Kiss mark

1.4K 84 3
                                    

Happy Reading ❣

Seokjin duduk di bangku kebesarannya sembari membubuhkan beberapa tanda tangan di kertas-kertas yang bernilai triliunan itu.

Ting

Seokjin mengambil ponselnya di sebelah laptop lalu membaca isi pesan didalamnya.

Aku sudah sampai di daegu hyung

"Hyung" Panggil jungkook. Seokjin menoleh kearah pria bergigi kelinci yang sudah dewasa tetapi sifatnya seperti bayi.

"Apa" Balas seokjin.

"Kudengar hari ini suga hyung sedang mengurus perusahaannya yang ada di daegu selama sebulan" Jungkook memasukkan heuningkai kedalam stroller lalu menutup tirainya setengah karena heuningkai terlelap.

"Barusan dia sudah sampai" Jungkook merebahkan tubuhnya di sofa yang sudah tersedia didalam ruangan seokjin.

"Perjuangan suga hyung untuk mendapatkan cinta joy nuna memang sangat besar. Suga hyung bahkan rela menyamar menjadi staf biasa disini demi dekat dengan joy nuna" Jungkook mulai memejamkan matanya.

"Tapi hal itu berdampak pada namjoon dan jhope yang harus menggantikan suga sebagai direktur, padahal namjoon dan jhope sudah memiliki perusahaan sendiri" Seokjin melepaskan kacamatanya dan menutup ponselnya.

"Namanya juga perjuangan hyung, sama seperti yang hyung lakukan saat ini. Mendekati jisoo nuna dan menjadikan heuningkai sebagai alat" Seokjin hanya diam, adik sepupunya ini sungguh tak waras. Malas sekali kalau harus meladeni manusia seperti jungkook.

"Terserah, tetapi aku menyayangi keduanya. Heuningkai dan jisoo adalah hidupku" Jungkook hanya mengangguk dengan mata yang terpejam.

💐

"Hei" Arin menepuk pundak joy, berniat untuk mengageti wanita berambut hitam lekat ini.

Joy hanya menatap arin yang sedang mengambil kursi dan duduk dengan posisi saling berhadapan.

"Kau kenapa, eum atau jangan-jangan kau sedang memikirkan anak kucing itu" Arin menaik turunkan alisnya guna menggoda wanita yang sedang tersipu malu.

"Sok tahu" Sahut joy yang masih setia memegangi bibir chery miliknya.

"Tetapi kenapa anak kucingmu tidak datang ke kantor, apa jangan-jangan dia sakit" Arin melirik-lirik sekitar, biasanya kalau ada joy pasti ada yonggi.

"Neneknya sedang sakit di daegu jadinya yonggi kesana untuk merawatnya selama sebulan" Balas joy.

"Kenapa kau bisa tahu?"

"Karena... kami b-bermalam"

"APA? BERMALAM???" Pekik arin yang membuat seisi kantor menengok kearahnya dan joy. Joy membola lalu menutup mulut arin dengan satu tangannya.

"K-kalian bermalam" Setelah situasi aman, joy membuka tangannya agar arin bisa bernafas.

"Kau jangan teriak-teriak" Arin hanya menyengir kuda mendengar ujaran sebal dari sang sahabat.

"Jadi seperti ini, semalam yonggi datang ke apartemenku lalu minta bermalam. Awalnya aku tak memberinya izin karena kamar tidur di apartemenku hanya ada satu, sialnya pria itu beraegyo didepanku karena aku kasihan jadinya aku memberikan izin" Arin memegang kedua pipi joy.

[3]Love You My Dokter Kim--JINSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang