4. PERMINTAAN MAAF?

34 11 13
                                    


HAPPY READING

Sedangkan yang di tabrak menatap lengannya sambil tersenyum tipis. "Lucu".Batinnya gemas.

Ia menatap kepergian gadis itu dengan tatapan sulit di artikan

***

Empat orang cowok sedang duduk di bangku yang berada di depan kelasnya.

"Van... ntar lo balik sama bian aja yah, soalnya gue mau jemput adek gue juga".

"Sekalian bareng sama gue aja lah Dan". Balas Devan sedikit memelas.

"Kalo lo bareng gue, adek gue lo taro dimana?". Balas Zidan sabar menahan emosi.

"Bener tuh kata Zidan lo bareng gue aja Van. Ga mungkin kan lo boncengan bertiga apalagi adek Zidan cewek. Lagian gue lagi kosong, lumayan gue dapet gandengan cowok ganteng". Ucap Bian panjang lebar dengan senyum miring.

Mendengar ucapan Bian, sontak membuat Devan bergidik ngeri.

Raka menatap Bian dengan tatapan iba, "Yan gue tau lo udah lama ngejomblo, tapi gue yakin masih ada cewek yang mau sama lo, lo gaus......".Ucapannya terpotong ketika sebuah pukulan mendarat di lengannya.

BUGH..!!

"SIALAN..! gue masih normal".Ucap Bian emosi.

"Ya gue kan cuma antisisapi doang!".

"ANTISIPASI GOBLOKKK!".

"ya itulah maksud gue, biasa aja dong , Muka lo jelek!"

"Dih ganteng-ganteng gini lo bilang jelek". Balas Bian tak terima.

Devan setengah mati menahan tawanya melihat Bian ternistakan. " MAMPUS".Batinnya

"Eh Gavin mana?" Tanya Zidan.

"Udah biasa gue mah di giniin, udah kasi hati malah ditinggal". Ucap Devan lirih.

"Lo nya aja yg terlalu ngebet ngasi hati, belum ada ikatan udah bucin duluan". Balas Zidan meledek

"Gausah dilanjutin". Balas Devan malas

"Gavin noh..." Ucap Bian sambil menunjuk ke arah Gavin yang duduk di bangku pinggir lapangan sambil meneguk minuman botol.

( Anggap aja pake seragam )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Anggap aja pake seragam )

"BEHH DAMAGENYA GA MAEN-MAEN". Ucap Raka dengan nada yang di buat-buat.

"GILAAA..DAMAGENYA NEMBUS USUS 12 JARI". Devan menimpali.

Raka yang tak mau kalah akhirnya ikut berteriak "KIWW KIWW MAS GAVIN GANTENG BANGET DEH AH".

Zidan menoyor kepala ketiga temannya itu. Lain dengan Bian yang lebih dulu berlari ke tempat Gavin.

***

"Lo yakin mau minta maaf sekarang?" tanya seorang gadis dengan rambut yang di kepang.

Gadis dengan rambut di gerai menatap lurus ke depan.

"Hm...yakin".

"Udahlah Dell, kejadiannya kan udah satu tahun yang lalu, gue yakin dia udah lupa. lo minta maaf atau pun nggak, dia pasti udah gak peduli". Ucap gadis dengan rambut sebahu.

"Dia ga mungkin lupa".
"Gue cuma gamau di cuekin terus-terusan, gue mau dia yang dulu".Ucapnya lirih sambil menatap sendu orang yang di maksudnya itu.

" Orang yang udah kecewa pasti berubah Dell, kalo lo di posisi dia pasti lo juga bakalan lakuin hal yang sama". Ucap gadis dengan rambut sebahu.

"BENER! Walaupun nanti kalo dia udah bisa maafin lo belum tentu dia berubah kek dulu lagi".Ucap gadis berambut kepang.

"Gue jadi gak yakin kalo dia mau maafin gue". Balasnya pelan

"Lo boleh coba minta maaf tapi sekarang bukan waktu yang tepat, situasinya rame banget". Ucap gadis di sampingnya sambil menepuk pelan bahu sahabatnya itu.

Gadis itu masih tak mengalihkan pandangannya tak lama senyum tipis muncul di bibirnya. "Gue bakalan buat lo berubah apapun caranya".Batinnya.

***

Beberapa cowok kelas XII IPS 1 terlihat fokus memainkan bola basket berkali-kali bola tersebut memasuki ring yang pastinya mengundang teriakan kaum hawa.

"Gerr.. udahan dulu lah". Ucap salah satu dari mereka.

Cowok yang merasa terpanggil itu menoleh sambil mengusap pelipisnya yang banjir keringat.

"Nanggung, cuacanya lagi bagus". Balasnya sambil menyugar rambut basahnya ke belakang dengan tangan.

Mendengar itu membuat teman-temannya menganggukkan kepalanya sambil menghembuskan nafas pelan.

***

"WOI SINI-SINI...." . Teriak dua gadis sambil mengangkat tangannya tinggi-tinggi.

Dua orang yang baru sampai itu langsung mendudukkan diri sambil bersandar di bangku.

"Ada air gak? minuman kek, apa kek?". Ucap Naura dengan nafas tersenggal. Tapi dihiraukan oleh teman-temannya

"KAK GERRY GANTENG BAT ANJIR". Pekik Windi tiba-tiba.

Alesha menghembuskan nafasnya lelah, "Lo ngomong gitu mulu dari tadi, gak capek apa?".

"HUWAAA MAKIN HARI MAKIN SUSAH DI GAPAI". Pekik Windi lagi.

"Emang udah susah dari dulu,makanya cari yang mau aja Win". Balas Rissa sambil terkekeh.

Windi yang mendengar itu hanya mengedikkan bahunya tidak peduli.

"Kok gue tiba-tiba pusing yah?" Ucap Naura tiba-tiba membuat ketiga sahabatnya refleks menoleh.

"Eh eh Ra kok tiba-tiba sih perasaan tadi lo gapapa deh". Ucap Alesha panik.

"Yang latihan pada ganteng-ganteng, gue jadi pusing mau liat yang mana". Balasnya tanpa dosa

"YEE!!". Ucap ketiga sahabatnya sambil menoyor kepala Naura.

"SIALAN!! noyor gak ngira-ngira anjir ntar kalo gue pusing beneran gimana? mau tanggung jawab? ha?".

"Bodoamat!!" Balas ketiga sahabatnya membuat Naura mendengus.

Melihat ekspresi kesal sahabatnya membuat Alesha, Windi, dan Rissa tertawa.

"Diem lo semua!!"

Hening.........

Keempat gadis cantik itu akhirnya fokus menonton permainan di depannya itu.

Tiba-tiba suara langkah terdengar dari arah samping membuat fokus keempat gadis itu teralihkan.

Assalamualaikum ukhti. Ucap seseorang dengan suara berat yang baru saja menghampiri mereka.

Eh....?


Makin kesini makin ngaco ga si?

Terusin aja lah yah😭

👋










NAURA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang