang salah dalam kalimat Sakura sebelumnya. "Sasuke ?? Kemana Sasuke-kun ?? Perasaan apakah ini?" Tegun Sasuke dalam hati.

"Kekosongan hati." Jawab Kakashi singkat.

Tiba-tiba saja Kakashi sudah ada disampingnya membopongnya. Seolah Kakashi bisa mendengar suara hati Sasuke, ia kembali berbicara.

"Kau terbiasa mendengar Sakura memanggilmu dengan panggilan hormat, dan kau menikmati itu. Ketika ia merubah panggilannya kepadamu, ada sesuatu aneh yang mengganjal di kepalamu."

"Apa ??? Tidak mungkin!" Sasuke masih menolak dalam hatinya.

Namun seolah Kakashi bisa mendengar Sasuke melalui wajahnya, ia berbicara lagi. "Rasanya aneh seorang Uchiha mempermasalahkan panggilan bukan ? Ya seperti itulah"

Sasuke menatap Kakashi, teringat bagaimana Kakashi menegurnya setelah ia memakai Genjutsu pada Sakura.

Andai saat itu ia mendengar apa yang dibicarakan Kakashi. Bukan ! Lebih tepatnya andai ia memahami apa yang dibicarakan Kakashi. Tidak dipungkiri ia mendengar dengan jelas semua perkataan Sakura dan Kakashi, namun ia menepisnya karna ia hanya memahami satu hal

Balas Dendam.

Ia kembali melihat punggung Sakura yang semakin jauh. Ia sudah meminta maaf pada Naruto, namun belum padanya.

"Sakura.."

Semua orang kaget karna tiba tiba Sasuke sudah berada dibelakang Sakura yang tengah membopong Natuto. Begitupun Kakashi yang menyadari bahwa ia sedang menggantungkan tangannya pada angin.

Naruto berbalik, namun tidak pada Sakura. Nampaknya Sesuatu telah terjadi padanya. Biasanya ia akan selalu menengok pada saat Sasuke memanggilnya. Namun kali ini ia tetap berdiri kokoh menghadap ke depan.

"Hei SASUKE !! Apa yang kau Lakukan ???!!!" Tanya Naruto khawatir karna Sasuke kehilangan keseimbangan dan terjatuh membungkuk. Mereka berdua sangat kehabisan chakra sehingga berdiri pun tak mampu. Namun tampaknya itu belum mampu menggentarkan hati Sakura.

Kakashi hanya menunggu di belakang melihat apa yang dilakukan muridnya, ia tidak ingin mengganggu hal itu. Mungkin memang ada sesuatu hal yang harus Sasuke sampaikan saat itu juga.

Naruto melihat Sakura yang tampak biasa saja ketika Sasuke terjatuh. Ia tampak kebingungan melihat sahabatnya. "Sakura ??!!" dengan agak sedikit berteriak. Ia menampilkan wajah yang seolah berkata "apa ini sakura ? Aku tidak mengerti". Memang melihat Sakura yang perhatian pada Sasuke sudah biasa. Tapi hal ini, ia seperti melihat Sakura baru.

"Anda akan kehabisan tenaga jika mencoba berjalan sendiri, Sasuke. Aku hanya mengirimkan chakra yang cukup untuk berbicara, bukan berjalan." akhirnya Sakura mulai berbicara masih dengan pandangannya kedepan. Naruto semakin bingung pada kondisi ini. Pasalnya kata-kata wanita ini sangat dingin.

Sasuke sambil terengah-engah membuka mulutnya.

"Tolong... maafkan... aku..."

"Maaf ?" Sedikit tawaan keluar dari mulut Sakura.

"Untuk apa ?" Kembali Sakura bertanya dingin.

"Untuk se..muanya" jawab Sasuke

Kakashi dan Naruto merasa iba pada Sasuke yang berusaha mengatakan itu pada kondisinya yang masih babak belur.

Tanpa semua orang tahu, tetes mata air keluar dari mata Sakura, meninggalkan jejak.

Restoration Of Konohagakure | SasukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang