5. RASA YANG BERBEDA

41 11 19
                                    

HAPPY READING

Tiba-tiba suara langkah terdengar dari arah samping membuat fokus keempat gadis itu teralihkan.

Assalamualaikum ukhti. Ucap seseorang dengan nada berat yang baru saja menghampiri mereka. Giovani Danendra ketua kelas XI IPA 1.

Eh....?Lo ngapain ke sini? Tanya Windi heran.

"Jawab salam dulu baru nanya". Ucap Gio sambil mengangkat sebuah kardus.

"Waalaikumsalam". Jawab keempatnya bersamaan.

"Lo ngapain ke sini?" Ulang Windi.

"Suruh duduk dulu baru nanya".

Windi memutar bola matanya jengah, "tinggal duduk aja sih, harus banget di suruh dulu baru duduk?".

"Makanya lo minggiran dikit, BERAT NIH!". Ucap Gio sambil meletakkan kardus yang dibawanya.

"Gue cuma mau naruh nih air disini doang".

Melihat kardus yang dibawa Gio itu membuat mata Naura berbinar. "Wah lo bawa air? Tau aja kalo gue lagi haus". Ucapnya hendak mengambil air botol di kardus.

"Nggak! gak boleh". Ucap Gio sambil menjauhkan kardusnya.

"Ihh satu aja".

"GAK!".

Naura mencebikkan bibirnya kesal "Pelitt!!".

Gio menghembuskan nafas lelah.

"Bukan punya gue".

Naura menatap Gio kesal dan beralih menatap ke depan dengan bibir di manyunkan.

Melihat pemandangan di depannya itu membuat seorang cowok tersenyum gemas. Ia melangkahkan kakinya kesana.

"Nih, Lo haus kan?". Ucapnya sambil mengulurkan sebotol air kepada Naura.

Naura hanya menatap sekilas botol air itu lalu kembali menatap ke depan.

"Itu kan bukan punya lo". GAUSAH!.

"Ini punya gue". Jawab cowok itu lembut.

Mendengar suara itu membuat Naura tertegun.
"suara Gio kok jadi beda gini".Batinnya.

Ia mendongak takut-takut, tak lama kedua matanya melebar. "Kak Gerry?" Ucapnya sambil menutup mulutnya dengan tangan.

Keempat teman di sebelahnya itu pun ikut kaget melihat siapa orang di depannya itu. Gerry Geraldi Bagaskara salah satu most wanted boy SMA Savior.

"DEMI APA??". Pekik Windi lalu mendapat pukulan di bahunya.

"Sttt..! Diem dulu gausah malu-maluin". Ucap Rissa berbisik yang masih bisa di dengar oleh Windi.

"Eh gausah kak buat kakak aja". Tolak Naura halus.

Gio berdecih pelan. " Dih sok nolak". Batinnya

Gerry meraih tangan Naura. "Nih gapapa, gue udah minum". Ucapnya sambil meletakkan botol air ke tangan Naura.

Naura membeku di tempatnya, mendapat perlakuan manis dari cowok di depannya itu membuat pipinya terasa panas.

"Ma.. makasih kak".

Cowok di depannya tersenyum hangat sambil mengacak-acak rambut Naura gemas.

"Sama-sama". Balasnya lembut.

Cowok itu beralih menatap ke arah Gio.
"Oh ya makasih Gi".Ucap Gerry kepada Gio yang tadi ia mintai tolong membeli air.

"Yoii kak sama-sama". Balas Gio sambil tersenyum ramah.

NAURA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang