Bunyi pantulan bola basket, keluar masuk kuping gadis yang tengah menunggui kekasihnya bermain bola basket. Tak jarang, gadis itu meminta sang kapten basket untuk berhenti bermain. Sayangnya, permintaannya itu tak dituruti, karena kekasihnya malah semakin tak mau berhenti.
Jeonghan mendengus, dia harus menunggui Seungcheol selesai bermain hanya untuk menghemat biaya transportasi.
"Si*l*n tuh bocah, pake nyembunyiin kunci motor gue lagi," rutuk Jeonghan pada Sang Adik. Matanya merotasi malas, kemudian melirik ke depan lagi. Dia memperhatikan Seungcheol bermain sendiri, tanpa ada orang yang menemaninya. Pemuda itu masih mengenakan seragam sekolah, enggan menggantinya dengan jersey basket.
"Baby~ Ayo pulang," bujuk Jeonghan yang sudah kesal menunggu. Dari tadi dia hanya memperhatikan, Seungcheol sok keren memasukkan bola pada ring.Seungcheol berhenti, dengan tangan yang memegang bola basket; keringat yang membasahi rambut; Seungcheol tersenyum manis. Sebelum menolak,"Nanti dulu Honey ... ini baru pemanasan lho."
Oke seorang Yoon Jeonghan muak. Dia beranjak dari kursi, kemudian mengikat rambut panjangnya ke belakang. Jeonghan bahkan tak segan-segan melempar ponsel ke kursi.
"Aku mau ikut main!" teriak Jeonghan. Gadis itu berlari kecil ke arah Seungcheol.
Seungcheol tersenyum miring, saat gadis rambut pony tail itu menghampirinya. Dia mendrible bolannya sebentar, kemudian melempar bola itu ke arah Jeonghan.
Tangan Jeonghan dengan sigap menangkap bola itu. Dia mendriblenya bolanya menuju Seungcheol.
"Tapi aku mau kita taruhan!" seru Jeonghan serius.
"Apa taruhannya?" tanya Seungcheol tersenyum remeh. Seorang kapten basket melawan amatiran Yoon? Wah, kepala Seungcheol bergeleng-geleng tak percaya.
Jeonghan menjawab,"Kalo aku menang, Baby harus anterin aku pulang! Kalo aku kalah, satu permintaan Baby bakal aku kabulin."
Mendadak Seungcheol teringat sesuatu. Mungkin, kemampuan bermain basketnya lebih unggul dari Jeonghan. Namun, untuk kelicikan otak, jelas saja Jeonghan lebih unggul. Pasti si licik ini sudah mempunyai akal, untuk mengalahkan Seungcheol. Lihat saja, wajah Jeonghan yang sedang menyeringai jahat.
"Aku cuman minta, supaya Honey gak main curang. Kalo curang, berarti kamu bakalan aku tinggalin di sekolah sendiri," ancam Seungcheol dengan senyuman tak berdosa.
Tangan Jeonghan terjulur ke depan, dia berniat mengajak Seungcheol berjabat tangan. "Oke, buat petandingan ini ... kita singkirin dulu status pacaran. Gue janji gak akan main curang."
Seungcheol mengangguk, "Gue baru akan nganggep lo menang, kalo lo berhasil masukin bola ke ring satu kali."
"Satu kali doang?" tanya Jeonghan heran.
"Iya satu kali doang."
Sudut bibir Jeonghan naik ke atas, dia kemudian menambahkan,"Karena lo kapten basket, lo harus masukin bola ke ring sebanyak 3 kali!!"
"Oke!"
"Demi lo, dengan rendah hati ... Gue akan sisain juara dua," kata Seungcheol.
Mereka berdua menjabat tangan; dan ... bola yang ada di tangan Jeonghan sudah lebih dulu Seungcheol rebut. Jeonghan menganga, Seungcheol serius ingin mengalahkannya. Jelas saja jiwa ingin menang Jeonghan bangun. Dia mengejar Seungcheol yang tengah mendrible bola menuju ring.
Telat, Seungcheol sudah lebih dulu memasukan bola basketnya pada ring. Yang benar saja? seorang Yoon Jeonghan kalah. Jeonghan tak menyerah dia berusaha mencuri bola dari Seungcheol.
"Ayo dong ... yang semangat," ledek Seungcheol saat Jeonghan tak berhasil mendapatkan bola. Seungcheol mendrible dengan cengiran lebar. Dia menertawakan makhluk rebahan seperti Jeonghan menantangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
🌼CHAN COMBLANG |Svt Gs|[✓]
Fanfiction❝Gue itu Comblang, bukannya tim katak*n putus!❞- Lc ❝Kak Dino! Comblangin kedua Kakak kurang akhlak kita!!!❞ - Chs&Yjh ❝Ck, Dia itu cuman pacarnya doang! bukan istri! Biarin aja dia pacaran sama gebetan gue, tapi di akhir ... gue yang bakal jadi ist...