Akhirnya, Stokie telah dinyatakan buta seutuhnya. Hal itu membuat dirinya keluar dari sekolah dan berpindah ke sekolah khusus. Dengan begitu, dia masih bisa belajar sesuai dengan caranya.
Saat ini, Tiera dan Taga mengajak Stokie ke studio. Mereka ingin Stokie mendengarkan permainan lagu mereka. Sehingga Tiera dan Taga tahu sampai mana perkembangan mereka berdua.
"Stokie, duduklah di sini. Kami akan bermain di depanmu," ucap Tiera sambil membantu Stokie duduk.
Tiera dan Taga pun mengambil posisi di depan piano. Lalu mereka berdua segera memainkan piano. Hingga hilang dalam melodi yang mengalun.
Tak jarang, Taga melirik Tiera. Berharap Tiera menyadari sesuatu dari dirinya. Namun dia memutuskan untuk terus bermain dengan fokus.
Setelah permainan selesai, Stokie tampak kebingungan sesaat. Namun akhirnya tepuk tangan dengan meriah.
"Aku tidak tahu dimana kalian tapi permainan kalian bagus," ucap Stokie sambil melihat ke segala arah. Membuat Tiera tersenyum hangat.
"Apa kamu tidak melihat sesuatu yang berbeda dari aku?" tanya tiba - tiba Taga sambil menuju ke depan Tiera. Membuat Tiera melihat Taga dari atas ke bawah. Hingga sesuatu di leher Taga menarik perhatian Tiera.
"Kalung itu!" ucap Tiera sambil tersenyum.
Kalung dikenakan Taga merupakan hadiah Tiera saat ulang tahunnya. Kalung itu memiliki tali berwarna hitam serta batu kuning membentuk baut. Membuat Tiera terlihat lebih gagah dari sisi manapun.
"Kau memakainya! Sudah kuduga ini akan cocok untukmu," ucap Tiera sambil menatap kalung itu. Sementara Taga hanya diam mematung.
"Hahahaha! Kalian cocok sekali," ucap Stokie tiba - tiba.
Pipi Tiera pun memerah. Mendengar hal itu membuat jantungnya berdegup kencang. Tak lain dari Taga yang masih diam mematung.
"Eh... dimana kalian? Kok sepi," ucap Stokie sambil berusaha meraba sekelilingnya. Membuat Tiera segera meraih tangannya.
"Oh kalian masih di sini. Astaga kalian membuatku takut. Tapi jujur, kalian cocok, hihihi," ucap Stokie sambil menggenggam tangan Tiera dengan erat.
"Sudahlah," ucap Taga sambil menutup wajahnya. Membuat Stokie tertawa lagi.
"Aku akan melatih diriku dengan tongkat. Sebelum kalian tampil, aku sudah menggunakan tongkat," ucap Stokie.
"Hehehe, kalau begitu yang semangat!" ucap Tiera. Membuat Taga tersenyum kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bond in Piano (Complete)
RomanceTiera selalu terjebak dalam pemikirannya. Tidak memperhatikan sekitar menjadi keunikannya. Bahkan dia tidak hafal teman sekelasnya yang hanya berjumlah 20 orang. Namun datanglah seorang pemuda. Yang mengenalkannya pada keindahan dunia lewat permaina...