"Shouyo, bukankah menguping pembicaraan orang lain itu tidak baik?" suara Sakusa sedikit menggema di ruangan temaram itu, menghentikan apa saja yang akan tetua lainnya lakukan.
Semenjak Shouyo sudah diklaim oleh Sakusa, bau tubuhnya sedikit tersamar. Yang tentu saja, membuat keenam vampire atau tetua lainnya tidak tau siapa itu.
Bersamaan dengan pertanyaan Sakusa, pintu berganda terbuka lebar dengan sendirinya. Menampakkan pria mungil bersurai jingga, mata coklat madunya bersinar walaupun tidak ada cahaya di sana, tubuh rampingnya menambah keindahan pemuda itu.
Shouyo lantas tersenyum kikuk ketika ditatap oleh mata-mata merah, ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, menandakan ia sedang gugup.
"ehehe maaf Omi-kun, aku berkeliling seperti yang kau katakan, dan aku sampai disini sedikit mendengar pembicaraan kalian hehe" jawab Shouyo cengengesan.
Sakusa sebenarnya sudah sadar kalau Shouyo ada didepan pintu mendengarkan mereka, tapi ia tak terlalu memusingkannya, toh itu hanya Shouyo.
Para tetua lainnya kaget, tentu saja pria mungil itu nampak santai berbicara kepada Sakusa. Dan Sakusa tidak menunjukkan sedikitpun reaksi negatif karena itu. Tau bahwa pria mungil berada dibawah perlindungan master mereka, keenam vampire itu lantas mendudukkan diri mereka kembali.
"kemari" ucap Sakusa dengan nada lembut, sedikitpun tidak ada nada dingin di ucapannya membuat tetua lainnya kembali terkejut.
Ini pertama kalinya mereka mendengar Sakusa berbicara dengan nada lembut, setelah mereka beratus-ratus tahun hidup mengabdi pada pangeran itu.
Shouyo lantas berjalan mendekati Sakusa, tau kalau ini akan baik-baik saja, toh ada Sakusa disana. Ketika Shouyo sampai di samping Sakusa, ia menghentikan langkahnya. Shouyo sedikit tersentak saat tiba-tiba Sakusa mengangkat tubuhnya untuk duduk dipangkuannya.
Kepala Shouyo yang kini jadi lebih tinggi daripada kepala sang pangeran, lantas menatap mata merah sedarah itu dengan wajah aneh. Entah Shouyo harus merasa apa sekarang? Senang? Malu? Takut?
Tentu saja ia takut, tingkah mereka berdua terekam jelas dimata merah vampire lainnya. Beberapa dari mereka bahkan menyunggingkan senyum yang membuatnya memamerkan taring tajamnya.
"jangan-jangan!" teriak Atsumu dengan wajah kecewa? Sedikit memukul meja. "itu--" tunjuknya tepat ke arah pemuda jingga yang duduk nyaman dipangkuan Sakusa dengan tangannya yang sedikit gemetar.
"ya" jawab Sakusa santai, seperti tau apa yang ingin di tanyakan oleh vampire bersurai kuning tersebut.
"Hinata Shouyo, pengantinku" lanjutnya santai. Membuat Shouyo -yang sekarang melingkarkan tangannya di atas bahu Sakusa- memerah.
"kau tidak ingin mengenalkan kami master?" tanya Oikawa, tentu saja sedikit tertarik oleh pengantin 'pertama' sang pangeran vampire.
"Shouyo, yang ini namanya Bokuto Koutaro. Pemimpin kerajaan Fukurodani" tunjuk Sakusa pada Shouyo ke arah pria berambut seperti burung hantu yang sekarang tengah melambai dengan semangat padanya, membuat ia juga ikutan melambai kecil.
"yang itu, Kuro Tetsuro. Pemimpin kerajaan Nekoma" lanjut Sakusa, sekarang beralih menunjuk pria yang tersenyum lebar padanya. Membuat Shouyo mengalihkan pandangan dari Bokuto ke pria yang duduk tepat di sebelah Bokuto.
"yang disebelah Kuro, namanya Ushijima Wakatoshi. Pemimpin kerajaan Siratorizawa" lanjutnya, sekarang beralih menunjuk pria tegap berwajah datar yang sedikit mengangguk pada Shouyo.
"yang didepan Wakatoshi, namanya Oikawa Toru. Pemimpin kerajaan Aoba Johsai" lanjutnya, beralih ke arah pria bersurai coklat yang mengedipkan matanya padanya. Membuat Shouyo merinding akannya.
"mereka berdua kembar, pemimpin kerajaan Inarizaki. Yang rambut abu-abu namanya Miya Osamu, yang rambut blonde namanya Miya Atsumu" lanjut Sakusa kini beralih ke dua orang kembar yang memiliki ekspresi berbeda, yang satu berwajah datar, yang satu berwajah kecewa?
"Omi-kun kau jahat!" ucap pria blonde tadi yang berwajah kecewa.
Sakusa yang merasa kata-kata itu ditujukan untuknya mengalihkan pandangannya ke Atsumu, membuat wajah aneh "ku kira kau tidak punya pengantin!" lanjutnya dengan air mata imajiner.
"aku baru mendapatkan Shouyo kemarin" jawab Sakusa dengan nada polos, membuat tetua lainnya selain Atsumu menahan tawa. Tau betul kenapa Atsumu begitu.
Mendengar pernyataan Sakusa membuat Atsumu menepuk jidatnya. Seolah meratapi nasibnya yang belum mendapatkan pengantin.
"hello my queen" ucap Kuro dengan nada sopan "aku s--" ucapannya terpotong oleh protes dari Shouyo.
"hei! Aku pria jadi aku bukan queen!" katanya dengan sedikit menggembungkan pipinya, membuat enam vampire lainnya berseru gemas dalam hati.
"yes of course we should call you that, master is our king and you are the bride of our king. means we have to call you queen" ucap Kuro yang masih menyunggingkan senyuman. (ya tentu saja kami harus memanggilmu begitu, master adalah raja kami dan kau adalah pengantin dari raja kami. berarti kami harus memanggilmu ratu)
Shouyo lantas melemparkan tatapan aneh ke pria yang memangkunya. Sakusa yang tidak mengerti dengan tatapan pemuda manis itu hanya menaikkan alisnya.
"mereka benar sayang~ apa kau tidak mau jadi pengantinku?" tanyanya dengan wajah kecewa.
Melihat itu, Shouyo jadi gugup "b-bukan begitu!" ucapnya masih dengan wajah aneh.
"lalu kenapa wajahmu seperti itu?" tanya Sakusa, kembali menaikkan alisnya.
"they are scary" (mereka menakutkan) ucap Shouyo dengan bisikan yang tentu saja masih bisa di dengar oleh keenam vampire lainnya. Mereka lantas menyunggingkan senyum kikuk, membuatnya makin mengerikan menurut Shouyo.
Sakusa yang mendengar itu lantas melemparkan tatapan mematikan pada tetua lainnya "Shouyo area terlarang untuk kalian!" ucapnya dengan nada dingin.
~♥~
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Vampire [OmiHina]
VampireSeorang pemuda bernama Hinata Shouyo nekat pergi ke hutan terlarang karena rasa penasarannya. Menurut cerita dari kakek yang ada didesanya, di hutan terlarang ini ada monster? Benarkah? >Sakusa Kiyoomi x Hinata Shouyo [OmiHina] ⚠️BL, BXB, GAY, HO...