Chapter 27

1K 52 1
                                    

Happy Reading.

*

*

*
"Lebih baik dicintai walaupun kita tidak mencintai, dari pada mencintai tapi tidak dicintai."

_Vera Vernanda_

***

Alana Qiana Nafeeza. Gadis bar-bar, urakan, kasar, gak punya akhlak. Dia juga cinta sama Ravel. Orang yang pernah cinta sama Shila. Kayak nggak ada cowok lain, cinta sama cowok yang pernah cinta sama sahabatnya.

Nara Prachaya. Gayanya selangit, tapi duit pas-pasan. Pulang sekolah aja selalu nebeng. Satu hal lagi, dia cinta sama Reno pacarnya Pelangi. Awas, dia bisa jadi pelakor!

Zanna Ghania. Gadis yang tak pernah pacaran dan cuek terhadap cowok. Tapi kadang orang kayak gitu punya trauma. Dia udah gak perawan. Sok jual mahal padahal murahan.

Semua itu tertulis di mading sekolah. Mading sekolah menjadi sangat ramai, semua orang ingin membacanya. Athur, Gibran, Arya, Reno, dan Ravel mereka juga ada di sana. Reno dan Ravel sangat terkejut dengan pernyataan di mading.

"Ada apaan? Rame banget," ucap Alana.

Alana, Nara, dan Zanna datang memasuki kerumunan dan membaca yang ada di mading. Mereka tentu saja langsung terkejut dan marah.

"ANJING! SIAPA YANG BERANI NULIS INI SEMUA, HAH?!" tanya Alana dengan emosi.

Nara terdiam. Lalu dia melirik Reno. Reno langsung pergi dengan kecewa.

Alana juga melirik Ravel. Ravel langsung memalingkan mukanya, ia tidak ingin bertatapan langsung dengan Alana.

Alana, Nara, dan Zanna tentu saja merasa malu. Mereka juga emosi. Zanna langsung merobek semua yang tertempel di mading. Ia merobeknya dengan kasar dan emosi.

"Gue gak pernah kayak gini. Ini semua gak bener!"

"Sekali lagi bilang sama gue, siapa yang nulis ini semua? Gue habisin sekarang juga!"

"Gue yang nulis."

Shila datang menghampiri Alana bersama Vera, Rayna, Amira, dan Dhita. Semua murid tentu saja terkejut dengan kehadiran Shila bersama Vera.

"Jangan bercanda, gue lagi serius. Ayo, lo semua pada ngaku! Siapa yang nulis ini?"

"Ini gue udah ngaku, lho," ucap Shila.

"Ini ulah kita, ya, Ver?" Vera langsung mengangguk pada Shila.

"Kasian banget ya lo semua dikhianatin sama sahabat sendiri. Ehh, sekarang mantan sahabat ya, Shil?"

Shila langsung mengangguk pada Vera. "Yap, bener banget. Gue cuma jadiin mereka sebagai alat pansos. Tapi sekarang gue udah nggak tahan lagi jadi sahabat mereka. Kasar,  gak punya akhlak, lebay, udahlah jijik gue."

Vera dan teman-temannya langsung tertawa. Sedangkan Alana mengepalkan tangannya.

"Apa ini semua? Lo manfaatin kita?" tanya Alana.

The Secret Shila [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang