Part 21

412 37 0
                                    

Hari ini, kemanapun Hana ingin pergi ke suatu tempat Jungkook akan menuruti semua permintaan sang gadis, namun ia juga akan selalu memperingati Hana agar sang kekasih tak terlalu kelelahan.

Dengan senyuman mengembang Jungkook tak hentinya menatap wajah Hana yang tersenyum seraya bergandengan tangan padanya saat ini.

Keduanya tengah menyusuri jalan disungai Han.

Sinar mentari yang terlihat cerah diluar sana tak hentinya menyinari sudut kota.

Helaian rambut sang gadis yang berterbangan mengikuti arah angin, serta wajah penuh senyuman itu membuat Jungkook tak hentinya memandang wajah sang kekasih yang sedang menikmati semilir angin serta cahaya mentari yang menerpa wajahnya.

Jungkook yang terus menatapnya membuat tangan Hana terulur menyentuh pipi sang kekasih yang terus memperhatikannya. "Jungkook ayo membuat permohonan."

Hana pun merogoh tas kecilnya, mengeluarkan dua buah koin dihadapan Jungkook.

Menjulurkan satu koin ditelapak tangan sang pria. "Buatlah satu permohonan Jungkook, setelah itu kita akan melemparkannya bersama-sama "

Jungkook tersenyum menatap koin ditelapak tangannya, setelahnya ia pun menatap sungai Han dibawah sana yang terlihat begitu tenang.

Jungkook kembali menatap wajah Hana yang sudah merapatkan kedua matanya. Membuat Jungkook tak henti memperhatikkan sang kekasih.

Kau tau Hana, apapun permintaanku, aku hanya ingin terus bersamamu saat ini. Hanya itu keinginanku.

Setelah mata Hana terbuka, keduanya pun melemparkan koin itu bersama-sama kedalam sungai Han.

Hana menatap Jungkook dengan senyumannya yang tak pernah luntur sekalipun dari wajahnya. "Apa permintaanmu Jungkook?."

"Aku? Rahasia! Nanti Tuhan tak mengabulkannya jika aku memberitaumu."

Hana memanyunkan bibirnya, sebagai bentuk protes kearah sang kekasih. "Ihh dasar, kekasihku menyebalkan ya, tapi kenapa aku bisa mencintainya?."

Jungkook jadi gemas rasanya melihat Hana yang terlihat seperti anak kecil. Tangannya pun terulur mencubit pipi sang gadis. "Duh kekasihku ini sangat menggemaskan ya, Jungkook jadi makin sayang, makin cinta deh pokoknya sama Hana."

Hana seketika tertawa kecil. "Jungkook juga menggemaskan seperti anak kecil ya. Hana jadi makin cinta deh."

Kau tau Jungkook, aku selalu memohon pada Tuhan agar bisa selalu bersamamu.

Tapi apakah itu mungkin?

Meskipun begitu, aku tak akan berhenti berharap.

Karena kau bersamaku sekarang, aku yakin kita berdua bisa melewatinya.

🍉🍉

Kedua tangan yang saling bertaut menyusuri jalan pinggiran kota. Diiringi sebuah senyuman. Melewati orang-orang yang berlalu lalang. Mendengarkan musik dari penyanyi jalanan.
Cukup membuat hari yang awalnya biasa saja. Asalkan bersama seseorang yang kau sayangi. Semuanya akan terasa lebih indah untuk dikenang.

Jungkook mendekat berbisik kearah telinganya. “Aku mencintaimu Hana.”

Entah sudah keberapa kalinya Jungkook mengatakan hal yang sama padanya. Jika dulu Jungkook pasti hanya bilang ‘Aku menyukaimu’ ataupun ‘Aku menyayangimu’ padanya. Namun sekarang tidak. Hana tau betul jika perasaan Jungkook yang awalnya hanya mempermainkannya kini berubah menjadi tulus. Kalimat yang ia lontarkan seakan-akan ingin selalu mengingatkannya. Jika pria itu memang benar-benar mencintainya. Mengingatkan jika Hana begitu berarti bagi sang pria.

“Tutup matamu.”

Dan Hana menuruti perkataan Jungkook. Menutupi kedua matanya. Entah apa yang ingin dilakukan Jungkook padanya. Ia sama sekali tidak tahu. Dan menunggu Jungkook untuk memintanya membuka matanya kembali.

Jungkook mendekatkan tubuhnya. Memasangkan sebuah liontin pada leher jenjang sang gadis.

Setelah selesai, pria itupun berujar. “Sekarang buka matamu.”

Setelah kedua mata Hana terbuka. Jungkook tersenyum manis kearahnya mengusap pucuk kepalanya dengan sayang. “Apapun yang terjadi. Jangan pernah melepaskannya ya atau aku akan menghukummu.”

Hana menunduk memegangi kalung pemberian Jungkook padanya. “Kenapa memberikannya padaku?.”

“Tentu saja karena kau kekasihku. Aku tak pernah memberikanmu apapun Hana. dan aku bukanlah pria yang gampang mengekspresikan perasaannya.”

Hana meraih tangan Jungkook menggenggamnya. Mengulas sebuah senyuman kearah kekasihnya. “Kenangan bersamamu cukup membuatku bahagia. Terima kasih ya... sudah mencintaiku selama ini.”

Jungkook mengusap pipi Hana dengan lembut, tak henti-hentinya tersenyum kearah sang kekasih. “Hari ini dan hari-hari berikutnya. Ayo! Kencan bersamaku sampai kau bosan. Setiap detik dan menitnya aku akan selalu menghabiskan waktu bersamamu Hana”.

“Kalau begitu apa aku boleh menemui Jimin Sunbae?.”

Wajah Jungkook seketika berubah datar. Setelah mendengar nama itu mendadak moodnya jadi buruk.

Hana tahu betul apa yang dirasakan kekasihnya saat ini. Ia pun meraih tangan Jungkook. Menggenggam tangan sang pria. “Bukankah Kau harus berbaikan dengannya? Jungkook?.”

Jungkook mempalingkan pandangannya. “Aku tidak mau!.”

Hana tersenyum menatap wajah Jungkook yang terlihat menggemaskan. Padahal ia tahu jika Jungkook sedang kesal. Tapi kenapa rasanya Hana begitu gemas ya?. “Jungkook ayolah eoh?.”

“Aku merasa tidak enak dengannya.”

“Dia menyukaimu Hana!.”

“Dan aku mencintaimu Jungkook. Bukankah kau harus percaya pada kekasihmu ini?.”

"Aku tak memiliki hubungan apapun padanya."

"Aku tau Hana, sejak awal aku tau jika kau tak pernah menghianatiku."

Jungkook menghela nafas. Manatap tangannya yang digenggam oleh sang gadis.

"Baiklah kalau begitu."

Jungkook pun akhirnya membawa Hana dimana mobilnya terpakir. Membuat sang gadis bertanya-tanya kemana Jungkook akan membawanya pergi.

“Kita mau kemana?.”

“Menemui Park Jimin! Bukankah aku harus meminta maaf karena sudah menghajarnya?.”

Hana mengembangkan senyumannya. Mencium pipi sang pria sekilas. “Sekarang Jungkookku terlihat begitu dewasa ya.”

Jungkook menatap wajah Hana. Kenapa kekasihnya harus menciumnya coba? Bukankah dengan begitu Jungkook jadi tak bisa menolak keinginannya?

Ia pun tersenyum kearah sang kekasih. “Semua ini berkatmu. Terima kasih sudah hadir di hidupku Hana. kau tau? Aku adalah pria yang beruntung yang memilikimu. Memiliki kekasih sepertimu.”

“Aku juga beruntung memilikimu Jungkook. Terima kasih ya untuk segalanya.” []


21.08.2021

[M] SORRY.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang