Hai guys, i hope you enjoy with my story.
Happy Reading! 🌮🌮🌮
Another World: Another Antagonist Figure
Bagian Empat - Bayangan Figuran Tidak Bisa Ditemukan"Kenapa kakak lakuin itu?" Tanya siswi dengan wajah menahan tangis.
Rinai melihat tingkah Aera jengah. Apalagi yang akan dilakukan perempuan naif itu? Tidak puas karena menghancurkan image Rinai, sekarang apalagi yang dilakukannya? Menuduh Rinai melakukan sabotase terhadap olimpiade yang dia wakili?
Bisik-bisik di sekitar Syakira tidak mengganggu cewek itu sama sekali. Dia tetap berdiri dengan tangan terlipat di depan dada di salah satu sudut panggung sandiwara. Kali ini, dia tidak memiliki peran apapun, tapi Syakira ingin melihat sandiwara apalagi yang dimainkan oleh main character. Di sebelahnya, ada sang kakak yang sekarang tengah berkutat dengan layar ponselnya. Menghubungi Arsenio, tentu saja. Nanti sahabatnya, Regina, akan datang bersama Arsenio.
"Gue? Lakuin apa?" Rinai menarik sudut bibirnya, tersenyum sinis sambil menatap Aera dengan remeh.
Aera mendongak, menatap Rinai sendu, tapi Syakira sempat melihat kilat lain di matanya. Sontak Syakira menegakkan badannya dan menatap mata Aera tajam. Dia tidak salah lihat kan? Tokoh protagonist tidak seharusnya memiliki tatapan itu.
"Kenapa kakak bayar orang supaya aku didiskualifikasi?"
Nada yang digunakan Aera sangat ambigu, kalimatnya penuh tuduhan tetapi Aera menggunakan nada orang yang tersakiti. Membuat riuh bisikan benci yang ditunjukkan pada Rinai. Sementara Rinai masih dengan mode tenangnya, sudah cukup selama ini dia terprovokasi oleh kepolosan menjebak milik Aera. Dia tidak akan sebodoh itu lagi.
"Heh, kalo bego ya bego aja. Akui kalo otak lo nggak sampe buat ikut olimpiade itu. Nggak usah nyari kambing hitam atas kesalahan yang lo lakuin sendiri." Ucapan Rinai sangat sinis hingga siswa di sekitar mereka, memberikan cibiran.
"A..Apa?" Tanya Aera tidak percaya.
Lagi-lagi Syakira melihat kilatan tidak biasa di mata cewek itu. Seperti pancaran dendam kesumat, tidak sampai dua detik, Aera kembali memberikan tatapan lemah bak kucing yang tertindas.
"Haha, lucu, lo yang bego tapi nggak sadar diri. Sadar woi, lo nggak akan bisa ngalahin gue." Kata Rinai kemudian mendekati Aera dan berbisik di telinganya.
Syakira tidak bisa melihat apa yang Rinai bisikkan, itu juga tidak dibahas dalam novel. Tetapi dia bisa melihat tangan Aera yang terkepal dengan mata melirik Rinai keji. Hingga Syakira harus menggerjapkan matanya berkali-kali untuk memastikan penglihatannya tentang tatapan sang protagonist. Tangannya refleks meraih tangan Karrel untuk dia genggam, untuk sesaat Syakira kehilangan orientasinya. Karrel menatap Syakira khawatir dan menahan bahu adiknya.
"Lo, kenapa?" Tanya Karrel menatap Syakira.
"It's okay." Ucap Syakira yakin, kemudian berdiri tegak di atas kakinya sendiri.
"We'll see."
Suara Rinai cukup keras hingga terdengar di telinga Syakira yang berjarak sekitar empat meter. Suasana tiba-tiba berubah mencekam saat male main character berjalan cepat ke kerumunan. Arsenio diikuti Rayhan dan Abiyan juga adiknya, Regina. Leo dari awal berdiri di sebelah Karrel dan tidak mengalihkan tatapannya dari Syakira. Menatap cewek itu penasaran, dia seperti pernah melihat Syakira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another World: Another Antagonist Figure
Teen Fiction[Harap follow sebelum membaca] Welcome to my new story guys. Kamu bisa membaca cerita ini selagi On-Going. Enjoy guys! I'll do my best. Setelah menemukan novel yang ada di bawah tempat tidurnya, Syakira sadar bahwa takdirnya sudah ditentukan. Dia a...