8

12 4 0
                                    

Reynand, Hana, Ken, dan Roy memasuki kelas tepat ketika bel masuk berbunyi. Mereka duduk ke tempat masing-masing dan menunggu bu Mela selaku guru bahasa Indonesia yang sekaligus menjabat sebagai wali kelas mereka masuk ke kelas.

Reynand mengedarkan pandangannya mencari sosok Dania yang sedari tadi tidak terlihat oleh nya. Dia kira Dania ada di kelas karena tidak datang ke kantin, nyatanya salah. Dania bahkan tidak ada dikelas sekarang.

Reynand menatap Hana yang memainkan ponsel sembari menunggu bu Mela datang. Ada yang aneh, disana tidak ada tas milik Dania.

"Shut! Heh mak Rempong!" Panggil Reynand.

Hana yang merasa terpanggil mematikan ponsel nya dan beralih menatap Reynand dengan kedua alis terangkat yang menunjukkan 'ada apa?'

"Dania mana?"

Hana melihat ke arah tempat duduk Dania. Hana melotot kala tak melihat tas milik Dania. Apa mungkin dia pulang?

"Gak tau gue. Apa dia pulang?"

"Selamat siang anak-anak!" Sapa bu Mela yang masuk kedalam kelas.

"SIANG BU!" Jawab semua anak-anak serempak.

Hana mengirimi Reynand pesan dan langsung dibuka oleh Reynand ketika merasa ponsel nya bergetar. Untung saja dia selalu menerapkan mode getar di ponsel nya dan Hana mempunyai cara cerdik untuk bermain hp di kelas supaya tidak ketahuan.

Hana Rempong
Online

Coba lo tanyain ke bu Mela siapa tau
dia tau Dania kemana

Oke

"Bu..." panggil Reynand sambil mengacungkan tangannya keatas.

"Ada apa Reynand?"

"Maaf bu saya izin tanya, Dania kemana ya kok saya gak lihat ada tas dia?"

Bu Mela terdiam sejenak sambil mengingat-ngingat kejadian waktu istirahat tadi.

"Oh itu Dania izin pulang duluan karena katanya orang tuanya sakit." Jawab bu Mela.

Reynand mengangguk paham tapi dalam hatinya dia merasakan sebuah kejanggalan saat ini.

.....

Rafael ketar-ketir sendiri memikirkan adiknya yang sampai maghrib begini belum pulang. Dia sudah mencoba menelpon adiknya berulang kali tapi nihil! Hasilnya tetap sama saja bahkan ponsel nya pun mati.

Dari tadi dirinya mundar-mandir kesana kemari sambil terus menggenggam ponsel nya dan sesekali dia menelpon Dania berharap ada jawaban dari sebrang sana.

Wijaya-ayah Dania membuka pintu dan langsung memeluk Dela-istrinya yang sedang duduk sambil menangis tersedu-sedu karena mengingat Dania tidak pernah pulang lewat maghrib begini. Biasanya paling lambat Dania akan pulang jam 5 sore dan itu pun hanya sesekali.

Bahkan jika dirinya akan keluar malam bersama teman-temannya Dania selalu bersama Reynand atau tidak dengan Rafael dan selalu memberi kabar.

"Gimana Raf udah ada perkembangan tentang Dania?" Tanya Wijaya dengan raut wajah khawatir.

"Belum yah, Rafa udah coba telpon Dania tapi sama sekali gak ada jawaban dari Dania."

R & D [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang