55 - Keparat

3.7K 576 35
                                    

Hinata menaikkan alisnya, "Anbu Root?"

Tsunade mengangguk dan menatap Hinata dari kursinya. Hinata mengernyit. Berusaha terlihat tidak percaya.

"Dia direkomendasikan oleh Danzou." Ucap Tsunade.

"Tunggu, dia masih hidup?" Hinata bertanya.

Tsunade menatapnya lalu menggeleng, "Tentu saja dia belum mati. Dia bukanlah orang sembarangan."

"Ahh.. aku tidak tahu jika orang tua jelek itu masih hidup. Mungkin aku terlalu jatuh dalam khayalanku dimana dia sudah mati." Ucap Hinata pelan.

Jangan terkejut dengan bahasa santai yang diucapkan oleh Hinata, karena alih-alih mengajar Hinata selayaknya murid, Tsunade malah melatih Hinata selayaknya teman sebaya.

Tsunade mendengus geli. Dia menatap Hinata yang sudah tumbuh dengan baik. Rambut Hinata yang berwarna segelap malam sudah panjang sampai ke pinggang, tubuhnya tinggi dengan proporsi yang pas, wajahnya menjadi sedikit lebih dewasa, pipinya yang chubby sekarang menjadi lebih tirus, lalu hidungnya bertambah mancung, mata bulannya diberi sentuhan eyeliner yang membuatnya terlihat lebih tajam, bibirnya tipis dan merah alami.

Sudah banyak waktu berlalu sejak Hinata pertama kali datang sebagai muridnya, tapi Tsunade merasa seperti baru kemarin dia melatih Hinata cara menggunakan Ninjutsu medis.

"Apakah aku perlu membunuhnya?" Hinata bertanya pada Tsunade.

Tsunade menatap Hinata garang, "Jangan coba-coba melakukan itu tanpa persetujuanku, Hinata."

Hinata mendengus.

"Ini pasti salah satu rencananya 'kan? Apa sekarang? Mengawasi Jinchuuriki dengan anggotanya?" Hinata berdecih.

"Sepertinya memang begitu. Hinata,"

"Hm?"

"Awasi Naruto."

"Apa?"

"Naruto itu terlalu naif. Dia punya kekuatan yang luar biasa untuk membuat orang-orang berjalan kearahnya, tapi dia sangat bodoh dalam membedakan yang mana musuh yang bisa diajak kerja sama dan yang bukan."

"Aku tidak akan membantah itu."

Hinata memutar bola matanya malas, tapi beberapa saat kemudian teringat sesuatu.

"Tsunade-sama," Hinata memanggil Tsunade, "Apakah kau sudah memeriksanya? Tentang chakra hijau di mata kanan Danzou."

Tsunade seketika itu juga menoleh pada Hinata. Dia mengambil berkas yang berada di laci kedua mejanya lalu menyerahkannya pada Hinata. Hinata menerimanya dengan cepat, dia membuka map dan membaca isinya.

"Satu-satunya orang yang memiliki chakra berwarna hijau adalah Uchiha Shisui. Tapi dia sudah meninggal karena dibunuh oleh Uchiha Itachi sebelum dia membantai klan Uchiha." Jelas Tsunade.

Hinata menatap Tsunade, "Apakah kau merasakan sesuatu yang janggal?"

Tsunade mengangguk lalu menggeleng, "Aku merasa ada yang janggal, tapi aku tidak tahu apa itu."

"Kau ingat tentang perban yang melilit tubuh bagian kanan Danzou 'kan?" Tsunade mengangguk sebagai jawaban.

"Seperti yang aku bilang, chakra ditangannya berbeda-beda dan chakra di mata kanannya berwarna hijau sendiri. Seakan-akan dia punya mata yang berbeda. Sepertinya dia ada hubungannya dengan Uchiha Shisui."

Hinata menjelaskan kembali apa yang sudah dia katakan beberapa bulan yang lalu. Ketika dia menemani Tsunade bertemu tetua Konoha karena Shizune sedang ada misi penting.

Reborn as Hyuuga HinataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang