See

57 13 0
                                    

Malam berlalu. Luhan pulang pagi, pukul tiga dini hari, dia berjalan melewati beberapa gang. Tak lupa dia menelfon Baekhyun, memastikan bahwa temannya itu sudah pulang kerumah terlebih dahulu.

Sebuah motor melaju hampir menyerempetnya. Luhan terkejut dan Mengumpat pada pengendara motor yang berlalu begitu saja. Tiga langkah dia berjalan, motor yang berlalu tadi berbalik menghampirinya.

"Yaishh.. what the hell men?" Luhan hendak memarahinya dan hampir menendang motor itu. Namun sang pengendara motor tersebut membuka helmet dan tersenyum padanya.

"Aku menemukanmu" Sehun menarik lengannya.

"Ya! Lepas!" Luhan berusaha melepas cengkeraman Sehun dilengannya

"Tidak. Sebelum kau ikut aku" Luhan Masih berusaha melepaskan diri dari Sehun.

"Kau ikut aku atau rahasia mu ku bongkar" Luhan terdiam sejenak, dia over thinking jika rahasianya ke bongkar. Bisa berbahaya jika orang-orang tau bahwa dia seorang wanita. Hingga akhirnya mau atau tidak mau Luhan menaiki motornya.

Sehun segera menarik Gasnya, dengan kecepatan tinggi. Dia membawa Luhan ke suatu tempat. seperti sebuah tempat kumuh, sepi dan jarang sekali orang berlalu lalang.

Jalanan itu sempit. Luhan menarik esitensi matanya untuk menelusuri beberapa gang yang mereka lewati. Matanya terbelalak melihat beberapa anak kecil yang diikat dan ditarik paksa oleh seseorang dengan sangat kasar. Luhan berusaha menepuk bahu Sehun agar berhenti dan menolong anak-anak yang dibawa paksa itu.

Sehun hanya menolehkan pandangannya sebentar pada objek yang Luhan tuju. Namun sepertinya Sehun tidak peduli dan tetap meneruskan perjalanannya.

Hingga mereka tiba di suatu tempat. Didepan gang sempit namun terlihat sangat ramai dikunjungi orang. Lebih tepatnya dikunjungi para preman disana. Luhan menatap nyalang Sehun setelah turun dari motornya.

"Kau gila? Kau tidak lihat anak-anak tadi huh!"

"Itu bukan urusan kita, dan sebaiknya kau diam dan ikut aku" Sehun menarik tangan Luhan dengan erat dan membawanya masuk kedalam tempat itu.

"Ini adalah pasar gelap. Jangan pernah lepas dariku atau kau akan dijual oleh mereka" tunjuk Sehun dengan dagunya menuju kearah orang-orang yang sedang menawar seorang pria didalam kurungan besi.

Luhan bingung mengapa ia dibawa kesini oleh Sehun, apa dia akan menjualnya juga?

'tapi itu tidak mungkin'

Dia menatap tangannya yang digenggam erat oleh Sehun. Jantungnya sedikit berdebar dan dia sedikit terpesona olehnya

'Oh shit! No Luhan Forget it!'

Mereka masuk kedalam sebuah ruangan yang gelap dan hanya memiliki satu lampu disana. Tersedia sebuah meja dan kursi yang saling berhadapan. Luhan duduk disana diikuti oleh Sehun yang menatapnya dengan tatapan yang tak bisa dijelaskan.

"Keluarkan yang kau sembunyikan"

"Maksudmu?"

"Kau Mencurinya? Untuk apa?"
Tanya Sehun penuh penekanan

"Aku melihatmu mengambil Black Stick. apa yang membuatmu mencuri itu? Apa kau tau jika itu sangat berbahaya? Mengapa kau bodoh sekali?" Sehun mencerca habis-habisan membuat Luhan bungkam. Tadinya Luhan hanya ingin melihat-lihat tongkat kayu itu yang berada di kotak hitam. Saat dia memegangnya tiba-tiba seseorang hendak masuk keruangan itu, hingga tak sengaja dia membawa tongkat itu bersembunyi.

"A-aku tidak sengaja membawanya"
Luhan meletakkan tongkat yang disebut Black stick itu keatas meja. Namun Sehun dengan sigap mengambilnya dan menyembunyikannya didalam jaket kulit yang ia kenakan

SERENDIPITY [ HunHan ] (GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang