Vote-nya ada di pojok kiri bawah ya
Selamat membaca
.
.
.
"Hai."
Leya yang masih memutar pensilnya mengangkat kepala. Seorang anak lelaki berkaca mata menghampirinya dengan tersenyum. Membuat Leya mengerutkan dahi. Yang dia tahu anak lelaki di depannya itu seorang ketua OSIS yang belum Leya tahu namanya. Hanya sebatas tahu orangnya saja. Jadi, apa yang membuatnya ke sini menghampirinya?
"Ya?"
"Aku lihat dari tadi kamu kelihatan bingung. Perlu bantuan?"
Memang. Sedari tadi 10 soal Fisika yang di depan Leya belum terselesaikan karena tidak paham materinya.
"Kakak bisa bantu aku?"
Anak lelaki itu tersenyum. "Bisa kalau kamu nggak keberatan ku bantu."
Segera Leya menggeser duduknya dan mempersilakan anak itu duduk. Wajahnya tampak girang. "Duduk, Kak."
"Nama kamu siapa? Kelas berapa?"
"Namaku Cataleya, biasa dipanggil Leya. Aku kelas 10B. Kalau Kakak?"
Anak lelaki itu mengulurkan tangannya. "Fabian."
Leya menjabatnya dan tersenyum. Hatinya bertambah girang saat Fabian menjelaskan materinya dengan gambaran yang mudah dimengerti. Leya hanya mengangguk-angguk senang saat 10 sol itu selesai.
"Makasih ya, Kak. Aku udah mulai paham."
"Aku bisa ajari kamu kalau kurang paham."
Mata Leya berbinar. "Benarkah?"
Fabian mengangguk. "Ya, kita bisa ketemu saat istirahat di sini."
Jika saja boleh berisik di perpustakaan maka Leya akan berseru senang. Sejak saat itu setiap istirahat mereka pasti bertemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine (End)
RomanceBertemu mantan bukanlah hal yang ku inginkan saat ini. Mengapa harus bertemu lagi dengannya sekarang? Lebih tepatnya, mengapa kami baru bertemu lagi? Seketika aku ketakutan. Takut, rasa yang ku kubur dalam-dalam kembali muncul di permukaan dan memb...