Tobio umur sembilan tahun
Tobio sedang bermain voli di lapangan rumah sendirian. Para Raven bersaudara juga sedang melakukan kegiatan lainnya.
Seperti Haruka, saat ini sedang berenang. Ritsuka mengembangkan kemampuan gitarnya. Miwa sedang pergi entah kemana, mungkin berbelanja dengan temannya. Dan Daisuke seperti biasa membaca buku di kamar.
Mereka semua sangat mudah ditebak.
Kazuyo saat ini berada di Miyagi. Oleh karena itu, Tobio merasa bosan tidak ada yang menemani ataupun melatihnya bermain voli. Jadi, dia saat ini hanya melatih jump serve-nya.
Tobio mulai melempar bola ke atas. Bersiap untuk memukul. Tetapi perhatiannya teralihkan karena mendengar seseorang memanggil namanya. Bola itu jatuh tepat di atas kepala.
"Ittai!" Tobio menggosok-gosok bagian kepala yang terkena jatuhnya bola. Menengok ke arah orang yang memanggil.
Tidak jauh dari dirinya berada, ada seorang anak lelaki sedang berdiri menatap khawatir dia. Anak itu memiliki rambut berwarna merah, tinggi sepadan. Dia terlihat seumuran dengan Tobio.
Anak itu mendekat, bertanya dengan cemas, "Daijoubu?"
"Uh... Iya!" Tobio memperlihatkan senyum. "Tapi, siapa kamu? Bagaimana bisa masuk ke sini?" Tobio menatap bingung, karena ketahuilah sistem keamanan rumahnya ini sangatlah ketat. Jadi wajar jika dia harus merasa sedikit was-was. Bisa saja anak di depannya adalah penyusup handal.
Sayang sekali, Tobio lupa bahwa hari ini kedua orang tuanya sedang mengadakan janji temu dengan seseorang, yaitu salah satu teman dari Ayahnya.
Dan kelihatannya, teman Ayahnya ini membawa anak mereka. Mungkin orang tua anak itu menyuruhnya untuk mencari Tobio. Maka dari itu dia berada disini sekarang.
"Apa yang sedang kamu mainkan?" Tanya si anak berambut merah. Terlihat cukup penasaran dengan yang dimainkan Tobio.
"Bola." Tobio menjawab sekenanya.
"... Ya, aku tau." Wajah anak itu berubah kosong selama beberapa saat. Dia menghela napas. "Maksudku jenis permainan apa?"
"Ah... Voli," jawab Tobio merasa canggung. Karena jujur saja dia jarang berbicara dengan orang luar. Bahkan dengan teman-teman di sekolahnya.
"Ohh."
"....."
"....."
Oke, ini menjadi benar-benar canggung. Mereka berdua tidak tahu lagi apa yang harus dibicarakan. Otak Tobio mulai berpikir keras tentang topik yang akan dibawa.
"Eumm......." Tobio memutar-mutar bola dengan tangan kecilnya.
"Ya?" Pandangan anak itu turun memperhatikan bola Tobio.
"Apa kamu.. mau mencobanya?" Tobio bertanya dengan hati-hati. Melempar bola volinya ke atas, melirik pada si anak rambut merah.
Tanpa disangka, anak itu mengangguk. "Tentu!"
Akhirnya mereka berdua bermain voli selama hampir dua jam penuh. Tobio harus mengajarkannya teknik voli dari awal. Mengingat anak itu tidak tahu teknik-teknik permainan voli.
Selama kurang lebih dua puluh menit Tobio mengajarinya, akhirnya mereka sudah dapat bermain. Tobio yang mengumpan, anak itu yang memukul. Terlihat sinkron satu sama lain.
Mereka terus bermain voli, hingga pada akhirnya merasa lelah dan tergeletak di lapangan. Keduanya terengah-tengah. Keringat membasahi seluruh area tubuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raven's Sibling || Fem!Kageyama
Fiksi PenggemarRaven's Sibling. Siapa yang tidak mengenal mereka? Semua orang kenal akan mereka. Anak dari keluarga Kambe kaya raya yang semua anaknya mempunyai bakat yang menjanjikan. Tidak hanya itu saja, mereka semua juga mempunyai penampilan yang mempesona. Ke...