3 ● Perjalanan

24 3 1
                                    

1 tahun 8 bulan lamanya sudah Konoha berjalan seperti biasanya. Langit cerah, beberapa ninja sedang bertugas, rumah rumah sudah di renovasi berjejeran, dan anak anak yang lahir saat perang, sudah mulai bermain di taman bersama ibunya.

Bahagia.

Itulah yang Naruto lihat dan rasakan saat mengelilingi Konoha. Langkah demi langkah ia tempuh untuk sampai ke suatu tempat megah berlambang Hyuga. Memang ini berlatar setelah kejadian saat Toneri membawa Hinata pergi. Saat itulah Naruto menyadari cinta satu-satunya ia adalah gadis berambut poni tersebut.

Hari ini ia berencana mengajak Hinata kencan, tentu di kedai Ichiraku Ramen. Saat sampai disana, ternyata sudah ada Ino, Sakura, Shikamaru dan juga Sai.

"Hei kalian semua !" Sapa Naruro

"Kau semakin lengket ya setelah pulang dari misi" Ino menggoda

"Memang, aku tidak mau jauh darinya" Naruto berkata seraya memegang Hinata dengan angkuh.

"Hm Dasar, padahal kemarin kau sampai tidak tidur 3 hari karena Hinata diculik" Balas Shikamaru malas

"EEHH SHIKAMARU !! TIDAK SEPERTI ITUU !!!" Teriak Naruto sangat malu.

Hinata dan semuanya tertawa geli, termasuk pemilik kedai Ichiraku Ramen. Tentu tidak dengan Naruto yang harus membersihkan mukanya setelah diejek oleh Shikamaru.

Setelah selesai makan, semua bergegas pulang menyisakan Naruto, Sakura dan juga Hinata. Naruto bergeser sedikit kepada Sakura, sepertinya ia ingin mengatakan sesuatu yang penting. Hinata mengerti, ia berpamit pada Naruto untuk menunggunya di luar. (Such a dream wife !)

Hinata mengerti batasannya. Ia memang adalah pasangan Naruto, namun memang ikatan antara Naruto dan Sakura tidak bisa ia temukan dalam hubungannya dengan Naruto. Juga seperti ia tidak mencampuri urusan Naruto dengan Sasuke. Menjadi pasangan bukan berarti kita harus tahu segala sesuatu tentang hubungannya dengan orang lain. Tentu ia juga bersahabat dengan Sakura, maka dari itu Ia mengerti.

Naruto berkata kepada Sakura
"Aku mengerti apa yang terjadi padamu dan Sasuke, Sakura-chan"

Sakura kaget dengan pertanyaan Naruto. Sudah 1 tahun 8 bulan lamanya sejak Sasuke meninggalkan desa. Sakura mencoba mengikuti banyak hal agar tidak terpikir bayangan Sasuke di pikirannya.

"Aku tidak mengerti maksudmu, Naruto" jawab Sakura bohong.

"Sakura-chan" Naruto agak meninggikan suaranya. Itu terdengar sampai luar. Hinata agak sedikit khawatir pada Sakura. Sangat jarang Naruto meninggikan suaranya.

"Apa kau belum bisa memaafkannya ?"
Tanya Naruto kembali memelankan suaranya. Ia tampak kesal namun iba pada kedua teman tim nya.

"Aku sudah memaafkannya," Sakura agak malas menjawabnya.

"Lalu mengapa Sakura-chan ? Apa perasaanmu pada Sasuke sudah berubah ?" Naruto bertanya sedikit sedih. Pasalnya ia tahu semua kisah kedua orang itu. Ia sangat sedih bilamana perasaan Sakura sudah tidak ada lagi. Bagaimanapun, perasaan Sakura pada Sasuke sudah menjadi bagian penting di team 7. Bagaimana ia dulu kesal saat Sakura memuji Sasuke dan menjadikan Sasuke sebagai rivalnya. Namun ia juga sangat khawatir pada Sakura sekarang, ia terlalu menyibukan diri sehingga tidak ada waktu untuk dirinya sendiri.

Sakura adalah saksi kisah cinta Naruto dan juga Hinata. Kalau tidak ada dia, bisa jadi Hinata tidak akan percaya diri untuk berterus terang pada Naruto dan Naruto tidak akan menyadari bahwa ia mencintai Hinata. Naruto ingin yang terbaik untuk sahabatnya itu.

"Maaf Naruto, aku sedang buru-buru ke kantor Hokage, Kakashi sensei memanggilku untuk sebuah misi." Sakura menghindar. "Baik, hati hati" jawab Naruto menghela napas, sepertinya ia belum berhasil.mendapat jawaban dari temannya itu.

Sakura lalu berpamitan pada Hinata diluar. Dalam hati Hinata, ia sangat sedih melihat Sakura. Ia mendengar percakapan didalam. Ia juga ingin yang terbaik untuk Sakura.

"Sakura-chan..." gumam kecil Hinata dalam sedih.

Di kantor Hokage, Kakashi tengah serius mengecek laporan bahwa akhir-akhir ini sedang terjadi wabah virus di sebuah desa. Banyak warga yang terjangkit virus tersebut. Solusi satu-satunya ialah mengirim ninja medis ke daerah korban. Maka dari itu datanglah ninja medis paling kuat di konoha, sekaligus mantan muridnya.

"Kakashi sensei ! Aku sudah membaca laporanmu." Kata Sakura saat masuk ke kantor Hokage.

"Bagus, aku akan mengirimu kesana, tapi aku melihat ada yang ganjil disana..." Jawab Kakashi agak pelan di kalimat terakhirnya. ia berhenti sejenak lalu kembali mengatakan sesuatu

"Namun ingat Sakura, kau hanya bertugas mengobati korban. Jika ada hal yang aneh segera kembali ke desa." Tegas Kakashi.

"Kembali ke desa ? Mengapa tidak mengirim pesan saja ?" Tanya Sakura. Memang desanya agak jauh sehingga membutuhkan waktu lama untuk kembali.

"Jarak desa sangat jauh, sehingga bisa saja terlambat bertindak dan bisa saja saat di perjalanan, hewan pengantar  ikut terkena virus. Apakah kau mengerti ?"

"Mengerti" jawab Sakura singkat.

Kakashi tidak mau mengatakannya pada Sakura, namun ia mempunyai feeling tidak biasa. Suara hatinya mengatakan ini berbahaya, ia sebenarnya tidak ingin mengirim Sakura kesana. Namun apa daya korban disana semakin berjatuhan, bahkan tenaga medis desa mereka sendiri sudah kewalahan dan beberapa sudah mulai terjangkit.

"Aku harap kau baik baik saja Sakura" dalam hati Kakashi.

Restoration Of Konohagakure | SasukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang