Hola gais! masih betah gak? betah-betahin ya! Bintang'nya jangan lupa!
***
"KALIAN BEREMPAT INI MEMANG SANGAT SUSAH DIATUR! KALIAN MASIH SMP. TAPI KELAKUAN KALIAN TIDAK SEBANDING DENGAN UMUR KALIAN SAAT INI!" Pak usep menatap ke'empat muridnya tajam,"UMUR KALIAN MASIH 14 TAHUN! TAPI SUDAH BERANI MENCOBA MEROKOK!----"
"Umur saya 15 tahun pak!" sahut farrel.
"TERUS! KALAU 15 TAHUN BOLEH MEROKOK, IYA! TIDAK ADA UNTUK SEORANG PELAJAR YANG BOLEH MEROKOK!" Bentak pak usep.
"Tapi saya gak merokok pak! saya makan indomie! SUER DEH!" Alvin mengangkat 2 jarinya.
"Saya juga pak! saya cuman makan telor gulung!" Ucap leno.
"Saya juga pak! saya makan telor gulung juga, barengan pula sama leno!" sahut angga.
"NGELAWAN KALIAN!" Bentak pak Usep yang sudah mulai beringas.
Ke'empat remaja itu terdiam, lalu menunduk takut ditengah lapangan sekolah, dan juga beberapa tatapan anak murid SMP GARUDA kepada mereka ber'empat. "Panas cuy," lirih alvin.
"Sama." angga mengusap keringat di'keteknya.
"FAREL! ORANG TUA KAMU BESOK TEMUI BAPAK!" Tegas Pak Usep.
"T-tapi---"
"TIDAK ADA TAPI-TAPIAN! BAPAK AKAN PANGGIL ORANG TUA KAMU, UNTUK TEMUI BAPAK BESOK!"
"Pak kita kok gak dipanggil?" tanya alvin."Kan sama-sama keluar area sekolah, walaupun kita bertiga gak merokok, tapi intinya kami udah melanggar!" alvin membela, ia tidak ingin kalau hanya farel saja yang dipanggil orang tuanya.
"KALIAN INI MASIH----"
"Saya setuju sama ucapan alvin, pak!" leno mengangkat tangan.
"Saya juga!" Sahut Angga.
Farel menoleh pada ketiga sahabatnya, tersenyum tipis. Makasih. Ucapnya tanpa suara, yang diangguk'kan oleh Alvin, Angga, Leno.
"OK! SAYA AKAN PANGGIL ORANG TUA KALIAN BESOK!" Putus Pak Usep.
"Sekarang masuk ke'kelas! Dan jangan diulangi kejadian hari ini!"
"Iya pak!" Alvin dan ketiga sahabatnya, pergi berlalu memasuki kelas mereka yang berada dilantai 2.
Pak usep menghembuskan nafasnya kasar pada ke'empat murid bandelnya itu. Lalu berjalan pergi meninggalkan lapangan sekolah yang sangat panas dan terik oleh Matahari.
***
Alvin dan ketiganya kini tengah bermain Kartu UNO bersama teman kelas mereka, berhubung sedang JamKos (Jam Kosong). Maka mereka semua memanfaat'kan untuk bermain bersama, tidak dengan anak ambisius yang hanya belajar terus-menerus dan juga anak yang anti sosial/nolep.
"Cok! Wah, alvin curang gila!" Elsa menunjuk tumpuk'kan kartu warna-warni itu."Apaan sih! Kalau gak ada +4, ambil kartu empat bego!" kesal'nya.
Alvin memasang muka tengil'nya."Lah, +2 tambah +2 berapa?"
"Ya, +4 Lah!" sahut Angga kesal.
"Nah itu tau! Berarti bisa dong gue masang +4," seringai alvin, menaruh kartunya.
"LAH, GAK BEGITU SETAN! PERATURAN'NYA!" bentak elsa kesal.
"Ya, sekarang peraturan'nya beda, gue yang buat peraturan baru sekarang!" alvin bersedekap dada.
"Mana bisa begitu setan!" sungut jesica, sekretaris kelas.
"Bisa dong!"
Elsa memincingkan matanya tajam pada alvin, yang dibalas senyuman tengil cowok itu. "Gila!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVINZO RELFFANZ
Altele!! W A R N I N G !! " Story hasil karya dan imajinasi saya sendiri " *** Alvinzo Relffanz, cowok yang hampir mendekati kata sempurna oleh banyak orang-orang, namun sesempurna siapa'pun itu, pasti ada saja yang kurang. Dan kekurangan dirinya ini yait...