Di siang hari ini Aliya berencana pergi ke rumah bu Fatimah, untuk memberikannya sedikit rezeki yang ibunya kasih untuk bu fatimah . Karena kebetulan hari ini adalah hari jum’at dimana cafenya libur untuk buka di hari itu.
Diperjalanan Aliya terus saja berdzikir dan bersholawat, supaya hatinya tenang dan tidak grogi ketika nantinya bertemu dengan Aska.
Tepat di depan rumah bu Fatimah, tampak beberapa orang yang sedang serius mengobrol di teras . Ia sedikit mengangkat alisnya sambil bergumam “ Waduhh ada apaan ya di dalam, kok banyak orang gini. Apaa bu Fatimah ada tamu penting ya?” Tanya Aliya kepada dirinya sendiri sembari keluar dari mobilnya dan berjalan pelan menuju teras rumah bu Fatimah.
Aliya tiba-tiba menghentikan langkahnya karena merasa tidak enak harus merusak obrolan mereka . “Emmm, ngasih ininya besok aja kali ya. Nunggu bu Fatimah tidak lagi sibuk? “ Ucap Aliya sambil membalikkan badan dan melihat –lihat barang bawaannya.
Fatimah yang melihat Aliya di depan gerbang rumahnya tampak sedang membawa barang dan terlihat kebingungan itu langsung memanggilnya dan menyuruhnya untuk bergabung.
“Nak Aliya! “ Teriak Fatimah memanggil Aliya.
Aliya yang mendengar panggilan itu langsung membalikkan badannya dan berjalan menghampiri Fatimah.Sesampainya di teras Fatimah, Aliya langsung mengucap salam kepada orang-orang yang ada disana dan mengacungkan tangannya ke Fatimah serta menangkupkan tangannya kepada wanita dan laki-laki paruhbaya yang sedang duduk di depannya.
“Assalamu’alaikum bu, pak .” Ucap Aliya dengan senyuman yang sedikit canggung.
“Wa’alaikumussalam .” Jawab Fatimah dan orang-orang yang disana.
“Silahkan duduk nak Aliya,” Ujar Fatimah sembari menarik kursi di sampingnya .
“Ehh Aliya, anaknya bu Desi kan. ? Tanya wanita paruhbaya yang sedang duduk tersebut sambil menarik tangan Aliya dan menyaliminya.
Aliya mengerytkan alisnya kebigungan.
“Masak kamu nggak ngenalin ibu sih, ibunya tomi .” Jelas wanita paruhbaya tersebut .
“Emm, tomi temen main pas aku masih kecil itu bu.?” Tanya Aliya masih kebingungan.
“Kamu sekarang tambah cantik aja Aliya, sejak orangtua kamu pisah ibu jarang banget liat kamu, dan tomi terus aja nanya-nanya ke ibu tentang kamu. Oh ya ibu denger-denger orangtua kamu udah baikan yah, udah lama ibu kamu nggak main kerumah. ?” Ucap wanita tersebut dengan sedikit mencubit pipinya Aliya.
Aliya hanya tersenyum dan mengangguk .“Oh ya, nak Aliya tumben kesini, ada apa….apa nak Aliya butuh sesuatu.?” Sahut Fatimah dengan kebingungan.
“Owhh gini bu Fatimah, kedatangan Aliya kesini itu untuk memberikan bu Fatimah sedikit rezeki dari ibu, kebetulan kan hari ini café tutup sekalian silaturahmi.” Jawab Aliya sambil memberikan barang bawaannya kepada Fatimah .“Wahhh Maa Syaa Allah nak, kenapa repot-repot ngasih ini sama ibu,” ucap Fatimah
“Kata ibu, ini sebagai tanda terimakasihnya kepada bu Fatimah karena sudah membantu Aliya di café ... tenang kok bu, dinda dan yang lainnya juga udah Aliya kasih” Ujar Aliya dengan tersenyum
“ makasih banyak ya nak, bilang sama bu Desi, ibu ngucapin banyak terimakasih kepada beliau, dan ibu juga mau berterimakasih kepada nak Aliya karena sudah memberikan ibu bekerja di café nak Aliya.” Dengan perasaan senang sembari memegang tangan Aliya dan memeluknya.
“Assalamu’alaikum.” Sahut suara dari belakang Aliya .
Aliya yang sedang berada di pelukan Fatimah itu perlahan melepasnya dan membalikkan badan ke arah suara orang yang salam tadi.
Reaksi Aliya berubah ketika melihat sosok laki-laki yang berada di depannya itu ternyata adalah laki-laki yang ia cintai (siapa lagi kalau bukan aska).
“Wa-Wa’alaikumussalam.” Jawabnya dengan sedikit gugup.Dan disamping aska terdapat sosok wanita yang cantik dan berpakaian syar’i serta tampak sedang membawa barang-barang belanjaannya .
“Wa’alaikumussalam, ehh aska -nak aisyah, kalian kok cepet banget balik .... bukannya kalian tadi bilang mau –“ Fatimah seketika menghentikan bicaranya karena sadar ada Aliya disampingnya .Aliya hanya menunduk dan tidak berbicara apa-apa, pikirannya penuh dengan tanda tanya, seakan-akan dia mau menanyakan itu kepada aska dan wanita yang berada di depannya .”Siapa wanita ini? Keliatannya deket banget sama aska, dan kayaknya ibu sama bapak ini orangtuanya deh.” Gumam Aliya dalam hatinya sambil melirik ke arah wanita itu.
“Oh ya bu....tadi aisyah bilang mau pulang aja, soalnya nggak enak katanya lama –lama ninggalin kedua orangtuanya disini.” Ujar aska sembari mengacungkan tangannya ke Fatimah dan sedikit meilirik Aliya.
“iya bu, lagipula aisyah udah mendapatkan barang yang aisyah butuhkan kok bu.” Sambung perempuan itu sambil melangkah menuju kedua orang tuanya dan menaruh barang belanjaannya.
“Owhhh, gitu ya nak …” jeda beberapa detik .” Emmm, kalau gitu sekalian aja mumpung sebentar lagi mau malam gimana kalau kalian makan malamnya disini aja, mumpung di dalam ada banyak bahan masakan . Gimana nak Aliya .?” Ujar Fatimah sembari melihat ke arah Aliya .
KAMU SEDANG MEMBACA
Asa Aliya (End)✓
Teen FictionPengobat luka ketika aku patah hati Pembawa bahagia ketika duniaku muram Berharap memang hanya kepada Allah Tetapi bolehkah aku berharap kepada-Mu Untuk mendapatkan sosok laki-laki yang bisa merubah mendung menjadi cerah . Katanya ucapan adalah do...