1. Perjodohan?

12 4 0
                                    


Pagi hari ini dipenuhi dengan keributan di rumahku. Aku sendiri tidak tau kenapa. Mamah baru saja pulang dari tempat kerjanya. Dan mamah membawa pulang 10 tas yang berisikan gaun. Kalo papah sibuk telponan entah sama siapa. Aku juga tidak tau.

"Jieunnie! Bagaimana dengan gaunnya? Sini mamah mau liat gaunnya!!" Teriak mamah.

Aku keluar dari kamar lalu menunjukkan gaun pertama yang dibeli oleh mama. Gaun berwarna pink cerah dan gaun ini cukup pendek, diatas lutut. Dengan sepatu berwarna pink juga. Ah style pertama semuanya berwarna pink. Jujur saja aku tidak menyukai warna pink.

"Terlalu manis untuk Jie. Ganti dengan style pakaian kedua!" Perintah mamah. Aku mendengus kesal lalu kembali masuk ke kamar. Dibantu dengan asistenku, bi Kim, aku kembali mengganti style pakaian ku.

"Jiee gimana? Sini mamah mau liat style kedua!" Teriak mamah dari luar.

Aku kembali keluar dari kamar. Style baju kali ini juga sama, pendek, diatas lutut. Dan kali ini gaunnya berwarna oranye. Ah mamah memberikanku gaun dengan warna mencolok. Aku tak suka ini.

"Aish terlalu mencolok. Ganti lagi!" Perintah mamah lagi.

Sampai akhirnya sampailah di style pakaian terakhir. Aku keluar dari kamar. Warna gaun biru tua, sepatu biru muda, dan pita warna biru yang terpasang di rambutku. Mamah tersenyum sumringah, tandanya mamah menyukai style pakaian ini.

"Nah ini baru cocok. Pas banget sama kamu, Jie. Kelihatan elegan. Ahh anak mamah Krystal kan emang cantik, imut, dan elegan" puji mamah.

Ah ya, nama mamah ialah Krystal Jung. Seorang desainer terkenal di Korea Selatan. Tentu saja mamah tau style yang cocok dengan aku, karena mamah ini orangnya fashionable. Tapi Gonta-ganti style tadi cukup melelahkan. Karena tadi mamah sekalian uji coba buat gaun terbarunya itu. Aku jadi model dadakan.

"Hilih pujiannya berlebihan, mah. Biasa aja kali muji dia" sinis kakak ku.

"Kak Eunha iri aja bilang" Eunha mendelik. Ia melirik kesal ke arahku.

Jung Eunbi, yang lebih dikenal dengan nama Jung Eunha ini adalah kakak perempuanku. Dia ini adalah modelnya fashion mamah. Karena kecantikannya, jadi cocok banget kan jadi model?

"Kak Eunha ga iri. Cuma pujian mamah terlalu berlebihan aja" kali ini mamah yang melirik kesal ke arah kak Eunha.

"Napa bawa-bawa gue? Ya terserah gue lah mau muji anak sendiri gimana"

Tipe-tipe mamah gaul.

"Mah gimana?" Tanya papah mendatangi mamah dan aku. "Wih ini kamu, Jie? Cantik banget kamu" puji papah.

"Nah kalo kaya papah baru ga berlebihan" ucap kak Eunha tiba-tiba.

"Apanih papah dibawa-bawa?"

"Engga kok. Nih Jie udah siap. Yuk kita berangkat sekarang aja. Takut mereka nunggu kelamaan" ucap mamah.

"Eh kita mau kemana mah? Jie pikir ini Jie pake beginian karena jadi model dadakan" tanyaku penasaran.

"Udah. Kamu sekarang ke mobil aja duluan. Ntar mamah nyusul" aku lagi-lagi mendengus kesal. Daritadi mamah nyuruh-nyuruh Mulu.

"Udahlah ikutin aja apa kata mamah" ujar kak Eunha. "Eh jangan-jangan ntar kamu mau dijual ama om-om pedo lagi" curiga Kak Eunha, dan aku langsung menghadiahinya dengan satu pukulan di tangannya.

"Aduh!"

"Mikirnya kejauhan kak. Yakali mamah sama papah mah jual aku"

"Yaa kan mana tau. Soalnya kamu ga guna"

Regret || Park JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang