8💙you have a magic

2.3K 233 24
                                    

Start write from 2020 and never ending revisi







Yoongi memandangi kursi di sebelah kemudi yang sudah kosong dan tidak ada lagi namja mungil itu disana , pandangannya menyayu kala melihat jaket bomber di taruh dengan sedikit terlipat . Senyum manis setelah menghembuskan nafas panjang terpatri . Tangan pucatnya meraih handphone lalu menekan icon galeri dalam ponsel . mata sipit Yoongi memandangi wajah Jimin di sana .

Waktu menunjukkan pukul dua dini hari , setelah dia mengantar Jimin tepat jam sebelas malam tadi Yoongi tak berpikir jernih . Dia bahkan hanya memarkirkan mobilnya di pinggir jalan dan menghabiskan waktunya untuk berdiam diri disana. Ingatannya melayang jauh pada kenangan dan kejadian berapa jam lalu saat dia memutuskan untuk menemui appa nya di rumah sakit.

Flashback 12:00

Yoongi berjalan melewati koridor rumah sakit, sebenarnya menjadi masalah karena jam besuk harusnya sudah lewat, tetapi pengecualian untuk keluarga Min yang terhormat. Meski mengantuk dan lelah , Yoongi berjalan gontai mendekati sebuah ruangan VIP . Hendak menekan kenop pintu tangannya terhenti ketika mendengar suara, dan membuatnya mematung disana .

"Kita harus menceritakan semuanya, dan agar Yoongi tidak marah lagi , agar dia mau pulang. Kita terlalu lama menutupi ini". Suara serak pria di dalam yang adalah suara appa nya mampir tanpa permisi di telinga Yoongi . Enggan sebenarnya untuk menguping namun pembahasan apa yang sebenarnya mereka bicarakan di dalam membuat yoongi tetap mematung disana.

Lalu terdengar suara wanita yang tidak lain adalah ibu tiri nya, "tidak Yeobo Yoongi akan semakin menyalahkanmu , dia juga akan menyalahkan Eunji . Cukup aku saja . Jika yoongi tahu ini semua keinginan Eunji dia akan tak tentu arah".

"Tapi sayang".

"Biarkan saja Yoongi membenciku. Aku tidak ingin dia membenci kedua orang tuanya . Biarkan saja seperti ini".

Suara wanita di dalam memukul hati Yoongi , berbagai macam pertanyaan mampir dalam benaknya , Yoongi mengurungkan niatnya untuk masuk , rahasia apa sebenarnya yang mereka sembunyikan dari Yoongi? . Dengan langkah pasti Yoongi pergi meninggalkan lorong sepi itu . Dan dengan kepastian dalam hati untuk mencari kebenaran dari kisah orang tuanya yang menyebabkan luka lara baginya.

Flash back Seoul 16 tahun silam

Tangan pucat Yoongi membuang mainan baru yang di belikan oleh seorang wanita di hadapannya. Mata sipitnya menatap tajam wanita itu , namun si wanita hanya tersenyum dengan sorot mata pilu .

"Yoongi a!!!". Seorang wanita lain yang keluar dari kamar menarik telinga nya , "eomma selalu bilang jangan seperti itu !!! Cepat minta maaf !!!".

"Eonnie". Si wanita menggelengkan kepalanya .

"Dia harus diajarkan sopan santun ! Benar benar anak kurang ajar!". Jeweran telinga si ibu tidak mengendur bahkan sekarang sedikit memelintir menciptakan warna merah menyala pada telinga si bocah pucat.

"Eonnie , andwe". Wanita lain itu bergegas melepas tangan eomma Yoongi lalu memandangi Yoongi dengan wajah khawatir, "sakit?".

Bahkan Yoongi dapat melihat mata wanita yang kini berlutut mensejajarkan tinggi dengannya terlihat berkaca-kaca.

Yoongi terpana , entah mengapa hatinya tidak suka dan dia kesal.

"aku benci padamu". Kata si kecil tepat pada si wanita.

"YOONGI!!!". sang eomma melotot , wajah pucat perempuan itu penuh dengan amarah. Dengan cepat Yoongi menghentakkan kakinya meninggalkan dua perempuan itu setelah menendang mainan robot dengan kesal .

My Beautiful Asisten✅(Jikook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang