Berdamai Dengan Diri

25 2 3
                                    

Hai, apa kabar hari ini?

Lagi ga baik? Duh sama, aku juga, ketambahan mager lagi. Rasanya hidup tidak bisa lurus ya, kadang belok-belok juga naik turun. Apalagi ngomongin mood, rasanya ga karuan, campur aduk kaya bubur. Bubur mah enak bisa dimakan, nah kalo mood? Boro-boro deh. Padahal baru kemarin cerita "hidup itu harus bertumbuh, harus semangat" tapi bawaannya down mulu. Namanya juga manusia ya fren, plin-plan, apalagi menyangkut perasaan kadang hati dan emosi rasanya dijungkir balik diaduk-aduk, pilihannya ya cuma nerima, aku yakin diluar sana juga banyak orang yang sependapat, jadi dibawa stay calm aja.

Kemarin-kemarin aku mulai sedikit menata rasa, perasaan yang berimbang, jadi esensi manusianya juga masih ada. Jangan jadi sumbu pendek, dikit-dikit ke trigger emosian. Aku pikir hidup ga ada bedanya sama orang pacaran. Capek juga melelahkan, tapi bikin nagih kalau udah dijalanin, iya ga? Apalagi ketemu hal-hal baru, semisal kaya waktu apel pasti harapannya dapet yang enak-enak, coba kalau lagi apes bawaannya pingin tak hih. Ya walaupun ngerasain pacaran terakhir 5 tahun lalu dan cuma beberapa bulan, sedih sih apalagi waktu itu ditinggal doi nikah. Gapapa setidaknya ada sedikit pengalaman, yang penting kan pernah pacaran, kalo ditanya sana-sini ada alibi "AKU PERNAH PACARAN KOK" jadi ga keliatan jones-jones amat lah ya.

Ngomong-ngomong tentang mood nih fren, kalian sadar ga sewaktu ngerasain mood itu dateng, misal lagi sedih "wah aku sedih nih, hapus foto profil ah" atau seneng "yey hore wa ku diread" atau ngalir gitu aja. Apa pura-pura sedih, padahal lagi seneng biar ga dipalak sama temen, parah sih ini. Bisa juga sebaliknya, ini yang kemarin-kemarin aku rasain sendiri, buset susahnya minta ampun fren, bohong sama diri sendiri sama kaya ngerakit bom waktu, di akhir bakalan "duaarrrr" juga, emang paling bener jujur sama diri sendiri bikin hati ayem tentrem. Kalau kalian masuk kategori yang mana fren?

"Kamu punya kendali hidup. Kamu juga berhak menentukan apa yang terbaik untuk dirimu. Jadi, berdamailah."

Lalu, bagaimana bisa berdamai dengan diri sendiri? Jawabannya ada pada diri kalian fren, jadi kenali dulu setiap bagian dari diri kalian, mungkin hal yang aku butuhkan untuk berdamai belum tentu sama dengan kalian, juga sabaliknya. Makanya, ada istilah sebelum mengenal orang, harus bisa mengenali diri sendiri. Sebelum berdamai dengan masa lalu, berdamailah dengan diri sendiri. Mantaplah.

Membanding-bandingkan diri dengan orang lain juga bisa menjadi pemicu susahnya berdamai dengan diri sendiri. 'Rumput tetangga lebih hijau', yang ada malah merasa 'kecil' dan tidak bersyukur. Padahal, sekarang ini bersyukur itu hukumnya wajib lho, kenapa engga, banyak orang baik, mungkin teman, guru, keluarga dan saudara kita yang lebih dulu berpulang. Kita bisa sampai di titik ini juga mungkin dari doa-doa mereka dan ga ada salahnya doain balik dan banyak-banyakin bersyukur.

Kalau hanya melakukan kesalahan dan sulit menerima diri, duh fren.. itu hal yang wajar dan pasti dilakukan oleh semua orang. Menyesali kesalahan, menyesali masa lalu untuk apa fren? Hidup ya maju, cobalah untuk menerima dan berfikir itu sebagai bagian dari kehidupan. Berdamai dengan diri sendiri sama artinya dengan menerima diri sepenuhnya, termasuk kesalahan yang ada di masa lalu. Dengan begitu berdamai dengan diri sendiri adalah suatu kenikmatan yang dapat dinikmati dengan penuh kebahagiaan. Bukan begitu?

"Yang patah akan tumbuh, yang hilang akan berganti, yang kembali selamat datang kembali."

Pekalongan, 19 Juli 2021

BERDAMAI DENGAN DIRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang