~||~
Lesti sedang duduk disalah satu kursi perpustakaan dengan tangan yang sibuk membolak balik majalah berisi jenis jenis makanan penutup. Kedua matanya fokus menelisik satu persatu jenis makanan penutup yang cocok untuk para anggota klub renang.
Tiba tiba tangan Lesti terhenti disebuah gambar yang menunjukan makanan penutup klepon. Lesti memandang gambar itu dengan minat sampai sebuah adegan sepasang kekasih melintas di benaknya, nafasnya berhembus pasrah.
Lesti menutup kembali buku yang dia pegang dan merai buku yang lainnya. Lesti beranjak dari duduknya untuk mengembalikan buku buku yang dia bawa sekarang. Lesti berjalan menuju salah satu rak dimana letak buku buku yang dia bawa ini, dengan hati hati Lesti kembali meletakkan bukunya pada tempatnya semula.
Saat Lesti ingin kembali ketempat duduknya semula tanpa sengaja kedua matanya menangkap sosok Rizky tertidur dengan wajah menghada kepadanya. Dengan pelan Lesti menghampiri Rizky yang sedang tertidur dengan tangan kiri sebagai tumpuan kepalanya.
Hati Lesti menghangat tapi ada rasa sedih yang menjalar didirinya, kedua matanya bahkan sudah memerah. Tangannya dengan pelan menjulur ingin memegang wajah Rizky tapi dengan cepat dia urungkan niatnya.
Dengan perasaan sedih Lesti beranjak menjauh dari Rizky menuju dimana tempat duduknya tadi berada. Lesti duduk kembali dikursi dan dengan cepat menghapus air mata yang tiba tiba menetes.
Lesti meraih tasnya dan mengeluarkan kertas tugas milik Rizky serta sebuah kertas memo dan menuliskan sebuah kata 'aku menemukan ini. Maaf telah mengembalikannya terlambat. Lesti'.
Lesti kembali lagi melihat memo yang baru saja dia tulis tersebut sampai tangannya kembali terangkat untuk menghapus namanya sendiri.
'Aku menemukan ini. Maaf telah mengembalikannya terlambat'
Lesti menghapus namanya sendiri mengingat Rizky juga tak akan mengenalinya, lalu buat apa Lesti menulis namanya dimemo tersebut.
Kertas memo tersebut Lesti tempelkan dikertas tugas Rizky. Lesti memantapkan dirinya sendiri untuk mendekati Rizky kembali dan meletakkan kertas tugas tersebut dibelah tangan kanan Rizky yang bebas. Lesti tak buru buru pergi dari hadapan Rizky, dia justru mengeluarkan ponselnya dari dalam saku dan mulai memotret Rizky secara diam diam.
Senyum indah Lesti terukir setelah melihat hasil fotonya. Hatinya menghangat melihat wajah Rizky yang sangat damai di tidurnya walaupun posisinya terlihat sangat tidak nyaman mengingat dia tidur dalam posisi duduk.
"Semoga mimpi indah Kak Rizky" ucap Lesti dengan pelan agar tak membangunkan pria dihadapannya ini.
Lesti melangkah pergi meninggalkan Rizky yang dengan perlahan membuka kedua matanya. Rizky beberapa kali mengerjapkan mata untuk menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam retina matanya. Tangannya meraih ponselnya yang sempat bergetar dan tanpa sengaja matanya melihat kertas tugasnya yang sudah dia cari dua hari ini.
Rizky memandang sekitar untuk mencari tahu siapa orang yang sudah mengembalikan kertas tugas ini kepadanya. Tapi usahanya nihil mengingat perpustakaan saat ini sangat sepi, mungkin hanya dirinya yang berada didalam perpustakaan.
Pandangan Rizky kembali fokus kepada kertas tugas dihadapannya, bukan fokus kepada kertas tugasnya tapi kepada kertas memo dengan warna biru muda itu. Rizky mengambil kertas memo itu dan memandangnya dengan intens sampai sebuah senyum kecil terukir diwajah dinginnya.
"Kemajuan yang bagus" gumam Rizky dengan membereskan barang barangnya dan beranjak keluar dari perpustakaan.
~||~
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Thread Of Destiny || Leslar
Random"Tariklah salah satu benang merah ini, kamu akan mendapatkan seseorang yang akan memandumu untuk berkeliling Fakultas Administrasi Bisnis " Akankah benang merah takdir bisa mempersatukan mereka dikehidupan yang akan datang?? Tak ada yang tahu. Hanya...