"Kau hanya melihat diriku hanya dari satu sisi, tetapi kau tidak mengetahui diriku yg sebenarnya dari sisi yg lain"
Revania Lyra Victoria"Jadi?" tanya Feya memastikan.
Reva mengangkat satu alis nya.
"Apa?"Feya menghela nafas lelah, lalu menatap mata hitam Reva yg tajam dengan tatapan sendu nya.
"Kita selesaikan sama-sama, buat Ayah bisa percaya lagi sama lo dan menghancurkan rencana nyokap gue," jelas Feya dengan senyum terpaksa nya.
"Gue masih belum percaya sama kata-kata lo, kenapa Jane gak langsung bunuh Tuan Alexander kalo cuma mau harta nya?" tanya Reva yg enggan memanggil Alexander dengan sebutan Ayah.
"Karna Tuan Alexander masih sayang sama lo," jawab Feya santai dan dibalas tatapan tajam oleh Reva.
Feya gelagapan, dia menggaruk pipi nya sambil memikirkan jawaban yg pas.
"E-em maksud gue, ya karna lo anak nya, jadi gimana ya..." Feya terus berfikir.
Reva? Dia menatap Feya datar. Dia membalikan badan nya hendak pergi dari Rooftop tersebut. Tapi, sebelum melangkah Feya lebih dulu berteriak.
"AHAA, MUNGKIN KARENA LO MASIH HIDUP DAN LO JUGA KETUA BLOODY ROSE!!" teriak Feya.
Wush
Glek
Feya menelan ludah nya payah karena sebuah pisau tajam melesat hampir mengenai bola matanya. Reva, sang pelaku menatap Feya sengit, sangat ingin sekali dia merobek mulut perempuan itu karena berteriak seperti tadi.
"Lo kayak nya emang bosen hidup, Feya Elgarva," gumam Reva.
"I-iya maafin gue," Feya menundukan kepalanya bersalah.
Mata Reva melihat sekeliling, gedung mall ini sangat tinggi dan tidak ada CCTV disekitar sini, dia harap tidak ada yg mendengar teriakan gadis itu.
"Mungkin karena lo masih jadi ketua Bloody Rose, nyokap gue mungkin berencana buat menghancurkan lo dan gangster yg lo pimpin, baru membunuh Ayah. Kalo pemikiran gue, nyokap bakal kesulitan buat ngambil harta Ayah karena lo masih hidup dan lo bisa jadi penghalang buat rencana nya. Itu menurut gue sih," jelas Feya ragu-ragu.
Reva memikirkan perkataan Feya. Ada benarnya juga penjelasan dari gadis itu. Jane akan membunuh Ayah- eh maksud nya Tuan Alexander setelah Jane berhasil membunuh dirinya. Dan juga, kalau Tuan Alexander sangat mencintai Jane, sudah dari awal mereka menikah, seluruh harta milik Tuan Alexander atas nama Jane. Tapi, ini belum.
Reva mempertimbangkan ucapan dari Feya. Lama memikirkan, akhirnya anggukan serta jawaban dari Reva membuat Feya mendongakkan kepalanya seraya tersenyum lebar.
"Oke, untuk sekarang gue bisa sedikit percaya sama lo, tapi kalo lo sampai berkhianat siap-siap aja seluruh badan lo ancur," jawab Reva diakhiri dengan senyum miring nya.
Feya bergidik ngeri sambil mengangguk.
"Yaudah, kalo gitu kita bahas nanti lagi, gue pamit dulu, kalo ada perkembangan gue bisa kasih laporan sama lo, makasih Rev," ujar Feya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BLOODY ROSE [ON GOING]
AksiJudul awal : REVANIA Cerita ini bukan berisikan tentang Revania saja, tapi berisikan tentang teman teman nya dan juga masalah. WARNING ❗❗ 16 + Banyak kata-kata kasar !! Adegan-adegan pembunuhan serta penyiksaan !! Semua ditulis berdasarkan imajinas...