Pagi hari
Dita terjaga sampai pagi. masih duduk di sofa sambil memegang ponselnya. Matanya tampak lelah karena aktivitasnya belakangan ini.
"Masih tidak aktif.." Keluh Dita
"Apa jangan-jangan Letnan Kim.."
"Ya! Dita. Kendalikan dirimu sedikit"
"Suamiku yang kukenal bukan orang seperti itu. Tapi, kalau benar-benar ada urusan lain.. Waeyo?.."
"Haiiss.. Sudahlah, ini waktunya berangkat kerja" Dita bersiap
~
Perusahaan Time
"Hah.. Semalam tidak tidur, jadi tidak semangat. Lelah.." Dita baru masuk kantor
"Dita, editor Jisoo menunggumu di ruangannya" Karyawan
"Eoh, baiklah" Dita lemas
Kantor editor utama
"Jisoo, aku sudah datang" Dita memberi senyum
"Dita, kamu datang pada waktu yang pas" Jisoo menatap tajam
Ada seorang namja duduk di sofa dan dua bg.
"Kamu tahu, masalah apa yang sudah kamu timbulkan?!" Bentak Jisoo
"Na??" Menunjuk diri
"Nona Dita tak usah berpura-pura bodoh, direktur Bae Suho sedang mengambil langkah hukum. Nona Dita, bersiaplah menerima surat dari pengacara kami" Namja itu seorang pengacara
"Surat dari pengacara? Sebenarnya apa yang terjadi?" Dita gugup
"Kamu lihatlah berita trending saat ini" Jisoo
Dita langsung mengecek ponselnya
"Ini.." Dita terkejut artikel tentang ibu Bae Suho yang ia tulis sendiri di unggah
"Aniya! Ini salah. Bukan berita ini yang aku ingin laporkan. Selain itu.." terpotong
"Selain itu, mwo?" Sinis Jisoo
"Ada yang aneh. semalam baru ku serahkan pada Jisoo untuk di periksa. kalau aku salah menyerahkan naskah, juga tak mungkin diterbitkan dalam waktu singkat" Dita
"Jangan-jangan" Dita menatap Jisoo
"Kamu yang bertanggungjawab penuh terhadap wawancara direktur Suho. Kamu mau bilang artikel ini bukan kamu yang buat?" Jisoo melipat tangan
"Jisoo, semalam aku baru menyerahkannya padamu. Naskah itu bukan seperti ini!" Dita
"Semalam?... Semalam aku cuti, tidak masuk kerja" Jisoo mengelak
"Dita-ssi, kamu menerbitkan artikel tanpa melalui proses pemeriksaan. Hukuman ditambah satu lagi" Smirk Jisoo
"Jisoo kamu!"
"Ternyata memang dia, tapi wae?"
"Apa sikap ramahmu selama ini.. Hanya sandiwara..? Tujuan utamamu adalah menjebakku.." tersenyum kecut pada dirinya sendiri
Menatap Jisoo langsung berbalik keluar ruangan.
"Dita! Kamu mau kemana?!" Jisoo
Dita berdiri di antara karyawan lain yang sedang bekerja.
"Yeorobun, dengarkan aku! Semalam editor Jisoo datang bekerja, kan?" Dita tegas
"Apa ada orang yang menjadi saksi?" Dita menatap karyawan lain
Suasana senyap...
"Semalam.. Editor Jisoo t-tidak ada dikantor kok" K1
"Iya benar. Seingatku juga tak datang" K2
Jelas raut mereka terlihat ketakutan
"Bisa-bisanya kalian.." terpotong
"Eh? Devisi berita politik heboh sekali hari ini?" Sehun berjalan masuk
"Kenapa semuanya berdiri?" Sehun memperhatikan para karyawan berdiri
"Baek Sehun, kenapa dia datang?" Sinis Dita
"Manajer Sehun, anda datang pada waktu yang tepat. Dita adalah bawahanmu dulu. Wawancara yang ditugaskan padanya membuat direktur Suho perusahaan Bae tersinggung, mungkin ini akan menyebabkan masalah besar bagi perusahaan Time" Jisoo keluar dari ruangannya diikuti pengacara
"Menurutmu, bagaimana aku harus menghukum Dita?" Jisoo
"Oh, ada kejadian seperti itu?.. Gampang saja. Suruh dia menulis pernyataan maaf kalau dia yang menulisnya dan tidak berkaitan dengan perusahaan Time"
"Lalu.. Pecat dia. Dengan begitu tak ada hubungannya lagi" melirik Dita
"Aku tahu ini keinginanmu dari dulu, tapi aku akan menghancurkannya" smirk Sehun
"Pecat? Heh.." Melirik Sehun lalu Jisoo
"Bukan aku yang menerbitkan artikel, kenapa aku harus minta maaf"
"Kim jisoo, aku Dita Karang mengundurkan diri hari ini!" Dita
"Dan aku tak akan mau tinggal lagi di tempat yang penuh dengan aura kejahatan seperti ini" Berjalan kearah pintu
"Nona Dita tak boleh pergi!" Bg menghalangi
"Apa maksudmu?!" Dita kesal
"Direktur Suho sudah menebak apa yang Anda lakukan, perusahaan Bae sudah laporan ke polisi. Silahkan nona Dita ikut kami ke kantor polisi" Pengacara
"Kantor polisi?"
"Aniya! Aku tak melakukan hal itu! Ada orang yang menjebakku!" Dita
.... Terasa sakit bagian kepala Dita
"Apa-apaan ini, kepalaku sedikit pusing" Dita memegang kepalanya
"Dita, aku sarankan kamu jangan keras kepala. Menurut saja, dan minta maaflah. Masalah ini bisa diselesaikan dengan mudah, tidak perlu membuat semua orang kerepotan" Sehun tersenyum puas
"Tidak! Aku minta maaf, kalau.."
"Kalau.." Pandangan Dita berkunang-kunang.
"Pusing sekali.."
Bruukk (tergeletak di lantai)
"Aduh, ada apa dengan asisten Dita? Apa terlalu emosi sampai jadi pingsan?" Jisoo
"Biar kubawa dia ke kantorku. Agar tak mengganggu pekerja lain" Sehun mendekati tubuh Dita
"Jangan ada yang berani menyentuhnya.."
~
KAMU SEDANG MEMBACA
[Istri Manis Jenderal Kim]
Fanfiction[Gadis manis bekerja sebagai seorang wartawan. Pacaranya menikah, tapi bukan dia pengantinnya. Dia malah dituduh "Selingkuhan", dan dipermalukan saat itu juga. hingga akhirnya itu yang membuatnya menerima lamaran dari Tuan Muda Kim.] Bercerita tenta...