Waktu seolah kembali pada satu titik dimana perjalanan itu seolah tidak terjadi dan seolah aku tidak dekat dengan kamu fri, seolah kita hanya sebatas teman kampus yang berpapasan dan saling membalas senyum yang aku rasa hanya formalitas .
Tanpa sadar aku mulai memperhatikan gerakanmu setiap aktifitas yang kamu lakukan didepanku walaupun aku belum terlalu mencari setiap bayanganmu, disaat aku memperhatikan aku berpikir senyuman kamu, keceriaan kamu ? dapatkah itu ditunjukan untukku ? dapatkah ? itulah pertanyaan yang muncul saat melihatmu.
Hari-hari yang ku jalani makin membuat aku sibuk dan lelah, terkadang aku berpikir aku hanya butuh seseorang sebagai tempatku untuk bersandar dan yang tidak akan mengeluhkan kegiatan yang aku lakukan, seseorang yang seperti pahlawan yang bisa membuat aku merasa terlindungi dan nyaman.
Terkadang aku lelah hanya menunjukan topeng keceriaan, kedewasaan, kemandirian yang selalu aku tampilkan, aku lelah aku hanya ingin mempunyai seseorang tempatku menjadi diriku yang lemah, yang manja dan egois pribadiku.
Hanya itu....
Namun terlalu sulit untuk mendapatkan yang bisa mengerti bagaimana diri ini.
Hilangnya kamu dalam hariku hanya menambah daftar panjang dari orang yang hanya sebatas tertarik bukan yang benar mencinta.
Tapi suatu saat aku mulai merasa panas, jengah, melihat afri tersenyum kepada wanita lain teman seasramanya, kenapa ? aku bertanya kepada diriku sendiri ! jangan please hati ini belum siap untuk terluka lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pertemuan Kita
RomanceKesan Singkat berisikan kenangan yang tak akan lekang oleh waktu yang mengajarkan aku untuk lebih bersikap bijaksana .