54 - Setelah 3 tahun

4.1K 601 61
                                    

"Hmm, siapa yang harus kuajak? Bisa jadi masalah jika orang yang kuajak malah menjadi penghalang ku." Naruto berucap dengan wajah berpikir keras.

Hinata menatapnya aneh, "Seharusnya kau mengkhawatirkan orang yang kau ajak,"

Naruto menatap Hinata bingung.

"Kau adalah ninja yang ceroboh Naruto, misi itu bisa saja gagal jika kau yang melakukannya." Hinata berucap apa adanya.

Naruto tersedak air liurnya sendiri, dia berhenti dan menatap punggung Hinata tidak percaya. Dengan cepat, Naruto menyamakan langkahnya dengan Hinata dan memasang wajah cemberut sambil bersedekap dada.

"Tidak usah memasang wajah seperti itu. Bukannya terlihat imut kau malah terlihat menjijikkan." Hinata melirik jijik sekilas kepada Naruto.

Naruto menghentikan langkahnya lagi, rahangnya terjatuh dan matanya membola saking terkejutnya. Dia menggeleng lalu menyusul Hinata.

"Apa-apaan itu?! Kenapa kau jadi menghinaku -ttebayou?!" Naruto protes tidak terima.

Hinata meliriknya aneh. Jika orang lain yang dihina oleh Hinata, mereka pasti akan marah-marah sampai mengajak Hinata duel. Bahkan Ino, yang bucin pada Hinata saja akan mengajaknya duel jika Hinata menghinanya begitu. Tapi Naruto, dia malah membalas dengan nada merajuk seperti anak kecil.

Hinata tidak mengerti. Naruto ini baik, polos, atau bodoh?

"Aku mengatakan apa adanya." Balas Hinata.

"Shino!!!" Hinata berteriak antusias sambil berlari kecil.

Naruto yang melihatnya sedikit melongo. Sifat Hinata beberapa detik yang lalu itu dingin, kasar, dan tegas, tapi sifatnya langsung berubah jadi manis dan imut ketika dia memanggil pria yang bersandar pada pohon.

Naruto melangkah mendekat, dia memperhatikan laki-laki yang menyender pohon itu dengan intens. Berusaha mengingat siapa sosok laki-laki yang sangat akrab dengan Hinata itu.

"Lama tak jumpa, Naruto." Shino menyapa Naruto singkat.

"A?" Naruto memiringkan kepalanya bingung.

Hinata menepuk dahinya pelan, "Kau tidak mengingatnya? Aku baru saja memanggilnya."

Hinata tidak tahu lagi, Naruto ini sebenarnya punya otak tidak sih?? Hinata sudah memanggil Shino dengan keras supaya Naruto ingat dan Shino tidak berada dalam mood yang buruk, tapi kenapa dia malah tidak ingat lagi?

"Aaa!!! Kau... eto-- um.."

Hinata rasanya ingin mencekik Naruto saja sekarang. Dia melirik Shino yang berdiri disebelahnya, beberapa serangganya mulai bergerak tidak beraturan.

'Shino pasti kesal sekali.' - Hinata berdehem berusaha mencairkan suasana.

"Walau sudah cukup lama, kau seharusnya mengingat wajah teman-temanmu. Kenapa? Karena jika tidak kau akan menyakiti perasaan mereka ketika mereka memanggilmu." Ucap Shino.

Naruto mengerutkan alisnya, "Nada bicara menyebalkan seperti itu. Kau pasti....,"

"Shino!" Naruto menunjuk Shino ketika menyadari itu.

"Akhirnya kau ingat juga, ya?" Tanya Shino datar.

"Tidak ada seorangpun akan mengenalimu jika wajahmu selalu ditutupi seperti itu -ttebayou !" Balas Naruto, tidak terima dibilang tidak mengingat temannya sendiri.

Belum sempat Naruto melontarkan kalimat protes lainnya, tiba-tiba seseorang melompat ditengah-tengah hingga debu beterbangan kemana-mana. Hinata menutup wajahnya dengan lengan kimono yang dia gunakan.

Ketika debu menghilang, nampak laki-laki yang duduk diatas seekor anjing besar. Naruto mendongak menatap laki-laki itu bingung.

"Shino, Hinata, kalian datang lebih awal." Kiba, laki-laki itu bertanya dengan suara serak khas-nya. Dia tanpa sengaja menatap Naruto yang berdiri didepannya.

"Hm?"

"Kiba, kah?!" Naruto bertanya tidak percaya.

Kiba turun dari atas Akamaru dan berjalan mendekati Naruto. Laki-laki dari klan Inuzuka itu mengendus bau Naruto sebelum akhirnya memasang wajah antusias.

"Sudah kuduga! Bau itu pasti milikmu, Naruto!" Kiba berucap dengan semangat.

Naruto memasang wajah jelek, "Apakah begitu caramu mengenaliku?"

Kiba tertawa kecil, "Hei, kau sudah cukup tinggi ya?" Tanya Kiba sambil membandingkan tinggi keduanya.

"Lupakan tentang aku, Lihatlah Akamaru!" Naruto menatap anjing putih besar yang dinaiki Kiba tadi dengan raut tidak percaya.

"Apakah seekor anjing benar-benar tumbuh begitu besar dalam waktu singkat?" Naruto bertanya bingung.

"Benarkah? Aku selalu bersama dengannya, jadi aku tidak memperhatikannya." Jawab Kiba enteng.

"Keh, bagaimana mungkin kau tidak memperhatikannya -ttebayou? Dulu Akamaru selalu ada diatas kepalamu!" Ucap Naruto.

"Ingatkan, Shino?!" Naruto menoleh pada Shino yang pundung didekat pohon, Dia bergidik dan wajahnya menggelap.

"Kau bisa langsung mengenali Kiba, bukan, Naruto?" Tanya Shino.

'Yaampun, dia marah.' - Naruto membatin dengan kesal.

*****

"Kumohon, aku perlu sekali anggota baru untuk timku!" Naruto menyatukan tangannya.

"Waktunya sangat tidak tepat, ya. Kami baru saja mendapatkan misi dan sedang menunggu Kurenai-sensei disini." Jawab Kiba sambil tersenyum tidak enak.

"Heee... Kalau begitu Akamaru, saja! Aku hanya butuh salah satu dari kalian. Ayolah, Kiba!" Naruto kembali memohon.

"Jangan bercanda! Aku tidak bisa melakukan serangan kombo tanpa Akamaru kau tahu! Jangan terus meminta hal yang mustahil, Naruto!" Kiba menolak lagi.

Hinata menghela nafasnya, "Naruto,"

"Kau tidak perlu mencemaskan hal itu. Aku sudah sering membantu Tsunade-sama dalam hal politik dan pemerintahan. Kasus yang sama tidak hanya terjadi pada tim milikmu,"

"Biasanya jika anggota tim ada halangan seperti sakit dan semacamnya, atau sudah keluar, Hokage akan menyiapkan anggota baru sebagai pengganti. Kau hanya perlu menunggu saja, nanti Tsunade-sama pasti akan memberitahukan informasi selanjutnya padamu. Oke?"

Hinata menjelaskan dengan sabar. Naruto yang mendengarnya membuka mulutnya menjadi 'O' lalu mengangguk-angguk mengerti.

"Aku mengerti -Dattebayo! "

"Bagus, karena aku mungkin akan memecahkan kepalamu jika kau tidak mengerti juga."

TBC

Triple update gk, tuh?!

Gimana?? Seneng gk?

Reborn as Hyuuga HinataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang