Hujan dipercaya sebagai simbol kenangan,ketika hujan turun biasanya sebagian orang mengingat segala kenangan bersama orang terkasihnya
Namun adakala nya seseorang akan merasa sakit ketika hujan turun,bisa saja kenangan yang disimpan olehnya adalah kenangan terburuk yang dimiliki seseorang
Sama seperti fano yang kini hanya menatap kosong jendela disebelahnya,jam pelajaran baru saja usai namun sepertinya pemuda itu belum berniat untuk pulang
Shilla menoleh kearah tempat dimana fano duduk,"berdamai kalo misalnya yang dia simpan adalah kenangan buruk."ucapnya tulus membuat pemuda itu menatap kearahnya
Pemuda itu hanya tersenyum sebagai jawaban,namun shilla tau itu hanyalah kepalsuan
"Lo bawa motor?."tanyanya seraya memasukan semua barangnya kedalam tas
Shilla mengangguk lalu berdiri dari duduknya melangkah kearah papan tulis dan menghapus semua tulisan angka disana,setelah dirasa bersih gadis itu kembali duduk ke kursinya
"Handphone leona masi ada dikamu?."tanya shilla memainkan kunci mobil pemuda itu
Fano mengangkat sebelas alisnya lalu duduk mengahadap shilla,"ada,kenapa?."
"Boleh aku lihat gak?."pintanya membuat fano mengernyitkan dahinya
"Bisa tapi ada dirumah gw."shilla mengangguk paham lalu melangkah meninggal kan kelas dengan membawa kunci mobil fano
Shilla berbalik menatap wajah bingung fano lalu tersenyum tipis,"ada yang mau aku pastiin,aku nebeng."sahut gadis itu menjawab kebingungan di wajah fano
Fano berdecak heran lalu mengikuti langkah gadis itu,keduanya larut dalam diam.hujan masih sangat deras membuat koridor basah
Fano menahan pergelangan tangan shilla,membawanya bersembunyi di salah satu tembok
"Kenapa?."tanya gadis itu berbisik
Fano menunjuk 2 pria paruh baya yang tengah berbincang di depan ruang guru
"Itu ayah gw."jelas pemuda itu membuat shilla menutup mulutnya terkejut
"Serius kok beda,lebih ganteng dia."balas shilla antusias
Fano menjitak kepala gadis itu mebuat si empunya meringis,"cepetan balik,lo genit."dengus pemuda itu menarik shilla kearah berlawanan
"Ish...seriusan tapi fan aku kepo kamu pernah masuk ke ruangan ayah kamu gak si."fano mengangguk."tapi gaada apapun disana."
Shilla mengernyit tak mungkin tak ada apapun disana, seharusnya ada yang disembunyikan direktur sekolah ini misalnya data sekolah
shilla akhirnya mengangguk paham,"disekitaran ruangan ayah kmu gaada cctv sama sekali,bukannya seharusnya ada setidaknya satu karena ruangan itu kan nyimpen data sekolah."ucap shilla
Fano menghentikan langkahnya, membenarkan ucapan gadis yang berdiri disampinya selama ia sekolah disini hanya satu kali ia masuk keruangan ayahnya dan berakhir takendapatkan apapun hanya beberapa data milik sekolah
"Udah lah ini emang janggal,ayo pulang."balas shilla lalu melangkah kearah parkir diikuti fank dibelakangnya
✓✓✓✓✓✓✓✓
Malera menatap sengit orang di depannya,ini benar benar menyebalkan bagaimana bisa pemuda itu memecahkan serum kesayangannya
"Lu tuh yaa,ngeselin sumpah."ucapnya menatap prihatin pecahan serum di tangannya
"Untung tinggal dikit,sumpah kalo masi penuh gw penjarain lu."lanjut gadis itu
Pemuda yang menjadi samsak malera hanya diam mendengarkannya menyerocos,sudah sekitar 5 menit berlalu namun gadis itu sepertinya tak berniat menghentikan amukannya
YOU ARE READING
MISTERIUS BOY
Mystery / ThrillerJangan sebut namanya atau kalian akan MENYESAL!!! Sosok misterius dibalik bayangan Tak pandang bulu tuk menghabisi targetnya Kunci pintumu sebelum dia mengetahui Keb...