-part 28-

297 71 82
                                    

-Saya pernah bodoh tidak menyadari keberadaanmu. Kali ini, tidak akan lagi saya melewatkan lagi-

---

Memaklumi dia sosok teman lama yang mungkin tengah rindu rasanya sangat menjengkelkan. Moonbyul-gadis itu tiba-tiba sering muncul di restoran dan suka meminta Seokjin menemaninya duduk dengan alasan ingin mengobrol di jam senggangnya. Membuat Sohyun harus rela kehilangan jam makan siang dengan sang kekasih. Jika tidak salah hitung sudah semingguan.

Sama seperti saat ini. Perempuan itu datang memesan steak beff mushroom sauce, lalu menarik Seokjin untuk duduk di hadapannya lagi. Membuat Sohyun yang mengawasi dari meja kasir kesal dan memutuskan untuk segera membuat tindakan.

"Maaf nona. Kak Seokjin harus segera kembali ke dapur membuat pesanan pelanggan kami yang lain.'' tegur Sohyun dengan sedikit kasar melepaskan tangan Moonbyul di lengan Jin.

"Bukankah masih ada koki yang satunya? Kau bisa memintanya,kan?" Balas Moonbyul ketus.

''Anda bisa lihat sendiri kami sedang ramai. Bagaimana bisa satu koki mengerjakan semua pesanan sendiri? Kau mau mengacaukan restoran kami!" Bentak Sohyun tak tahan menahan emosinya.

Jika sudah seperti ini Seokjin akan lebih awas. Ingat bagaimana watak kekasihnya saat marah. Dia segera melerai dua perempuan di depannya itu.

"Tolong ya..kalian jangan membuat keributan," Seokjin menoleh ke arah Sohyun." Aku akan segera kembali kau lanjutkan saja tugasmu,"

"Dan Moonbyul. Maaf, aku tidak bisa menemanimu mengobrol hari ini. Seperti kata kekasihku barusan. Aku sangat sibuk kali ini.''

"Cih,sudahlah aku tak jadi makan." Rajuk Moonbyul.

"Besok datang lah ke acara reuni!" Katanya sebelum melangkah pergi dari restoran.
.
.

Seokjin menghela napas berat melanjutkan langkah gontainya yang sudah lelah terus mengejar sang pujaan. Entah apa kesalahannya, sejak siang tadi Sohyun mengabaikannya. Dia merasa tak melakukan sesuatu yang salah.

"Sayang..kau ini kenapa?" ,Rengeknya mulai setengah berlari menggapai pergelangan tangan Sohyun. Menghentikan langkah gadis itu lima ratus meter dari restoran.

"Lepaskan aku!'' dengan wajah masam Sohyun menarik tangannya." Pergi saja urusi gadis itu."

"Gadis apa Sohyun? Kau ini kenapa? Sejak siang tadi mendiamkanku. Apa salahku?", Seokjin bertanya dengan nada frustasi.

"Kau ini memang tidak pernah peka. Aku benci padamu!" Sohyun menghentakan kaki bagai anak kecil.

Seokjin meraih dua tangan Sohyun panik." Hei,apa salahku? Tolong beritahu aku."

"Cepat katakan apa salahku?"

"Kau tau kan aku tidak suka ada gadis lain yang selalu menempel padamu di luar batas?" Seokjin mengangguk," iya aku tau. Lalu?"

"Tapi kenapa kau selalu membiarkan gadis bernama Moonbyul itu menemui mu terus-terusan?"

"Kami teman lama dan ia bilang rindu masa kami dulu saat sekol-,"

"Saat dia menyukaimu?" Potong Sohyun cepat.

"Ya..tapi aku,"

Not one's cup of tea -End- Seokjin💜SohyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang