Jehan memarkir mobilnya buru-buru di parkiran apartemen Gendhis. Dia benar-benar khawatir akan kekasihnya itu, semenjak berpamitan dengannya jam 4 sore tadi hingga sekarang gadis itu tidak bisa dihubungi.
Ini bahkan sudah pukul 11 malam, dia sudah berulangkali mengecek Joppin.co, dia bisa memastikan bahwa tidak ada meeting hingga jam 7 malam tadi.
Kemana dia?
Jehan membuka pintu apartemen Gendhis yang sandi nya sudah dia hafal di luar kepala.
Gelap, kosong
Gadis itu tidak di sana
Jehan benar-benarputus asa, dia memutuskan menunggu Gendhis di sana. Selama 6 tahun gadis itu belum pernah seperti ini, kecuali 3 tahun lalu saat di New York. Gendhis sempat menghilang, untungnya Jehan bisa menemukannya.
Pria itu sungguh sangat mencintai Gendhis , tapi dia lebih mencitai dirinya sendiri lebih dari apapun.Gendhis adalah alasannya untuk melakukan hal-hal yang benar. Berhenti memakai obat-obatan, berkuliah dengan benar, bekerja dengan baik. Gendhis adalah alasannya menjadi superior. Orang yang bisa diandalkan. Dia senang menjadi satu-satunya orang yang dipunyai Gendhis.
Ini rumit, tapi dia selalu merasa hebat. Bayangkan, seseorang benar-benar bertekuk lutut padamu, memastikan melakukan apapun yang kamu ucapkan. Dan dia adalah seorang Kirania Gendhis.
Seorang dewi impian yang bahkan tidak menyadari dia seberharga itu. Jehan mencintai perannya untuk Gendhis sebanyak dia mencintai dirinya sendiri.
Pukul 2 tengah malam pintu terbuka dan itu dia gadisnya baru datang.
"Dari mana?" Tanya Jehan seraya berdiri penuh intimidasi
"Jalan-jalan" Jawab Gendhis dingin seperti biasa
"Sama siapa?" Tanya Jehan lagi
"Sendiri" Jawab Gendhis bohong , tidak mungkin dia bilang dia habis jalan-jalan di proyek mangkrak dan berakhir menjadi dominant CEO nya.
"Baju kamu baru?" Jehan tahu semua baju Gendhis karena dia yang memilih dan membelikan ... semuanya ...
"Iya, jangan dekat-dekat aku , tadi aku muntah terus beli baju lagi" Kebohongan demi kebohongan akan menciptakan kebohongan berikutnya , Gendhis
"Mabuk? Jalan sendiri? Ya sudah mandi sana! Habis ini kita bicara!" Jehan jadi kesal dan tidak bertanya lagi, dia memtuskan untuk kembali ke sofa dan bermain lagi dengan HP nya.
Gendhis menghela nafas, demi apapun dia tidak mabuk, dia hanya tidak ingin Jehan mencium bau tubuhnya yang sungguh beraroma Terry di mana – mana. Gendhis segera mandi dan membuat dirinya segar.
Dia tidak merasa berdosa, dia merasa bebas , kebebasan seumur hidup pertama kali diraihnya, dia mulai menyukai Terry lebih dari beberapa hari sebelumnya. Dia bagaikan peri biru yang hadir tiba-tiba memberikan semua apapun yang diinginkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boo (Selesai)
General FictionTentang pertemuan dua insan yang kehidupannya seperti benang kusut. Akan kah persamaan membuat mereka memiliki kekuatan baru? Atau hanya akan menambah kerumitan baru?